Taehyung hendak turun untuk makan. Perutnya sedari tadi sudah berbunyi. Namun ketika melihat ke bawah, ia tidak menemukan keberadaan Yerin di sana. Hanya ada anggota BTS yang sedang bergurau di sana.
"Lo berantem sama Yerin?" tanya Suga.
"Dia mana?" tanya Taehyung balik.
"Nginep di Kantor katanya," balas Jimin.
Kini Taehyung menyambar jaketnya yang ada di kursi dan mengambil kunci mobil. Bisa gawat jika Bang Sinhyuk tahu dan memberi tahu Oma bahwa keduanya bertengkar lagi dalam waktu kurang dari 24 jam.
Anggota BTS hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap pasangan suami istri ini. Sangat aneh rasanya melihat mereka terus-terusan bertengkar. Kini Taehyung melajukan mobilnya menuju Kantor.
Hari mulai gelap dan para pekerja mulai pulang. Ia melihat Sinb yang sedang berjalan menuju motornya. Taehyung pun berlari kecil mengejarnya. Sinb yang merasa dikejar pun berbalik.
"Taehyung oppa?" tanya Sinb.
"Lo ngelihat Yerin gak?" tanya Taehyung.
Sinb pun mengangguk mengerti, "Itu di ruangannya. Kalian ada masalah?"
"Oke makasih Sinb."
Sinb tertawa kecil saat melihat Taehyung yang kini berlari menuju Kantor. Ia sendiri pulang ke rumahnya dan kini Taehyung berjalan menuju ruangan Yerin. Kantor mulai gelap karena memang waktu kantor sudah usai sejak tadi.
Setelah mendapat ruangan Yerin, pria itu langsung masuk dan melihat Yerin sedang terduduk di bangkunya dengan beberap berkas dihadapannya. Taehyung langsung mendekat dan menarik tangan Yerin.
"Apa sih?" marah Yerin.
"Gue laper."
Akhirnya Yerin berjalan menuju dapur darurat yang ada di kamarnya untuk membuat makanan. Ia hanya membuatkan ramen instan yang ada di sana dan pria itu hanya menerimanya. Yerin pun lanjut bekerja.
Setelah makan, Taehyung kembali berdiri dan mendekat ke arah meja Yerin. Gadis itu tidak memperdulikannya karena masih dalam mode kesal pada Taehyung.
"Ayo pulang!" bentak Taehyung.
Yerin yang tidak terima pun menghempaskan tangan Taehyung, "Lo harusnya sadar sama kesalahan lo baru ngajak gue pulang!"
Taehyung menghela napasnya, "Masalah yang tadi? Udahlah Yer. Gue juga udah hapus perjanjian nomor kesekian itu."
Yerin tidak percaya jika Taehyung belum sadar akan kesalahannya. Padahal Yerin hanya ingin Taehyung sadar bahwa ia salah karena terlalu egois. Kini Yerin beralih ke sofa.
"Lo sadar gak kalau lo itu egois? Lo larang gue ketemu sama Baekhyun oppa tapi lo sendiri sama Irene gak pernah gue larang. Lo itu gak mikir apa kesalahan lo!"
"Gue gak egois! Ini kondisinya beda. Lo sama Baekhyun hyung mau menuju pacaran. Sedangkan gue sama Irene dalam kondisi pacaran dan kita udah putus!" marah Taehyung.
Yerin pun mendecih pelan, "Terus kesalahan gue gitu kalau kalian putus? Kita kan cuma nikah kontrak, bukan suami istri beneran!" marah Yerin tak tertahankan lagi.
Kini Taehyung menyerah. Pasalnya jika begini, yang ada hanya pertumpahan emosi dan keringat lalu suara. Mereka saling beradu argumen yang tidak ada hentinya. Taehyung terduduk dan menghela napas panjang.
"Sekarang mau lo apa?" tanya Taehyung.
"Ayo cerai."
Yerin keluar dari ruangan dan kini Taehyung mengejarnya. Ini diluar kesepakatan pasalnya umur pernikahan mereka masih seumur jagung dan Taehyung belum ingin berpisah dengan Yerin secepat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Kontrak
Fiksi Penggemar"Kenapa sih gue harus punya suami yang spesiesnya kayak lo?" - Jung Yerin. "Kalau bukan karena orang tua gue, gak mungkin gue mau nikah sama lo." - Kim Taehyung. Kehidupan Jung Yerin berubah semenjak ia bekerja menjadi manager sebuah boygroup ternam...