Chapt. 07

6.7K 611 21
                                    

*Maaf banyak typo

###

Terimakasih, karna sudah menjaga Mi Yeon kami saat dia mabuk.
Aku lega, karena masih ada orang baik sepertimu didekat Mi Yeon.
Semoga dilain waktu kita bisa bertemu dan makan bersama.

Mi Yeon eomma.


Tanpa sadar bibirku tersenyum membaca surat itu. Seorang ibu yang lembut dan manis. Ucapan terima kasihnya terasa tulus menyentuh hatiku. Dia sangat memperhatikan anaknya hinggal ke hal hal kecil sekalipun, seperti menyelipkan surat ungkapan terimakasih ini untukku.  Aku bahkan tidak ingat kapan terakhir kali ibuku memasak makanan untukku.

Aku melipat kembali surat itu dan memasukannya kedalam saku. Aku termenung dibangku taman setelah membaca surat itu.

(Aku lega karna masih ada orang baik sepertimu disisi Mi Yeon.)

Entah kenapa aku terus memikirkan kalimat itu. Apa selama ini gadis itu selalu dikelilingi orang jahat? Mengingat kepolosan dan kecerobohannya sudah tentu dia bisa dengan mudahnya dimanfaatkan orang lain.

(Setelah urusanku selesai aku akan kembali ketaman ini dan memakai jasanya.)

Kata kata salah satu penguntit itu tiba tiba lewat didalam pikiranku.

Dan lagi lagi tubuhku membuat kendalinya sendiri. Dia berlari kembali ketaman, ketempat pertama kali bertemu gadis bernama Mi Yeon itu tanpa kuperintah.

Akh...aku gila. Aku berdoa semoga  Tuhan tidak mempertemukan aku dengannya lagi. Tapi sekarang aku sendiri yang mencarinya. Aku sendiri yang mengkhawatirkannya hingga berpikiran jika dia dalam bahaya itu semua karenaku.

Dan disini aku berada sekarang, di tempat pertama kali aku menghampirinya tadi. Tapi kursi itu kosong. Aku mengedarkan pandanganku kesegala arah berharap dia masih ada disekitar sini. Tapi sosoknya tak lagi terlihat.

Kemana dia pergi?

Udara mulai dingin karena malam sudah hampir larut. Seharusnya aku sudah bergelut dengan selimut hangatku tapi nyatanya aku masih berlari lr sendirian menyusuri taman  mencari keberadaannya. Aku ingat dia membawa koper jadi pasti dia belum pergi jauh dari sini kecuali seseorang telah menculiknya.

Aku tak sanggup lagi paru paruku seperti hendak meledak. Seluruh sudut taman ini sudah kujelajahi tapi dia tak ada dimanapun. Aku berhenti berlari untuk mengatur nafasku yang tersengal. Aku lelah dan mulai putus asa. Kemana menghilangnya gadis itu? Apa dia teleportasi? Ini konyol. Sekonyol diriku saat ini. Dari awal aku tak suka dengannya karna dia sangat merepotkanku. Tapi nyatanya tetap saja aku tidak bisa mengabaikannya. Dia memiliki aura mengiba yang luar biasa.

"Ajhuma, apa kau melihat koper kuning disekitar taman ini?"

"Koper? Aku tidak melihatnya."

Percakapan dua orang wanita membuatku  tertegun. Aku menoleh kearah sumber suara dan tak jauh dari tempatku berdiri aku melihat  gadis itu menghampiri setiap orang yang ditemukannya dengan mata berkaca kaca.

"Agashi, apa kau melihat seseorang membawa koper warna kuning?"

"Ani."

~

"Seonsaengnim, kau melihat koper warna kuning didekat kursi sana?"

"Animnida"

~

The Boss Escape [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang