Friend Zone [END✓]

21. Tokyo

Friend Zone

-
-

Uchiha Sasuke and Haruno Sakura love story

*

@Masashi Kishimoto

^

By : NLatief10

Sasori menguap beberapa kali, semalam ia bergadang mengerjakan setumpuk kertas dokumen perpindahan tugas nya sendirian. Sedangkan Sakura, wanita itu beruntung putranya membantunya. Tentu saja Sasori iri sekali, ia tak habis pikir dengan kinerja otak Rensuke, benar benar otak seorang Einstein atau mungkin Holmes? Entahlah, kepalanya pusing.

"Mama, kapan aku mulai sekolah?"

Sakura yang sedang membaca map di tangannya menoleh, ia menatap Ren yang tampak penasaran.

"Mungkin minggu depan, mama sudah mendaftarkan mu lewat internet semalam. Sisanya nanti mama urus besok"

Ren mengangguk, ia menatap Sasori yang berkali kali menguap dengan mata berair. Sepertinya pamannya itu benar benar mengantuk.

"Nanti saat di rumah sakit mungkin mama dan paman akan meninggalkan mu di ruang tunggu, apa tidak apa apa kau sendirian Ren?"

Ren menggeleng, ia mengambil ponselnya dan mengambil earphone. Lebih baik dia mendengarkan musik, ia yakin walau ia sendirian semuanya akan baik-baik saja.

Setelah tiba di rumah sakit, baik Sasori maupun Sakura langsung masuk ke dalam sebuah ruangan entah apa itu. Ren tidak berniat mencari tahu, ia hanya duduk manis sambil memejamkan mata menikmati alunan musik di telinga nya.

"Yaampun, orang itu selalu saja membuat ku menunggu"

Seseorang duduk di samping anak berhelaian Drakblue itu, ia tampak beberapa kali berdecak kesal seraya menatap ponselnya, entah karena apa. Mata emerald wanita itu menatap ke samping dimana Ren sedang duduk seraya memejamkan mata, alisnya menukik menatap penamilan visual anak itu.

Merasa di perhatikan seseorang, Ren membuka matanya dan melirik ke samping. Mata onyx nya mengerjap saat melihat mata emerald itu menatapnya seperti melihat hantu.

Ren membeku, ia tidak menyangka jika ia bisa bertemu dengan seorang wanita yang begitu mirip dengan mama nya. Hanya saja wajah mereka yang berbeda, dan itu cukup membuatnya hampir terkena serangan jantung.

"Bibi menatapku sudah lebih dari lima detik tanpa kedip"

Wanita itu mengerjap, ia tersenyum kaku saat anak itu berujar dengan nada sinis. Entah kenapa nada bicara dan wajah datarnya mengingatkannya pada seseorang.

"Bukankah itu tidak sopan?"

Nakano Miku mengusap wajahnya saat bayangan orang itu mampir di kepalanya, ia sekali lagi meneliti penampilan Ren membuat anak itu risih.

"Bibi-"

"Ren, kemarilah. Ada yang ingin aku tunjukan pada mu"

Tanpa berucap apapun pada orang yang masih memandanginya dengan seksama, dengan segera ia berlari kearah Sasori yang mengayunkan tangan padanya pertanda untuk menghampiri pamannya itu.

Sedangkan Miku masih tidak melepaskan pandangannya dari Ren bahkan setelah Sasori dan Ren menghilangkan di balik lorong rumah sakit.

Entahlah, Miku tidak tahu. Tapi penampilan anak itu benar-benar mirip sekali dengan seseorang, bahkan wajah, ekspresi, sikap dan cara bicaranya begitu mirip. Dingin dan tidak tersentuh, membuat siapa saja yang berada di sampingnya merinding.