Chapt.11

5.4K 583 26
                                    


"Eommaaaa..." aku menghambur menuju eomma-ku yang tengah duduk termenung dikursi tunggu. Kutahan rasa sakit dikakiku dan berjalan dengan normal agar eomma tidak tambah khawatir.

"Yeon-ah..." lirih eomma yang langsung berdiri dan menyambut kedatanganku dengan pelukan hangatnya.

"Appa bagaimana? Kenapa dia pingsan?" tanyaku seraya menarik diri dari pelukan eomma.

"Appamu ... terkena serangan jantung." jawab eomma diikuti tetesan air mata yang jatuh kepipinya.

"Mwo?" aku diserang rasa kalut, seperti kehilangan arah. Tubuhku gemetar dan aku tak bisa berpikir tenang. "Aku ingin bertemu appa. Dimana appa sekarang?"

"Appa-mu masih di ICU, dia belum bisa dikunjungi." jawab eomma dengan wajah sedih. Lalu dia memelukku untuk menenangankanku.

"Eomma, eotteokhae? Uri appa oettoekhae?" aku menangis meraung didalam pelukan eomma.

"Yeon-ah..." eomma mengeratkan pelukannya dan ikut menangis bersamaku.

"Mianhae, jongmal mianhae karna merahasiakannya darimu." lanjutnya dengan nada putus asa.

Aku menarik diri lalu menghapus airmataku. Setelahnya aku menatap eomma penuh tanya.

"Apa maksudmu eomma?"

"Sudah dua bulan appa-mu mengeluh sakit didadanya. Kata dokter appa-mu mengalami pembengkakkan jantung." jelas eomma sambil memegangi kedua pundakku.

"Sudah dua bulan dan aku tidak tau apapun." lirihku dengan rasa sakit yang sangat perih dihati. Dadaku serasa sesak dipenuhi rasa bersalah yang tak pernah kusadari sebelumnya.

Aku sebagai anak tunggal yang tak pernah kekurangan apapun dari orang tuaku merasa tak berguna dan amat berdosa karna tak tau apapun tentang masalah orangtuaku.

Appa sakit dan aku malah menambah rasa sakitnya dengan mendebatnya setiap hari.

"Mianhae, kami merahasiakannya darimu." eomma menangkup kedua pipiku membawaku kedalam tatapan sendunya. Dia mengusap pipiku lembut dengan ibu jari.

"Kami tidak ingin membebanimu, Nak. Dan karna sakitnya pula appa-mu terus memaksamu menikah karna dia takut tidak bisa melihat bagaimana cantiknya puteri semata wayangnya saat menikah. Ia sangat ingin mendampingimu saat memasuki altar pernikahan. Dan setelah kau pergi malam itu ayahmu sangat sedih dan kondisinya langsung drop."

Tanpa kusadari tubuhku merosot dan terduduk dilantai.

Bagaimana aku akan menghadapimu nanti appa, aku merasa tak punya muka lagi untuk menemuimu dan menjadi anakmu. Mianhae, membuatmu menderita seperti ini.

*

Eomma pamit pulang beberapa jam yang lalu ntuk mengambil beberapa pakaian dan barang lainnya yang dibutuhkan selama menunggu appa dirumah sakit. Setelah mencuci wajahku ditoilet aku menghampiri Yoon Gi yang ternyata masih setia menemaniku. Dia berdiri bersandar pada tembok didepan ruang ICU.

"Maaf karna mengabaikan kehadiranmu."

Dia mengangkat wajahnya lalu bangkit dari sandarannya.

"Kau tidak pulang?" tanyaku dengan suara serak dan pelan.

Dia menatap sendu wajah sembabku.

"Apa kau baik baik saja?"

"Aniya, aku tidak mungkin baik baik saja disaat ayahku terbaring sakit karna aku. Tapi aku tidak mau menyusahkan orang lain, jadi kau pulanglah!"

The Boss Escape [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang