Duapuluh Sembilan

2K 350 31
                                    

KALO NGGAK RAME AKU NGGAK MAU UPDATE, FIX!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KALO NGGAK RAME AKU NGGAK MAU UPDATE, FIX!

•Happy Reading•

🌻🌻

"Sekarang nenek udah nggak sehat seperti dulu. Nenek nggak punya banyak tenaga. Dan mungkin ini adalah kesempatan nenek buat bicara sama kamu." nyonya Choi berusaha bangun dari posisi tidurnya. Dengan bergerak cepat Lia langsung membantu. Menumpukan bantal sebagai sandaran punggung wanita baya tersebut.

"Sebelumnya nenek minta maaf sama kamu ya, Lia.." tangan nyonya Choi terulur untuk mengusap halus sisi wajah Lia. Melihat Lia seolah dia sedang melihat anaknya. Mereka terlihat sangat mirip. Andaikan ibu Lia masih hidup. Mereka benar-benar terlihat sama. Hidungnya, senyumnya dan matanya.

"Harusnya ibu kamu nggak pergi lebih dulu. Harusnya ibu kamu nggak ninggalin kamu sendirian." tanpa berhenti mengusap-usap sisi wajah Lia, nyonya Choi terus bicara. Sementara Lia hanya menyimak dengan seksama. Dia tidak tau sebenarnya kemana arah pembicaraan neneknya.

"Nenek harap selama ini kamu tumbuh dengan kasih sayang dan perhatian dari keluarga mu. Nenek harap kamu juga nggak kesepian."

"Aku nggak kesepian kok, nek." Lia menyanggah cepat. "Aku sama sekali nggak pernah kesepian. Aku bahagia hidup dengan keluarga ku. Meskipun aku nggak sedarah dengan mereka, tapi aku dianggap seperti aku juga bagian dari mereka."

Nyonya Choi mangut-mangut. Dia paham sekali maksud ucapan Lia. Melihat Lia yang tumbuh seperti ini dia tau kalau Lia tumbuh dengan penuh cinta dan kasih sayang. Hanya saja dia dulu sering khawatir bagaimana dengan keadaan cucunya itu.

"Sebenarnya nenek mau ngomong apa?" tanya Lia ketika melihat neneknya yang mendadak diam. Padahal sebelumnya bilang kalau neneknya akan mengatakan sesuatu.

"Lia, kalo nenek udah nggak ada, rumah ini adalah rumah kamu. Kamu mau menjaganya 'kan?"

Dahi Lia mengkerut, menatap neneknya tak mengerti. "Maksudnya aku harus tinggal di rumah ini?"

Nyonya Choi mengangguk. "Nenek tau kamu pasti akan langsung menolak. Tapi nenek tetap berharap kamu mau tinggal di rumah ini. Karena bagaimana pun rumah ini hak kamu."

"Kamu juga bisa ajak keluarga mu untuk tinggal di sini kalo mereka mau. Dan kalo bisa..." kalimat itu tiba-tiba menggantung. Nyonya Choi terlihat cemas untuk mengatakannya. Sementara Lia menunggu dengan tidak sabaran.

"Kalo bisa mulai sekarang kamu tinggal di sini saja ya? Temani nenek disini. Karna nenek butuh kamu.." raut wajah nyonya Choi terlihat memohon. Tatapannya berubah sendu. Dan hal itu sukses membuat hati Lia tersentak.

The Family Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang