Chapt. 64

3.7K 413 232
                                    

Jangan dibaca sekarang!!!
Simpan aja dulu atau abaikan!!!
Tunggu sampai ceritanya selesai lalu baca maraton dari awal, karena aku yakin kalian sudah lupa sama alur ceritanya. Daripada bolak balik, mending nanti sekalian, ya kan???

Aku gk akan minta maaf. Karena aku tau itu sudah tidak terdengar tulus lagi untuk kalian, jatuhnya malah basi. Maaf hanya untuk orang yang mengakui kesalahan dan tidak pernah mengulanginya lagi. Sedangkan aku, aku tau aku salah karena update seenaknya, tapi kuulangi terus. Hehehehe...

Dah ya, aku titip satu part dulu. Besok insya Allah titip lagi kalo chapternya udah oke.

Annyeong... 👋

Bogoshipo! 😘😘 💜💜💜

***

Fan Sign event. Dylan tampak ceria berinteraksi dengan satu persatu penggemar yang datang ke hadapannya. Tak sedikit fans- nya yang menahan gemas dengan wajah bahagia Dylan. Apalagi ketika mereka saling melempar kata kata gombal, wajah merona Dylan yang alami menambah rasa gemas fans.

Seperti Dylan yang menjadi warna dalam hidup para penggemar,  penggemarpun memiliki arti yang sama bagi Dylan. Mereka adalah satu satunya alasan kenapa Dylan bisa menjalani hari dengan penuh percaya diri hingga berani menemui Mi Yeon kembali setelah lebih dari sepuluh tahun. Ya walaupun Mi Yeon masih menolaknya —ah tidak. Bukan menolak tapi masih malu untuk mengakui— Setidaknya tidak ada satupun fan yang bisa menolak pesonanya.

 Bukan menolak tapi masih malu untuk mengakui— Setidaknya tidak ada satupun fan yang bisa menolak pesonanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai."

"Hai."

"Siapa namamu?"

"Seu-seung Wan." gadis didepannya menjawab dengan terbata.

"Aku biasa menulis dengan nama belakang. Jadi, nama lengkapmu?"

"Hong Seung Wan."

"Ah, nama yang indah. Kau masih sekolah?" tanya Dylan sambil menulis di buku catatan milik gadis bernama Hong Seung Wan itu.

"Kuliah."

"Jurusan apa?"

"Kedokteran."

"Wah... Rupanya kau calon dokter. Apa itu sebabnya kau memakai masker? Untuk mematuhi protokol kesehatan?"

"Tidak. Aku hanya..." Seung Wan tak melanjutkan kalimatnya, dia hanya menunduk gugup.

Dylan tersenyum seolah mengerti apa yang ingin disampaikan gadis itu. Dia lalu menatapnya dengan lembut.

"Bagaimanapun keadaanmu. Kau akan terlihat sangat cantik jika kau percaya diri!" Dylan menyemangati dengan menyentuh punggung tangan Seung Wan yang ada diatas meja.

Dan tanpa Dylan sangka, Seung Wan terkejut dan langsung menarik tangannya turun.

Dylan ikut terkejut. Apa dia baru saja ditolak?

The Boss Escape [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang