Empatpuluh Tiga

2.3K 298 19
                                    


•Happy Reading•

🌻🌻


"Udah pas belum sih?"

Seulgi menghembuskan napas, berjalan mendekat ke arah suaminya yang berdiri di depan kaca sedang memasang dasi.  "Kayak gini aja masih harus aku bantuin." Seulgi membenarkan tatanan dasi Jaebum yang masih jauh dari kata rapi.

Jaebum tersenyum simpul, menatap wajah Seulgi yang tepat berada di satu jengkal dari wajahnya. "Suka soalnya," celetuknya dengan tersenyum jahil.

"Manja!"

"Sama istri sendiri ya nggak pa-pa." tiba-tiba Jaebum semakin mendekat mengikis jarak antara mereka. Membuat Seulgi seketika mematung memperhatikan apa yang akan Jaebum lakukan. "Lagian aku kan bucin kamu."

Bibir Seulgi menganga, bergidik aneh menatap tingkah Jaebum.

"Eh, apaan? Mau apa?" Tiba-tiba Jaebum menelusupkan wajahnya di ceruk leher Seulgi yang membuat Seulgi sedikit panik dengan tindakannya itu. "Jae, jangan kayak gini.. Kamu harus kerja sana!"

Jaebum bergeming. Tak berniat sama sekali untuk bergerak dari posisi nyamannya. Justru dia malah menikmati wangi tubuh Seulgi yang sangat membuatnya tentram. "Kangen.." gumam Jaebum tiba-tiba.

Seulgi tergelak. "Kangen apaan sih? Tiap hari ketemu juga!"

"Ya kangenㅡ"

"Mah, Papa kok lamaㅡ astaga! Aku salah waktu!" Ryujin langsung membalikan badan seraya menutup matanya dengan telapak tangan.

Spontan Seulgi menjauhkan dirinya dari Jaebum saat tanpa aba-aba putri bungsu mereka masuk ke dalam kamar. Seulgi yang panik langsung terpaku. Menjadi salah tingkah sendiri karena Ryujin melihat dirinya dan Jaebum.

Berbeda dengan Seulgi yang panik dan salah tingkah, Jaebum malah terlihat sangat tenang. "Ryujin, kalo masuk kamar orang tua ketuk pintu dulu dong."

"Hehee.. ya maap, mana aku tau kalo Papa sama Mama lagi.."

"Udah-udah, kamu kenapa ke sini?" potong Seulgi cepat. Menghalangi Ryujin yang akan membahas kejadian tadi dengan mengalihkan topik pembicaraan.

"Nyamperin Papa lama banget soalnya. Udah ditungguin kakak di bawah."

"Papa kan lagi siap-siap, sayang. Nunggu bentar aja nggak sabaran banget.

Bibir Ryujin mencuat, menatap kesal sang Papa. "Siap-siap apaan? Yang aku lihat tadi nggak kayak gitu."

"Ryujin.." tegur Seulgi masih dengan menahan malu. "Kamu turun duluan ya, biar Mama yang urus Papa. Minta kak Yeji buat nunggu bentar."

Ryujin menyengir lebar. "Cie, Mama pipinya merah," ledeknya dengan menunjuk-nunjuk pipi Seulgi. Setelah melakukan itu, dengan rasa tidak berdosa Ryujin langsung melenggang meninggalkan kamar orang tuanya.

Tepat ketika bayangan Ryujin menghilang dibalik pintu, Seulgi langsung menghela napas lega. Melirik tajam ke arah Jaebum. "Gara-gara kamu, Ryujin jadi lihat!"

Jaebum mendelik aneh. "Lah, bukannya udah biasa ya?"

.

The Family Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang