Mi Yeon Pov
Ketika orang orang melecehkanku, merobek seragam sekolahku dan menggantinya dengan kostum Minions, aku merasa bahwa aku dilahirkan hanya sebagai lelucon. Tuhan begitu menyayangi mereka sehingga Dia menciptakanku hanya untuk membuat mereka tertawa.
Tuhan tidak adil padaku. Tuhan tidak peduli sebanyak apa penderitaanku dalam melewati hari demi hari sebagai makhluk hidup. Mungkin Tuhan berpikir, seharusnya aku berterimakasih karena Dia sudah memberiku kehidupan. Sayangnya, aku lebih bersyukur jika aku tidak pernah lahir atau mati, karena kehidupan yang aku terima tak ada bedanya seperti neraka.
Aku sempat ingin mengakhiri hidupku didalam air, tapi Tuhan menggagalkannya dengan mengirim Yi Soo padaku. Lalu aku bertahan dan bisa melewati neraka itu walau dengan kondisi yang tidak sama lagi.
Kupikir semua akan berakhir, dan aku akan bahagia. Tapi ternyata Tuhan masih ingin bermain main denganku. Dia biarkan aku bahagia dengan yang namanya cinta lalu merundungku dengan luka. Kemudian Dia mengirimiku cinta yang baru lalu menghujaniku dengan luka yang lebih menyiksa. Aku benci Tuhan. Aku benci. Terlebih ketika seseorang berkata bahwa aku tidak pantas untuk lelaki manapun.
Aku benci orang itu, tapi Tuhan justru menanamkan cinta didalam hatiku untuknya. Aku ingin menjauh pergi, aku tidak ingin terluka lagi. Tapi Tuhan terus membuat skenario yang membuatku terus berada didekatnya, menahanku dalam cinta yang penuh liku.
Apa maumu Tuhan?
Aku sungguh tak mengerti.
Hingga hari ini, aku baru menyadari segalanya. Betapa aku sangat berdosa karena selalu berburuk sangka padaNYA. Selama ini aku selalu mengeluh karena Tuhan memberiku kehidupan seperti neraka, padahal Tuhan sedang menempa-ku, mempersiapkan diriku untuk menjadi orang yang kuat dan layak mendapatkan kehidupan yang luar biasa dimasa depan.
Aku juga menyadari bahwa ketika Tuhan menjauhkanku dari pria pria yang kucintai, itu karena Tuhan sudah menyiapkan seorang yang lebih baik untukku, seorang pria yang bahkan tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Dia terlalu luar biasa untuk kuharapkan menjadi pasanganku.
Rasanya seperti mimpi mendapati dia berdiri disisiku, memegang erat jemariku lalu mengucapkan janji dihadapan Tuhan, di hadapan ayah ibuku, dan di hadapan semua orang bahwa...
"Saya mengambil engkau menjadi istri saya untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang hingga selamanya, pada waktu senang maupun susah, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai hingga maut memisahkan kita."
Saat itu juga aku tidak bisa menahan air mataku.
Inikah alasan kenapa Tuhan tidak membiarkanku mati waktu itu?
Tuhan ingin aku tau, bahwa aku layak untuk hidup, aku layak untuk dicintai, aku berharga dan aku pasti menemukan bahagia jika aku mau bersabar dan menunggu saat itu tiba.
"Sekarang, kau boleh mencium pasanganmu!" Ucap pendeta pada pria yang baru saja menyandang status sebagai suamiku.
Entah kenapa tiba tiba aku menjadi sangat gugup ketika merasakan pergerakan darinya menghadap kearahku. Dan perlahan akupun bergerak menghadap kearahnya. Aku ingin berhenti menangis sebelum dia membuka veil yang terurai didepan wajahku, tapi tak bisa. Moment ini begitu mengharukan untukku.
Untukku yang selalu mempertanyakan, kenapa Tuhan menciptakanku?
Untuk bahan lelucon orang lain?
Ya, awalnya kupikir begitu. Tapi sekarang tidak lagi aku tau jawaban yang sebenarnya.
Aku diciptakan bukan untuk lelucon tapi untuk Min Yoon Gi.
(Cie cie cieeeeeee....)
Aku melihat Yoon Gi tertegun sesaat setelah menyingkirkan veil yang menutup wajahku. Ia lalu mendekatkan wajahnya perlahan kearahku, aku refleks menutup mata. Tapi yang ia tuju justru telingaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boss Escape [End] ✔
RomanceMi Yeon tak pernah menyangka kalau dia akan terjebak dalam skenario yang ia buat sendiri. Ia hanya meminta Yoon Gi untuk berpura pura jadi kekasihnya didepan sang ayah. Tapi sialnya dia malah jatuh cinta. Ia tau mengejar cinta seorang musisi hebat d...