•Start•

1.1K 189 14
                                    

••

•🌻•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•🌻•

“Kehidupan penuh kejutan. Jika tidak sadar dari awal, kamu akan dibuat kebingungan. Jadi bersiaplah sejak awal.”

-The Family Season 2
Bagian 2


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



-Happy Reading-

×××


Bantingan keras sebuah helm yang mendarat di sofa lalu terpental ke lantai, suaranya mampu menggema ke seluruh rumah besar yang sedang sunyi itu.

Seorang laki-laki paruh baya dan gadis berambut sebahu yang sedang duduk sibuk dengan kegiatan masing-masing sampai terlonjat kaget.

Jaebum menatap tajam Hwall yang baru saja datang. "Hwall! Apa-apaan kamu?"

Dengan napas memburu. Tatapan yang tak kalah tajam, Hwall penuh dengan keberanian mengembalikan pertanyaan Papanya.

"Papa yang apa-apaan?!"

Sontak Jaebum tergelak kaget begitu mendengar nada suara Hwall yang meninggi. Ia bingung, tidak tau apa yang terjadi. Tapi jika dilihat dari wajahnya, bisa ditebak kalau Hwall sedang sangat marah. Tapi apa yang membuatnya marah?


Sementara itu Ryujin yang baru saja menyaksikan kejadian langka tadi pun sama terkejutnya. Ia tidak percaya kalau kakaknya berani bicara dengan Papanya menggunakan nada tinggi. Dan yang sedang dia lihat sekarang bukan seperti Hwall, kakaknya.


"Kamu ini kenapa? Kenapa kamu berani bentak Papa?" tukas Jaebum. Ryujin hanya berdiri termangu di sebelahnya.

Alih-alih langsung menjawab, Hwall menatap remeh. Sungguh, emosinya kini sedang tidak bisa ia kendalikan. Ia sangat marah.

"Dari dulu Papa nyuruh aku buat jagain Yeji sama Ryujin 'kan? Aku udah jagain mereka mati-matian, sampai aku rela lakuin apa aja supaya mereka nggak pernah ngerasain sakit. Tapi apa yang Papa lakuin?!"

Hwall menjeda ucapannya. Rasanya ia tak sanggup mengungkapkan kalimat itu. Matanya memerah nyalang. Urat disekitar lehernya sampai terlihat karena menahan emosi.

"Pah, aku jagain Yeji sama Ryujin dari mereka kecil. Dari dulu aku hidup buat mereka. Aku nggak mau ada satupun luka yang bisa nyakitin mereka, tapi kenapa Papa yang nyakitin mereka dengan keegoisan Papa itu!!"

Jaebum mengerutkan dahi. Ia sama sekali tak mengerti dengan apa yang Hwall coba bicarakan. Kenapa Hwall seolah menyalahkannya.

"Hwall, bicara dengan tenang. Papa nggak paham apa maksud kamu," pungkas Jaebum berusaha membuat Hwall tenang.

Alih-alih merasa tenang, Hwall yang berusaha untuk tidak marah malah membuat air matanya keluar. Dadanya sesak, hatinya sakit.


Melihat itu Ryujin semakin kebingungan. Ia tidak tau apa yang terjadi pada kakaknya. Tapi melihat kakaknya yang tidak pernah menangis sekarang ini malah menangis, membuatnya merasa tidak tega.

"Abang.. ada apa?" tanyanya lirih. Ia yang akan mendekati Hwall seketika berhenti karena tangannya ditahan Jaebum.

Sementara itu ditempatnya berdiri, Hwall berusaha untuk berhenti menangis. Ia kembali menatap Papanya dengan matanya yang sudah merah dan basah.


"Aku minta sama Papa, jangan lagi larang-larang Yeji ataupun Ryujin buat lakuin sesuatu. Biarin mereka sesuka hati mereka. Aku nggak mau mereka tertekan dan berakhir sakit seperti ini karna keegoisan Papa," tukas Hwall.


Mendengar itu Jaebum mulai sedikit memahami kemana arah pembicaraan Hwall. Ia tahu sekarang Hwall menyalahkannya. Hwall pikir Yeji sakit karena tertekan dengan larangan-larangan yang ia buat.


"Hwall, dengerin Papa. Nggak pernah ada niat sedikitpun Papa buat nyakitin kalian. Papa berusaha bersikap tegas itu demi kebaikan kalianㅡ"

"Demi kebaikan kita atau demi keegoisan Papa," seloroh Hwall.

Spontan Jaebum menghela napas. Ia berusaha untuk tetap tenang. Tidak ingin memperburuk keadaan dengan melawan Hwall.


"

Papa cuma mau jagain kalian dari pergaulan buruk diluar sana, Hwall. Bukan karna Papa egois."

"Tapi tindakan Papa itu bisa berakibat fatal!!" tukas Hwall tajam. "Kalo Papa nggak percaya Yeji dan Ryujin bisa jaga diri, biar aku yang jagain mereka. Aku nggak akan biarin seorang pun bisa nyakitin mereka, termasuk Papa dan keegoisan Papa!"

Tepat setelah mengatakan itu, Hwall langsung melenggang pergi keluar rumah.

"Abang! Mau kemana?!"

Bahkan Ryujin yang meneriakinya dan mengejar langkahnya sama sekali tidak ia hiraukan.

Ia sedang kacau. Ia butuh waktu dan ruang untuk menenangkan diri.

Sementara Jaebum, tubuhnya langsung melemas hingga terduduk di sofa Ia mendengus, mengusap wajahnya frustasi. Ia masih syok melihat bagaimana Hwall marah kepadanya.


•🌻•


a/n:

Gimana pembukanya?
Udah siap buat baca bagian dua cerita ini?
Semoga kalian makin suka, makin sayang sama mereka:'

Thanks for reading,-

..

The Family Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang