Tigapuluh Satu

2.1K 310 16
                                    


•Happy Reading•

🌻🌻


"Nu, Sunu!"

Sunwoo tengah berjalan dari arah dapur sembari menenteng secangkir kopi yang asapnya masih mengepul. Dia yang baru akan menyesap kopi tersebut lantas mengurungkan niat kala sang Papi yang duduk di sofa ruang tengah memanggilnya.

"Ada apa, Pap?" Sunwoo berhenti sejenak di pijakannya. Menatap Papinya yang sibuk dengan laptop di pangkuan.

"Sunwoo, kalo minum jangan sambil berdiri."

Lagi-lagi Sunwoo yang akan menyesap kopinya harus mengurungkan niat ketika Maminya baru saja lewat yang juga dari arah dapur.

Cowok berambut coklat itu menghela napas panjang. Kembali menurunkan kopinya. "Iya, Mami.."

"Nu, pertandingan futsal kamu kapan?" tanya Jackson. Pandangannya masih menatap fokus laptop.

"Dua hari lagi," jawab Sunwoo. Cowok itu berjalan ke arah sofa di ruang tengah. Lalu duduk di sofa yang sama dengan Maminya. "Emang kenapa? Jangan bilang Papi nggak bisa?"

"Jangan gitu dong.. Papi harus nonton," rengek Sunwoo. Bahkan sebelum dia mendengar jawaban dari Jackson.

Jackson menutup laptopnya, lalu menatap ke arah Sunwoo. "Papi cuma nanya, buat atur jadwal Papi juga. Kalo kamu udah bilang Papi harus nonton, ya Papi harus nonton."

Menyengir lebar, Sunwoo merasa lega. "Papi bisa aja bikin aku seneng, ehehee.."

"Kamu 'kan anak bontot Papi. Apa sih yang nggak buat kamu?" balas Jackson dengan ekspresi wajah dibuat semanis mungkin.

Mendengar itu Sunwoo langsung mencibir. "Hilih, disuruh beliin mobil aja nggak mau!"

Spontan Irene tertawa. "Astaga, Sunu.. yang ini masih dibahas aja."

"Ya lagian setiap aku minta mobil, Papi slalu nolak. Padahal kak Wooseok sama Shasha udah punya mobil. Aku sendiri yg masih pake motor," gerutu Sunwoo mengutarakan keluhannya perihal Jackson yang selama ini tidak pernah mau membelikannya mobil.

"Tapi kak Wooseok lebih sering naik motor dari pada naik mobil kok," cetus Jackson.

"Tetep aja kak Wooseok punya mobil!" wajah Sunwoo tertekuk kesal menyandarkan punggung ke sofa. Tangannya terlipat di depan dada. "Kenapa sih aku sendiri nggak dibeliin mobil?"

"Kamu tau kan mobil di rumah udah ada empat, motor ada empat, sepeda ada dua. Kalo nambah mobil satu lagi, bisa jebol garasi rumah," kata Jackson.

Tentu saja itu hanya alasan asal yang dia katakan pada Sunwoo. Karena alasan sebenarnya dia tidak membelikan Sunwoo mobil karena dia belum mempercayai Sunwoo naik mobil. Memang Sunwoo sudah dewasa dan ahli dalam menyetir kendaraan, tapi waktu itu Sunwoo pernah kecelakaan parah ketika Sunwoo mengendarari mobilnya. Dan itu membuat dia trauma.

Bukan hanya dia yang trauma, tapi satu keluarga jadi tidak pernah membiarkan Sunwoo naik mobil sendiri. Sunwoo sangat berharga, mereka tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada anggota keluarga termuda itu. Karena bagaimanapun rumah menjadi hidup karena adanya Shuhua dan Sunwoo.

"Papi alasannya itu mulu dari jaman bahula. Bilang aja Papi nggak mau aku naik mobil 'kan?"

"Kalo kamu udah tau alasannya kenapa masih minta mobil? Jangan bikin perasaan Papa nggak enak deh." Jackson menjeda ucapannya beberapa detik. "Kamu tau kan kalo Papi nggak bisa nolak permintaan kalian. Tapi kalo permintaan kamu yang ini, Papi bener-bener nggak bisa."

The Family Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang