21

9.1K 1K 71
                                    

Entah sudah beberapa hari kosan Neo terasa berbeda, Renjun yang ngerasain pertama kali atmosfer perbedaan ini.

Hingga dia gak tahan, berakhir ngomong sama Xiaojun yang ternyata juga ngerasain perbedaannya.

Beruntungnya Renjun sekamar sama Xiaojun, jadi dia bisa leluasa ngomong sama cowo yang beda 1 tahun diatasnya itu.

Akhir-akhir ini Renjun juga agak berbeda, bukan soalan apa sih, cuman hatinya tuh lagi gak karuan, ada cowo sekelasnya yang selalu ganggu dia, walaupun dia sebenarnya gak risih, malah sekarang tuh dia sering kepikiran sama cowo ini.

Dia pengen banget curhat soalan cowo yang selalu ganggu pikirannya, tapi tempat curhatnya sekarang ini juga lagi banyak pikiran, entah pikiran soal ujian akhir ataupun pikiran yang lainnya entah soalan apa. Renjun gak mau mengganggu.

Menghela nafas, Renjun mutusin keluar kamar, mungkin nonton diruang tengah dia bisa menghapus soalan cowo yang sering dia pikirin akhir-akhir ini.

Dibawanya kakinya menuruni tangga, tepat sampai dilantai satu, dia mengerutkan kening ngeliat Haechan yang jongkok didepan pintu masuk.

Akhirnya dengan jiwa keponya yang bergejolak, dia berjalan kearah Haechan.

Makin mengerut keningnya pas dia liat bahu cowo itu bergetar.

'Jangan bilang dia nangis?!'

Batin Renjun harap-harap cemas. Karena ini bisa dikatakan horor kalau sampai beneran Haechan yang nangis.

Renjun menggeleng berusaha ngilangin pikiran anehnya, berjalan mendekat, diapun menepuk pundak Haechan.

Cowo didepannya mendongak dan dia sekarang udah beneran cemas, karena mata sama hidung Haechan udah memerah.

"Heh! Lo kenapa." Panik Renjun ikut berjongkok didepan cowo itu membawanya dalam pelukannya.

"G-gue mundur Ren." Ujar parau Haechan dipundak Renjun.

Renjun yang ngerti dengan kata 'mundur' kaget dong dengarnya. Selama ini dia tau prinsip Haechan yang gak bakal mundur sebelum ngedapetin apa yang dia incar. Tapi apa sekarang?!

Renjun gak respon ucapan Haechan memilih menepuk pundak temannya itu sampai cowo dipelukannya tenang.

"Ngapain kalian jongkok didepan pintu?!" Teriak orang dibelakang Renjun ngebuat dia terlonjak kaget karena tiba-tiba aja ada suara.

Renjun menoleh ngeliat siapa gerangan orang yang teriak, yang ternyata Chenle.

"Bisa santai aja gak sih Le. Gue kaget tau." Ujar Renjun masih tenang, belum aja dia sarkasin tuh cowo.

Yang bersangkutan malah cengengesan gak jelas, namun sedetik setelahnya dia natap bingung Haechan yang dipeluk sama Renjun.

"Kenapa?" Bisik pelan Chenle pada Renjun.

"Nanti gue jelasin." Bisik balik Renjun yang cuma dibalas anggukan sama Chenle.

Chenle sendiri yang peka, segera kedapur dan mengambil air minum, setelahnya kembali kearah dua cowo disana.

Dia menyerahkan air minum itu ke Renjun, dan Renjun sendiri ngelepasin pelukannya ke Haechan dan ngasih air minum yang dia ambil dari Chenle.

"Minum dulu. Habis tuh lo istirahat. Gak perlu dipikirin lagi. Lo yang mengambil keputusan buat mundur jadi gak ada alasan lo buat nangisin dia lagi." Ujar Renjun panjang lebar.

Haechan cuma mengangguk dan meminum air yang tadi disodorin sama Renjun.

"Thanks." Ucap Haechan pelan menyerahkan gelasnya kembali ke Renjun yang mana diterima sama cowo itu.

Kosan Neo + 127 - NCT/WAYV⚠️ (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang