•Eleven•

1.7K 191 15
                                    

•🌻•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•🌻•

-Happy Reading•

×××



Kala netra abu-abu itu menemukan sosok Heejin sudah berdiri di hadapannya, sontak kaki Hwall berhenti melangkah. Cowok bermata sipit tajam itu tergelak—menatap heran gadis di hadapannya. Ia bingung kenapa Heejin bisa tiba-tiba sudah ada di parkiran fakultasnya. Padahal jelas sekali kampus mereka berbeda.

"Kamu ngapain ke sini?"

Alih-alih menjawab, Heejin malah menarik tangan Hwall secara tiba-tiba—membawa cowok itu pergi ke tempat yang tidak terlalu ramai.

"Ada apa?" tanya Hwall lagi saat dirinya diajak Heejin berhenti di samping parkiran.

"Aku yang nanya ada apa?" tukas Heejin tiba-tiba menggunakan nada sedikit tinggi, seperti orang yang sedang kesal.

Kening Hwall mengernyit, menatap penuh tanya ke arah kekasihnya itu. "Maksud kamu?"

Heejin mendesah pelan—berusaha menahan rasa kesalnya yang berhari-hari ini menumpuk di dada. "Satu minggu, Hwall. Satu minggu kamu nggak ngasih kabar ke aku, kamu juga nggak pernah nemuin aku, dan kamu masih nanya ada apa?"

"Kemarin aku seneng, kamu mau ajak aku ketemu. Tapi apa? Kamu undur dan akhirnya malah nggak jadi! Sebenarnya kamu yang ada apa?!" tukas Heejin meluapkan kekesalannya.

Bagaimana ia tidak kesal setelah satu minggu lebih Hwall tidak menghubungi ataupun menemuinya. Cowok itu juga sulit dihubungi dan ditemui. Dan kemarin saat ingin mengajak bertemu, Hwall malah membohonginya. Cowok itu tidak datang.

Ia sudah berusaha menahan untuk tidak marah, tapi ia rasa kali ini Hwall sudah keterlaluan. Tentu ia tidak bisa terus berdiam diri.

"Jawab aku ada apa, Hwall?!!" desak Heejin saat tak melihat tanda-tanda Hwall akan menjawab pertanyaannya.

Hwall terpaku dengan pandangan menatap ke tanah. Ia tak berani menatap wajah Heejin. Tentu saja ia sadar dengan kesalahan yang sudah ia lakukan, hanya saja sulit baginya untuk menjelaskan kepada Heejin.

"Hwall.." Heejin memanggil lirih. Wajahnya menunjukkan raut sedih. Ia nampak memohon agar Hwall mau angkat suara.

Namun Hwall masih terdiam dengan posisi yang masih sama. Otaknya berputar keras merangkai kalimat yang bisa dia ucapkan untuk memberi penjelasan kepada Heejin.

"Heejin, ada sesuatu yang mau aku omongin sama kamu."

Setelah beberapa saat terdiam, Hwall akhirnya mau membuka mulut. Cowok itu mulai menatap Heejin intens. Sementara Heejin yang ditatap seperti itu malah merasa takut. Ia mulai merasa gelisah tanpa alasan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Family Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang