7. GOSIP HANGAT

1.3K 215 15
                                    

VOTE!
AKU MAKSA!!

HAPPY READING ENJOY!

_____________________

Dirga duduk termenung di mejanya, saat ini tengah jam pelajaran Sejarah Indonesia, dirga betulan ngantuk mendengar penjelasan dari ustazah marwah "Baik ada yang ingin bertanya?" suara dari ustazah marwah membuat lamunan dirga buyar ia lantas mengangkat tangannya tinggi-tinggi membuat aji yang duduk disebelahnya menatapnya julid.

"Ingin bertanya apa dirga?" tanya ustazah agak was-was biasanya dirga akan menanyakan hal yang tak berbobot dan jelas membuat ustazah sinting karna pertanyaan tak bermutu yang dilontarkan dirga "Saya pengen nanya, ini kan kita belajar sejarah kan bu, nah sejarahkan masa lalunya indonesia, jadi pertanyaan saya kenapa masa lalu terus diingat kenapa gak dilupain aja? ntar susah move on lagi" sungguh tak bermutu dan berbelit-belit, tapi itulah dirga cirikhas dirga songong dan sengklek.

Para santri sudah tergelak ngakak sedangkan ustazah marwah mengusap dadanya pelan, guru muda itu sangat emosi bagaimana bisa manusia seperti dirga bisa masuk ke pesantren ini?
sudah cukup ustazah marwah dibuat pusing tujuh keliling karna aji, farel, dan alfi. kenapa sekarang harus ditambah dirga??

____________

Nadhira saat ini tengah berada dikamar sahabatnya, mereka sedang tidak ada jadwal belajar hari ini jadilah mereka memilih berkumpul, nadhira memang berbeda kamar dengan yang lainnya, ia tidur sendiri.
fasilitas itu tentu disediakan oleh sang ayah, biasanya juga ustadz dzaki akan ikut menginap dikamar nadhira, tidak tidak mereka tidak tidur bersama karna ada kasur kecil nan empuk yang biasa nadhira gunakan kala sang ayah menginap.

Setiap sang ayah menginap, nadhira selalu memilih untuk tidur dibawah pinggiran kasur demi menghormati sang ayah,dan juga ia tak tega membiarkan ayahnya tidur bawah. walaupun ustadz dzaki memaksa nadhira tetap tak mau, nadhira memang keras kepala, seperti ayla sang bunda.

"Tadi tuh ya aku nemenin bik wasih kepasar beli bahan makanan, eh pas di gang kosong sebelah pesantren aku liat santriwati pakai hijab ketemu pacarnya, kalian tau gak mereka ngapain?" aliza lah yang memulai sesi gosip mengosip itu, mereka memang suka bergosip sedangkan nadhira hanya mendengarkan saja sekali-kali gadis itu menjawab dengan anggukan atau senyuman, jika dibilang tak suka begosip ya gak banget sih, nadhira lumayan suka juga tapi gak terlalu parah seperti Aliza,zahwa,dan nora.

"Ngapain?" tanya nora penasaran, ekspresinya saat ini tengah serius mendengar gosip baru yang dibawa aliza "Mereka ciuman ewhh" aliza bergidik ngeri kala mengingat kejadian tadi pagi saat ia mengantar bi wasih ke pasar dekat sini
"Seriusan ciuman? nempel gini?" zahwa menggerucutkan jari kedua tangannya sambil memperagakan orang tengah ciuman "Nah iya gitu!" sahut aliza.

"Terus terus" sekarang nadhira mulai kepo dengan jalan cerita ini jadilah ia bertanya "bi wasih udah duluan masuk pesantren sedangkan aku mergokin mereka berdua kata aku gini 'Heh ngapain eta teh!!' mereka langsung lepasin ciuman mereka terus sicewek ketawa, dia bilang gini sama aku 'gapernah ciuman kamu? iri ya' gitu aku kesel terus pergi deh gapeduli" cerita aliza membuat ketiganya ngakak, apalagi nora ia sampai batuk karna saking kerasnya tertawa.

Nadhira meredakan tawanya lalu berujar "aku heran banget mereka begitu kok kayak bangga banget nunjukin aibnya keorang-orang gak malu apa? aib jelek diumbar emang dia kira ciuman begitu gak dosa? sedangkan natap lelaki yang bukan mahromnya aja dosa, apalagi yang sampe bersentuhan begitu? naudzubillah mindzalik dunia makin tua, dengan gak tau malunya mereka membuka aib mereka sendiri padahal itu dosa besar"

Nora dan zahwa langsung berhenti tertawa kala mendengar ocehan nadhira, memang betul apa yang dikatakan nadhira, "zaman sekarang hal seperti itu semua orang anggap sepele, jika diingatkan jangan pacaran mereka bakal bilang 'Kita pacaran sehat, saling mengingatkan sholat dan kegiatan agama lainnya' hilih cangkemmu! mereka kira ibadahnya bakal keterima gitu? ENGGAK wanita itu seharusnya menjaga dirinya dari laki-laki yang belum sah menjadi suaminya, eh sekarang para wanita dengan mudah ngasi mahkotanya dengan embel-embel 'cinta' " lanjut nadhira, memang selalu begini jika nadhira mengingatkan sepupunya Lifa--anak fadlan, jawabannya tetap sama seperti itu.

lifa itu baru kelas 1 SMA tapi udah pacar-pacaran aja, bukan iri atau bagaimana nadhira hanya ingin adik sepupunya itu menjauhi hal seperti itu, namun lifa tak pernah mau mendengarkannya bahkan nasihat fadlan pun tak ia dengarkan, dan itu bikin nadhira kesel sendiri.


HAI DISINI GAK ADA UNSUR MENYINGGUNG YA!
SESAMA UMAT MUSLIM KITA HARUS SALING MENGINGATKAN SAUDARA SEIMAN KITA UNTUK MELANGKAH KEJALAN YANG BENAR, SEKALIPUN PACARAN UNTUK MEMOTIVASI DIRI ITU TETEP GAK BENER YA GUYS, IYA YANG NADHIRA BILANG ITU TADI UNEK-UNEK SAYA.

OKE SEE U NEXT PART, KASI KOMEN POSITIF KARNA AKU GAK NERIMA HATE KOMEN, KALAU GASUKA SILAHKAN SKIP SAYANGKU.

SIAPA PENULISNYA BAKAL TERTERA DIBAWAH YA!!
⬇⬇⬇⬇⬇⬇
_ALANA_

PERFECT NADHIRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang