•Five•

1K 180 23
                                    

•🌻•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•🌻•

-Happy Reading-

×××



Mobil sedan putih yang terparkir di depan rumah membuat Jeno dan Eric yang baru saja pulang kuliah itu kebingungan. Sebelumnya, mereka tidak pernah melihat atau mengenal mobil ini.

Kalau Om Yugyeom yang datang, pasti mobil yang dipakai warna hitam. Atau kalau kakeknya datang, bukan mobil sedan yang dibawa, melainkan mobil jeep.

"Mobil siapa nih, Ric?" Jeno bertanya penasaran.

Eric mengedikan bahu. Ia sendiri tidak tau dan sama penasarannya.

"Kayaknya di dalem ada suara orang ngobrol, ayo kita masuk!" titah Eric. Ia berjalan lebih dahulu masuk ke dalam rumah untuk memeriksa siapa tamu yang datang.

"Nah, ini si kembar baru pulang!"

Wendy berseru begitu melihat kedatangan Jeno dan Eric. "Sini duduk dulu! Lihat siapa yang dateng," titahnya.

Tak menolak, Jeno dan Eric membawa diri mereka duduk di sofa panjang, berhadapan langsung dengan tamu mereka.

Dahi Eric mengernyit, ia merasa tidak asing dengan wajah seorang gadis yang duduk di hadapannya.

"Bukannya dia Giselle?" bisik Jeno tepat di depan telinga Eric.

Seketika itu bola mata Eric membulat. Ia baru ingat sekarang. Benar, gadis seumurannya yang bernama giselle itu dulu pernah jadi teman masa kecilnya.

"Masih inget nggak?" Tiba-tiba Giselle bertanya. "Udah lama banget pasti kalian lupa."

Jeno menggeleng cepat. "Enggak kok. Kita masih ingat sama lo, Giselle 'kan?" sanggaj Jeno cepat.

Giselle tersenyum menanggapi. Ia merasa senang karena Jeno dan Eric masih mengingatnya. Jadi sekarang ia tidak perlu merasa canggung.

"Si kembar makin ganteng ya? Perasaan dulu masih bocil ingusan," cetus Papa Giselle.

Wendy dan Mark kompak terkekeh. "Iya sekarang udah besar, tapi tetep aja kelakuannya kayak bocil," sahut Mark.

Mendengar itu Jeno dan Eric kompak menatap sebal Ayahnya.

"Oh ya, Ayah harus kasih tau kalian.. mulai sekarang Giselle bakalan tinggal di sini sampai dia udah nemu rumah yang cocok." Mark menjelaskan. "Dia mau daftar kuliah di sini, tapi orang tuanya tetep di Surabaya."

The Family Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang