Friend Zone [END✓]

5. Jealous, huh?

Friend Zone

-
-

Uchiha Sasuke and Haruno Sakura love story

*

@Masashi Kishimoto

^

By : NLatief10

^Happy Reading^

Pagi hari yang cerah di hari senin. Sudah hampir satu minggu Sasuke menginap di rumah musuh bubuyutannya itu.

Gadis cantik dengan mata emerald itu memincing ke arah pemuda yang tampak tertidur lelap bergulung dengan selimut. Ia menghela nafas, cukup kesal dengan tingkah musuh tapi sahabatnya ini.

"Hei ayam, bangun!"

Gadis itu berkali kali mengguncang bahu Sasuke, namun sang pemuda seakan mati. Ia tidak menunjukan tanda tanda akan bangun sedikit pun.

Ia menyeringai teringat sesuatu, dengan sigap gadis itu langsung melompat ke atas ranjang.

Duagh!

"Argh!"

Bungsu Uchiha itu mengerang, ia mengusap kepalanya yang terasa berdenyut karena terjun bebas menabrak lantai marmer. Ia menatap tajam sang gadis yang baru saja menendangnya hingga jatuh ke lantai.

"Bangun! Dasar kebo" gerutunya, ia menatap Sasuke dengan tangan di lipat di depan dada.

Mendengus, Sasuke menatap Sakura malas. "Kau lebih kejam dari pada ibu tiri Cinderella"

"Tck, jangan salahkan aku. Salah mu sendiri yang sulit dibangunkan!"

"Punggung ku sakit, tanggung jawab!"

"Kau pikir aku menghamili mu?"

"Cih, dasar badak!"

"Sesepuh ayam!"

"Gadis cebol!"

"Dasar Hulk"

"Alien"

"Triplek"

"Stop!" Sasuke menghela nafasnya, "Lebih baik kau mandi, dasar bau!"

Lalu tanpa dosa ia menyambar handuk dan langsung melenggang pergi ke kamar mandi mengabaikan Sakura yang mengangga karena di sebut bau. Padahal ia sudah siap dengan seragam sekolahnya, berbanding terbalik dengan pemuda kepala ayam itu.

"KAU YANG BAU! DASAR AYAM JELEK!"

*
*

Sasuke telah selesai dengan sarapannya, ia tinggal pergi karena telah selesai dengan persiapannya, di belakangnya ada Sakura yang sedang menggunakan sepatunya, bersiap siap untuk pergi ke sekolah.

Suara bell rumah terdengar, membuat Sasuke mempercepat langkahnya membuka pintu utama rumah keluarga Haruno. Ia cukup kaget di dalam hati saat melihat seseorang yang berdiri di depan pintu menatapnya dengan jadenya yang datar.