Hai. Aku sendirian di dua dunia yang sangat berbeda.
.
.
.
.Buk... Buk... Buk...
"Della, bangun!"
Dua kata mampu mengusik pendengaran gadis yang tengah tertidur pulas. Tidur? Ia hanya ingat terakhir kali ia sedang bersembunyi.
Ia tau namanya. Annadella Frasllyn. Yang tidak Della ingat, siapa ia sebenarnya.
Mengerjapkan mata pelan. Sangat pelan lalu nyalang. Saat netra itu tersingkap pemandangan di atas tempat tidurnya membuat debaran tak biasa menjalar di sekujur tubuh, ada bolongan kecil yang sungguh aneh di sana.
"Kalau hujan bocor gak ya?" Della bertanya sendirian lalu membentuk gurat yang bingung.
Ia mulai bangkit. Ini aneh, tubuhnya seakan dipukuli benda besar. Seluruh tulang Della seakan retak. Sakitnya seperti hancur berkeping-keping. Ngilu.
"Agh. Pedih!" ringisnya.
Belum sempat Della menghirup udara di sekitar ruangan. Matanya membulat dengan penuh.
"I-ini, di mana?"
Ruangan kecil dengan satu kamar. Dindingnya berpahat kayu berwana coklat. Satu lemari besar. Satu nakas dari kayu. Dan atapnya terbuat dari triplek bahkan bolong tepat di tengah sebesar bola kasti.
Satu jendela di samping tempat tidur dan sekarang terbuka dengan lebar. Della mengerjap bingung.
"Ini di mana? Gue siapa?"
"Della! Cepat bangun! Sarapan kesukaan kamu udah Bunda siapin nih."
Suara merdu itu lagi. Ah, ia menepuk tengkuknya dengan kasar, Della mulai bangkit dari kasur lalu berdiri tepat di depan kaca besar di samping lemari kayu.
"Ini gue?"
Ia menangkup kedua wajah yang sedikit bulat, mata kecil dan rambut terurai sepinggang.
Napas Della tersendat ketika bayangan hitam yang menggumpal ikut terdiam di dalam pantulan kaca besar tepat di belakang punggungnya.
Della melengos. Kosong.
Sedikit ragu ditambah rasa penasaran yang hebat, ia memutar kembali tubuhnya kebentuk semula. Di dalam sana, gumpalan hitam pekat tadi telah berubah membentuk sosok manusia.
Lelaki tampan.
Garis bibirnya terangkat, Della tersenyum menatap lelaki jangkung dengan wajah yang tampak pucat pasi.
"Mau main petak umpet ya?" tanyanya mencibir.
"Kalau gitu. Cari gue!"
Singkat. Lelaki itu menjawab singkat lalu melangkah menembus kayu.
"Lo hantu?" Della diambang kepanikan. Ia memutar kepala dengan cepat, bola matanya bergerak liar. Namun, hanya kosong.
"L-lo hantu, kan?"
"DELLA!"
"Sial. Suara teriakan lagi." Gumamnya. Della melangkah dengan cepat mengabaikan lelaki yang baru saja datang dan menghilang tiba-tiba. Memang seperti hantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNADELLA [Tamat]
Short StoryHai. Selamat berpetualang di dunia Della Dunia Annadella Frasllyn tidak baik-baik saja. Kenapa? Karena ia melihat kematian dirinya dan kematian Araz beberapa kali. Mereka bilang, dunia ini hanya satu, lalu kenapa Della bertemu dunia lain hampir seti...