MWB-59. Family

2.1K 194 13
                                    


"Hm, sepertinya Mama merasakan aura yang beda di sini,"

Hayom yang matanya sedang fokus ke layar televisi itu menoleh. Pun dengan Kina yang sibuk menggunting kuku Hayom di sebelahnya ikut menoleh ke arah Mama Hayu yang baru saja duduk di sofa sebelah.

"Aura apa?" tanya Hayom.

"That aura. When there is full love in the air."

Kina dan Hayom serentak saling memandang dan tawa kecil mereka meledak bersama.

"So, kenapa udah balik? Bukannya besok?"

Hayom menggelengkan kepala. "Gak apa-apa, bosen aja sih."

Hayom dan Kina seharusnya pulang esok hari jika menuruti reservasi awal yang dibuat. Tetapi, Hayom tak dapat membendung keinginan Kina untuk pulang lebih awal. Kina bad mood bukan main setelah mendapati tamu bulanannya datang lebih awal dari biasanya dan memaksa pulang. Padahal, Hayom tidak merasa keberatan jika harus di Bali lebih lama.

"Nah. Kebetulan, Oma juga ada di Jakarta dari kemarin. Tapi, Oma nginep di rumah tante Hana."

"Kok tumben banget Oma nginep di sana terus?"

Hayu mengedikkan bahu. Ia juga heran karena biasanya Oma akan selalu menginap di rumahnya. Tapi akhir-akhir ini justru menginap di rumah adik bungsunya.

"Kamu percaya gak kalau Oma itu punya indera keenam?" bisik Hayom di dekat telinga Kina.

"Emang iya?" jawab Kina juga berbisik.

Hayom mengangguk. "Aku yakin Oma pasti udah tahu ada yang gak beres sama Om Sihan, makanya Oma nginep di sana terus. Gak lama lagi kayanya kelakukan Om Sihan bakal ketahuan."

"Kalian berdua ngapain sih bisik-bisik kayak gitu?"

Hayom dan Kina menoleh, "Bukan apa-apa kok Ma. Oh ya, ngapain Oma ada di sini, ada acara?"

"Oma katanya kangen sama anak cucunya. Nanti malem ada pertemuan keluarga di rumah tante Hana."

"Kok Mama baru bilang sekarang?"

Hayu menghela napas, "Mama emang gak mau ganggu kalian. Mama juga udah bilang kalau kamu ada urusan, gak bisa ikut pertemuan keluarga. Eh, tapi kebetulan kamu malah pulang duluan."

"Emangnya Om Haris udah balik dari Jepang?"

"Udah. Udah semingguan dia balik. Pokoknya nanti malem kita bakalan full team. Kamu mau dateng gak?"

"Datenglah."

"Good. Soalnya Oma tadi baru telfon kalau nanti malam juga udah saatnya keluarga kita tahu siapa Kina."

Kina mendongak saat mendengar kalimat terakhir. Dahinya berkerut dan tatapannya sedikit melebar seakan meminta penjelasan lebih.

"Jadi nanti malam, agendanya selain pertemuan keluarga besar kita juga bakal ngenalin kamu." Ucap Hayu, matanya tepat pada Kina.

"Dikenalin? Se—sebagai pacar?" tanya Kina.

Hayu terkekeh sambil menggeleng, "No. Sebagai istrinya Hayom."

"Ta—tapi, emangnya gak apa-apa, Ma?"

"Ya enggak apa-apa. Emangnya kenapa? Kalian juga udah selesai sekolah, kan. Oh, dan satu lagi nanti malam Oma juga pengen diskusi resepsi pernikahan kalian berdua."

Kina menelan ludah. Informasi kalau dirinya akan dikenalkan saja sudah membuatnya cukup kaget dan sekarang justru ada berita lain yang membuatnya lebih kaget. Resepsi pernikahan? Buat apa?

MARRIAGE WITH BENEFITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang