The Boss Escape [End] ✔

Chapt.04

Aku mengerjapkan mataku tak percaya dengan apa yang kuingat tentang semalam. Aku mengingat semuanya dengan detail, termasuk ciuman panas itu. Dan tubuhku tiba tiba memanas mengingat hal itu hingga aku menurunkan selimutku. Setauku itu pertama kalinya aku melakukan hal bodoh saat mabuk. Karna aku tidak pernah mabuk hingga blackout. Jadi aku selalu mengingat setiap kejadian ketika aku mabuk. Tapi mungkin lain jadinya jika pria itu tak melarang ajhuma memberiku soju yang ke 4. Bisa lebih parah. Bisa bisa bukan hanya ciuman panas, tapi ... (Isi sendiri!).

"Aahh...aniya. Kenapa aku melakukannya? Oetteokae?" Aku menjambak rambutku sendiri dengan gemas.

Babo,babo,babo...

Aku menepuk nepuk bibirku dengan kesal. Bagaimana bisa aku mencium pria hantu itu dengan begitu liarnya. Pantas saja dia terus mengikutiku ternyata dia mengharapkan keuntungan dariku. Dia mendapatkan ciuman gratis lalu menjarah tubuhku sepuas hatinya. Gila. Menang banyak dia. Sial.

Aku harus mencari pakaianku dan pergi dari sini sebelum hantu itu datang dan kembali menjamahku. Pikirku seraya turun dari sofa dan mengendap ngendap mencari pakaian keseluruh sudut ruangan.

Kini satu masalah bertambah. Aku terjamah sebelum menikah. Sial kuadrat. Tapi aku sedikit lega karna bukan si tua bangka pemabuk itu yang menjamahku. Iihh... Membayangkannya saja aku tidak sanggup.

Aku membuka pintu kamar dengan perlahan. Jika diruang tamu dan didapur tidak ada, dikamar pasti ada. Aku mengeksplor seluruh sudut kamar itu dengan gerakan mengendap ngendap seperti maling mencari harta jarahan.

Opseo!

Gila. Itu hantu benar benar membuatku kesal.

"Dimana mulainya sih?" rutukku jengkel.

Mulai? Ya mulai. Suatu kejadian pasti ada permulaannya. Dan bajuku pasti ada disuatu tempat dimana sihantu itu memulai aksinya mengeksplor tubuhku. uh...aku merasa kotor sekarang. Aku akan membuat perhitungan atas pelecehan ini.

Aku keluar, lalu kubuka pintu kamar yang satunya lagi. Masih dengan cara mengendap ngendap. Ruangan ini seperti bukan kamar tidur karna tak ada ranjangnya. Ada beberapa layar LCD besar dan kecil dan disetiap layar terdapat tulisan AGUST'D yang bergerak gerak, semacam lockscreen. Ada piano, music maker, dan lain lain aku tak paham nama namanya. Yang jelas ruangan ini lebih pantas disebut studio musik. Aku berjongkok, merangkak mencari bajuku kekolong kolong. Siapa tau sihantu asal lempar bajuku begitu saja karna saking tidak tahannya melihat keseksianku. Hmm...Jauh dari kata romantis. Dia pasti memperlakukanku dengan cara yang tidak manusiawi. Mengerikan.

Aish jjinja...

Aku menghembuskan nafas lelah saat yang kucari tak juga kutemukan. Kalau saja aku tidak memikirkan tanggapan kedua orangtuaku tentang hal ini aku sudah melaporkannya kepolisi atas tindakan pelecehan dan pencabulan. Tapi nyatanya aku tidak bisa. Orangtuaku bisa pingsan mendengarnya.

Tiba tiba kurasakan sakit diperutku. Merasa ingin buang air kecil. Sepertinya efek dari banyak minum alkohol semalam. Bisa bisa beser nih.
Aku segera berlari kearah pintu yang kuyakini adalah kamar mandi diruangan ini. Pintunya setengah terbuka itu artinya tak ada siapapun didalam. Aku yakin sihantu itu sedang pergi keluar karna dia tak ada dimanapun.

Aku tidak tahan lagi. Tanpa tengok kanan kiri aku langsung menanggalkan selimutku lalu duduk dicloset setelah menurunkan celana dalamku. Aku lupa menutup pintu, kupikir tak masalah karna tak ada orang diapartement ini selain aku. Baru saja aku ingin menikmati sensasi melegakan membuang air kecil yang tertahan, tiba tiba mataku menangkap tatapan kaget seseorang yang tengah berkumur setelah menyikat giginya didepan wastafel yang ada dipojok ruangan. Air dalam mulutnya sampai muncrat keluar saking kagetnya. Sontak aku merapatkan kedua pahaku lalu menutupi bagian intimku dengan kedua tanganku. Tak lupa aku berteriak.