Friend Zone [END✓]

31. The Case

Friend Zone

-
-

Uchiha Sasuke and Haruno Sakura love story

*

@Masashi Kishimoto

^

By : NLatief10

Happy Reading!

Haruno Sakura menghela nafas, saat ini ia sedang berada di depan meja rias dengan kemeja dan celana jeans dipadu dengan sepatu putih. Rambut merah muda nya diikat tinggi, ia sudah siap untuk kembali ke Tokyo.

Kondisi Mebuki baik-baik saja sejak semalam, dan ia lega. Karena Sakura tidak bisa tenang meninggalkan Rensuke bersama Sasori, ia khawatir jika paman dan keponakan itu akan bertengkar seperti saat di Prancis dulu.

"Kau mau pergi sekarang, Sakura?"

Mendengar suara Kizashi, Sakura menoleh. Ia mengambil tas selempang di atas ranjang dan menghampiri ayah nya yang berdiri di ambang pintu kamarnya.

"Maaf Tou-san, Saku harus pergi. Rensuke dan Sasori-nii tidak akan akur lama lama"

Mengangguk, Kizashi mengusap rambut putrinya itu sambil tersenyum. "Putri Tou-san sudah punya tanggung jawab sendiri sekarang, kau sudah dewasa nak"

Mengangguk, Sakura meraih tangan sang ayah dan membawanya menuju ruang makan. Disana sudah ada Mebuki yang sudah duduk, wajahnya masih pucat tanda ibunya itu belum sembuh benar.

Mereka makan dalam diam, sebenarnya Sakura tidak tega meninggalkan kedua orangtuanya di Kyoto dalam keadaan Mebuki sedang sakit, hanya saja ibunya itu terus saja memaksanya pergi ke Tokyo secepatnya. Khawatir dengan Ren, biasalah kekhawatiran seorang nenek pada cucu tampan nya.

"Sakura"

Suara barithone ayahnya membuat Sakura mengangkat wajahnya dari piring yang sedari tadi menjadi atensi nya.

"Apa di Tokyo kau tinggal di rumah lama kita?"

Mengangguk, Sakura agak heran dengan pertanyaan ayahnya itu.

"Baguslah, bulan depan Kaa-san dan Tou-san akan ke Tokyo" kini Mebuki menyahut, membuat Sakura mengerjap. Agak heran dengan ucapan orang tuanya, bukankah orang tuanya itu tidak akan bepergian jauh jika bukan hal penting?

"Kami akan menghadiri acara penting Sakura"

Entah kenapa Sakura merasa ada yang di sembunyikan oleh orang tuanya ini.

"Acara apa?"

"Putra rekan kerja ayah akan menikah, tentu saja ayah akan datang. Lagipula ayahnya bukan hanya sekedar rekan kerja, tapi juga sahabat ayah"

Sakura mengangguk, ia mengambil segelas air putih dan menegaknya perlahan. "Terserah Tou-san dan Kaa-san saja, tapi kalian harus janji pada Sakura"

Melihat orang tuanya menatapnya dengan wajah heran, Sakura menghembuskan nafas. "Kalian tidak boleh pergi jika salah satu kesehatan kalian memburuk"