Chapt. 02

11.2K 718 31
                                    

Namaku Song Mi Yeon. Panggil saja Mi Yeon. Terdengar sedikit aneh ya. Dan jujur awalnya aku marah pada orang tuaku hingga mogok sekolah dan juga mogok makan selama seminggu.

Aku tidak suka namaku apalagi panggilanku. Karna namaku Mi Yeon didukung dengan postur tubuhku yang pendek dan berisi ditambah lagi dengan kacamata bulat yang selalu mengcover kedua mataku membuat teman temanku merasa menemukan bahan bulian langka.

Tiada hari tanpa buli disekolahku dan aku selalu menjadi objek favorite mereka. Pernah suatu ketika aku dipaksa dan diseret ke toilet dan dengan bringasnya mereka melucuti seragamku lalu  menggantinya dengan kaos kuning dan overall denim biru. Setelah terlihat cocok dimata mereka, aku dipaksa berpose dan mereka memotretku sambil terbahak bahak seolah olah  tangisanku adalah lelucon bagi mereka.

Dengan secepat kilat foto fotoku tersebar digrup chat. Semua teman teman dikelasku selalu tertawa mengejek setiap kali melihatku, mereka mengolok olokku dan merubah panggilanku menjadi Song Minion-ssi.

Aku anak tunggal dalam keluargaku. Dan katanya aku itu adalah berkah yang sangat sulit didapatkan karna kedua orangtuaku mengalami kesulitan untuk memiliki keturunan. Padahal mereka sudah menjalani berbagai macam terapi kesuburan.

Suatu hari merekapun menemui titik lelahnya. Mereka putus asa setelah kembali gagal untuk yang kesekian kalinya. Gerimis turun saat mereka berjalan pulang dari Rumah sakit. Mereka membiarkan tubuh mereka basah oleh gerimis dan mereka memutuskan untuk berhenti terapi. Mereka hanya bisa berdoa untuk kebahagiaan hidup mereka walaupun tanpa kehadiran sang buah hati.

Sampainya dirumah, mungkin mereka merasa kedinginan atau mungkin juga mereka merasa seksi setelah basah basahan dengan air hujan. Mereka saling tergoda lalu bercinta dengan penuh penghayatan dan tanpa adanya tuntutan untuk menghasilkan keturunan. Hanya ada cinta dan harapan hidup bahagia yang menyelimuti mereka.

Dan akhirnya tanpa disangka sangka ibuku berhasil hamil dan melahirkanku dengan selamat. Karna itu mereka menamaiku Mi Yeon yang berarti gerimis yang cantik. Ibuku bilang bahwa namaku adalah nama yang paling indah yang pernah ia dengar. Dan setelah mendengar cerita itu aku tidak protes lagi tentang namaku. Malah aku merasa sangat bersalah pada mereka. Seharusnya aku lebih menghargai perasaan orangtuaku dibandingkan memikirkan sakit hatiku pada teman temanku yang mengolok ngolokku.

Aku yakin tak ada orang tua manapun yang menamai anaknya dengan keburukan. Teman temanku hanya tidak tau kisah dibalik namaku. Jadi, sejak saat itu aku mengabaikan mereka. Masa bodoh. Aku tak mau ambil pusing dengan mereka. Yang penting bagiku kedua orangtuaku selalu ada untukku dan selalu mengajarkanku pentingnya mencintai diriku sendiri.

Kedua orangtuaku selalu memanjakanku dengan limpahan cinta dan perhatian. Walau terlahir dari keluarga sederhana dan tidak bergelimang harta tapi aku bahagia dengan mereka. Mereka mencukupi semua yang kubutuhkan. Materi dan cinta tak pernah berkurang tercurah padaku. Aku rasa kami adalah keluarga kecil yang paling bahagia didunia.

Namun akhir akhir ini, sudah sebulan lamanya setelah aku merayakan ulang tahunku yang ke 29 nuansa rumah ini menjadi berbeda. Agak panas tak sesejuk dulu lagi. Appa menjadi agak sensitif dan mudah marah. Mungkin karna faktor usia atau kejenuhan karna belum lama ini dia pensiun dari pekerjaannya. Tapi yang membuatku kesal, appa menjadi orang yang sangat keras hanya jika menyangkut tentang pernikahan. Dia sangat berambisi untuk menikahkanku secepatnya. Alasannyapun tak mudah kupahami. Labil. Setiap hari berubah ubah.

Aku tau memang sudah seharusnya aku menikah mengingat usiaku sudah hampir memasuki kepala tiga. Dan tentu saja aku juga ingin cepat cepat menikah. Tapi masalahnya saat ini aku tak punya pasangan yang bisa kunikahi. Ini bukan berarti aku ini jomblo sejati ya. Walaupun saat sekolah aku sering dibuli, saat aku memasuki dunia kerja aku lumayan disukai. Mungkin karna aku terlihat lebih cantik dan modis daripada dulu.

The Boss Escape [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang