Enambelas

2.3K 372 42
                                    


•Happy Reading•

🌻🌻

Netra abu-abu milik cowok berambut coklat itu meneliti deretan menu makanan yang tertulis di selembar kertas yang dia bawa. Berbagai macam makanan yang beberapa tidak dia ketahui jenisnya juga tertulis disana. Satu-satunya alasan dia meneliti menu makanan tersebut hanyalah untuk menemukan makanan favoritnya. Namun ternyata yang dia cari malah tidak tercantum di deretan menu tersebut.

"Om, kok nggak ada mie ayam sih?" cetus Eric. Bibirnya mencebik kecilㅡmerasa kecewa.

Padahal sebelumnya dia telah meminta om Yugyeom untuk menambahkan mie ayam di menu makanan untuk pesta pernikahan. Tapi nyatanya tetap saja yang dia minta tidak ada disana.

"Nggak ada mie ayam. Adanya bihun," sahut Yugyeom yang duduk bersandar sembari selonjoran di atas tempat tidur.

Laki-laki berbadan jangkung itu menatap fokus iPad yang sedang dia pegang. Sementara Eric bersama Jeno duduk di sofa depan televisi yang ada di kamar.

Malam ini mereka sudah mulai menginap di rumah besar kakeknyaㅡAyah dari Mark. Menurut undangan yang tersebar, besok adalah hari pernikahan Yugyeom di selengarakan. Itu sebabnya si kembar dan tentu juga kedua orang tuanya sudah berada disini.

Eric kembali berdecak kecewa. Meletakan selembar kertas itu ke meja televisi. Lalu duduk bersandar di sofa.

Sementara itu Jeno sedang asyik dengan dunianya sendiri. Sedari tadi cowok berambut coklat itu hanya memencet remot tv menggonta-ganti chanelㅡmencari acara yang menarik. Tapi sedari tadi dia tidak menemukan acara yang menarik.

Kedua anak laki-laki kembar itu mulai bosan. Sejak datang mereka hanya duduk di kamar. Kalau mereka keluar dan turun ke bawah, sudah pasti di bawah sangat ramai. Semua orang sedang menyiapkan pesta untuk besok. Termasuk juga keluarga besarnya.

"Dari pada kalian ngejogrok disini, mending kalian bantu-bantu aja di bawah," celetuk Yugyeom tanpa mengalihkan perhatiannya dari benda pipih lebar yang dia pegang.

"Nggak deh, laper!" sahut Jeno tiba-tiba.

Cowok berambut coklat itu mengusap-usap perutnya yang tipis. "Ric, beli makan yuk!" ajaknya ke arah yang masih muram memikirkam mie ayam.

"Beli mie ayam ya?" seloroh Eric cepat.

Spontan Jeno membuang napas jengah. Begini kalau setiap kali dia mengajak Eric untuk makan di luar, pasti jawaban akan selalu mie ayam.

Tapi tetap saja Jeno tidak ada pilihan lain selain menuruti kembarannya itu.

"Yaudah iya, tapi di sini dimana yang jualam mie ayam?"

"Tanya om Yugyeom aja," titah Eric.

Kompak keduanya mengalihkan perhatian ke arah Yugyeom yang nampak serius dengan iPad di tangannya.

"Om, disini yang jualan mie ayam enak dimana?" tanya Eric.

Tidak langsung ada jawaban dari Yugyeom. Laki-laki itu memutar bola mata ke atas seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Kalo mie ayam enak nggak ada, tapi kalo mie ayam pak Tohar ada di dekat jalan besar sana," jawab Yugyeom pada akhirnya.

"Tapi enak nggak, om?"

The Family Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang