Tigapuluh Delapan

1.8K 277 25
                                    


•Happy Reading•

🌻🌻




Kaki Jeno melangkah keluar dari minimarket dengan menenteng satu kantong plastik putih sedang di tangan kanannya. Cowok berbadan jangkung itu berjalan menghampiri beberapa pemuda yang sudah menunggu di depan minimarket.

"Nih, bang!" Jeno memberikan dua bungkus rokok ke arah laki-laki yang tak jauh lebih tinggi darinya yang berdiri tepat di sebelah Hyunjin. Usia laki-laki itu di atas Jeno dan Hyunjin.

Beberapa pemuda di sana memang lebih tua dari mereka. Kira-kira ada yang satu tahun lebih tua dan dua tahun lebih tua.

"Thanks ya." Laki-laki berambut hitam lebat itu memberikan satu bungkus rokok yang lain kepada laki-laki di sebelah kanannya.

"Lo kagak doyan beginian 'kan?"

Jeno yang mendapati pertanyaan itu meringis, kemudian menggeleng. "Gue udah beli jatah gue sendiri," ujarnya seraya mengeluarkan satu bungkus es krim dari kantong plastik yang dia bawa.

"Eh, bagi gue juga dong!" seru salah seorang cowok yang duduk di atas motornya. Tanpa aba-aba menyerubut kantong plastik tersebut dari tangan Jeno.

Laki-laki lain yang menerima satu bungkus rokok dari Jeno tadi lantas memukul tangannya. "Bagi juga yang lain, lo mah kebiasaan, Jin. Kalo ada es krim bawannya pengen dimakan semua," tukasnya.

Woojin menyengir, memperlihatkan deretan giginya yang membuat dia terlihat lucu. "Ambil satu doang kok, satu nih!" tunjuknya ke arah satu es krim rasa coklat yang dia ambil.

"Nih, Hyunjin lo mau nggak?" Woojin melempar plastik yang masih tersisa beberapa es krim itu ke arah Hyunjin.

Meski diterima, Hyunjin tidak mengambil es krim tersebut. Melainkan memberikannya kepada Changbin yang duduk di atas motor di sebelahnya.

"Dingin-dingin gini, gue nggak mau makan es krim," kata Hyunjin.

"Es krim enak aja kok nggak mau. Mau rokok nih?" celetuk Wooseok.

Hyunjin bergidik, menatap ngeri ke arah sebungkus rokok yang dipegang Wooseok. "Kalo gue pulang terus sampe kecium orang rumah, bisa-bisa langsung digantung gue, bang!" cetusnya.

Wooseok terkekeh. "Bercanda. Gue juga nggak akan ngajarin kalian buat hisap kayak beginian. Bagus deh kalo kalian nggak doyan sama ini."

"Btw, ini belinya pake duit siapa?" tanya Donghyun tiba-tiba.

Seketika membuat semua orang yang ada di sana saling berpandangan.

"Kenapa perasaan gue yang nggak enak?" ujar Juyeon. Tangannya meraba-raba ke saku celana jeans yang ia kenakan. "Beneran nih, dompet gue nggak ada."

Cowok yang kerap disapa Ujuy itu langsung menjatuhkan pandangannya ke arah Jeno. "Jen, pake dompet gue 'kan?" tudingnya.

Alih-alih menjawab, Jeno malah mengulum bibir. Berusaha menahan diri agar tidak tertawa. Lalu diam-diam memberikan dompet itu kepada Woojin yang ada di sebelahnya.

Meski dilakukan dengan diam-diam, nyatanya Juyeon tetap melihat hal tersebut.

"Anjirr, gue mulu yang kena akal!" seru Juyeon. Merebut dompetnya dari tangan Woojin lalu menyimpannya dengan aman di saku celananya.

The Family Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang