Chapt. 53

4.7K 600 171
                                    

"Menikahlah denganku! Ini perintah!" tegas Yoon Gi

"Aku tidak mau."

"Tidak mau, ya?" Yoon Gi menyeringai. "Bagaimana dengan ini?"

Mi Yeon tak sempat mengelak ketika bibir Yoon Gi menubruk bibirnya dengan begitu cepat. Melumat dan  memagut bibirnya dengan begitu rakus. Mi Yeon hanya memiliki satu tangan untuk mendorong tubuh pria itu menjauh karena satu tangannya lagi dicengkram kuat oleh Yoon Gi. Sekuat tenaga ia memukul dan mendorong pria itu dari hadapannya. Tapi tak merubah apapun. Pria itu malah semakin menekan ciumannya bahkan lidahnya memaksa untuk masuk walau Mi Yeon sudah merapatkan bibirnya kuat kuat.

Yoon Gi meraih tangan yang mendorong dadanya lalu menaruhnya disamping kepala Mi Yeon. Kedua kakinya ia gunakan untuk mengukung tubuh mungil kekasihnya agar tetap diam dalam kuasanya. Persetan, jika tingkahnya disebut sebagai pelecehan. Ia hanya ingin memberitahu gadis itu bahwa ia menginginkannya, hanya dia yang ia inginkan untuk berada disisinya. Dan Yoon Gi yakin, Mi Yeon juga memiliki keinginan yang sama.

Mi Yeon ingin gila rasanya. Nafasnya memburu diserbu nafsu. Hatinya sangat ingin membalas ciuman panas Yoon Gi dengan ciuman ala ala jalang andalannya. Tapi otaknya menahan semua perintah atas anggota tubuhnya, khususnya bagian mulut.

Mi Yeon mengerang dalam hati. Menahan segala gejolak yang bisa membuat rencananya berantakan. Ia tak ingin menjadi pecundang, ia harus menepati janji. Ny. Han bisa melakukan apa saja pada dirinya dan juga keluarganya jika ia sampai mengingkari kata katanya.

Tuhan, tolong aku! Mi Yeon memohon dalam hati. Ia putus asa. Tak tau lagi  bagaimana caranya melepaskan diri dari gejolak hati dan juga pria yang tengah kesetanan itu. Ia tak punya kekuatan apapun. Tangan dan kakinya sudah ada dalam kuasa Yoon Gi.

"Apa yang sedang kalian lakukan??" pekikan seorang wanita tiba tiba terdengar membuat serangan dibibir Mi Yeon langsung terhenti. Masih dengan kepala menunduk, Yoon Gi menoleh kearah pintu. Tak ada ekspresi yang berarti diwajahnya, selain sisa sisa nafsu yang sempat meraja.

Merasa tertolong, Mi Yeon menghela nafas lega sebelum matanya  mengikuti arah pandang Yoon Gi. Namun, harapannya bisa meloloskan diri tiba tiba berubah menjadi keinginan untuk mati.

Tulang tulang Mi Yeon seperti luruh kelantai. Tubuhnya langsung lemas seketika melihat siapa yang tengah berdiri didepan pintu dengan wajah murka. Andai Yoon Gi tidak menahan tangannya mungkin ia sudah ambruk dilantai tak sadarkan diri, ah tidak, kalau bisa langsung mati saja sekalian karena  ia tidak yakin akan sanggup menghadapi takdir yang ada dihadapannya sekarang.

"Oppa..." suara lirih seorang wanita muda yang beberapa hari ini selalu berkeliaran disekitar Yoon Gi berhasil mengendurkan pegangan pria itu  ditangan Mi Yeon.

Merasa tak sanggup menghadapi situasi, Mi Yeon memilih untuk pergi melarikan diri. Tapi lagi lagi Yoon Gi menahan kepergiannya dengan kembali mencekal pergelangan tangannya.

"Biarkan aku mengenalkanmu pada ibuku." ucap Yoon Gi pada Mi Yeon yang langsung dibalas dengan gelengan kepala gadis itu.

Dengan sekali hentak Mi Yeon menarik tangannya dari Yoon Gi lalu berlari keluar,memiringkan bahu melewati dua wanita yang masih berdiri syok didepan pintu.

"Yeon-ah, tunggu!!"

"Oppa." Suran menghalangi langkah Yoon Gi yang hendak mengejar Mi Yeon. Tangannya mencengkram kuat lengan pria itu dengan posesif.

"Jangan halangi aku!" ucap Yoon Gi melepas tangan Suran dari lengannya.

"Tapi oppa..." Suran merengek lirih. Tapi Yoon Gi tak peduli.

The Boss Escape [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang