32. LUKA DAN DIA

885 143 9
                                    

TINGGALKAN JEJAK BERUPA VOTE.

"Nyatanya hidup memang sekeras ini,
Sampai suara hati kita sendiri yang menjadi  nada paling  lirih, yang hanya didengar saat kita perih"

Tiara Angelica

_._

"Arghhhh" Tiara melempar berbagai macam barang yang ada dimeja riasnya, hatinya kian sakit kala mendapat sebuah undangan bertuliskan nama dirga dan nadhira, hatinya kembali  hancur, tiara hancur.

"Sialan lo nadhira!!"

"dirga milik gue cuma milik gue, gue bakal lakuin apapun agar dirga jadi milik gue" ujar tiara kesal lalu merobek surat undangan tersebut dan membuangnya sembarang arah.

Gadis itu terduduk disamping kasurnya sambil meremas rambutnya sendiri sembari menangis.

"Kenapa lo gak adil tuhan!?"

"Kenapa gue gak pernah bahagia?"

"Gue benci hidup didunia ini, gue benciiii!!"

"Kalau memang gue dilahirin cuma untuk mendapatkan penderitaan, lebih  baik gue gak usah dilahirin hiks" tiara menangis tersedu-sedu.

Gadis itu mengambil sebuah cutter yang ada dimeja dan mulai menoreskannya ketangannya sendiri membuat darah mencucur keluar dari tangannya, namun ia tak merasakan sedikit pun sakitnya.

"Luka ini gak sakit hiks, t-tapi hati gue yang sakit"

Tiara ingin menggoreskan cutter itu lebih dalam, namun farel datang dan merebut cutter itu lalu menatap tajam tiara.

"Mau mati lo hah!?" bentak farel

"iya! gue mau mati rel gue mau mati!!" balas tiara tak mau kalah.

"Gak usah gila lo!" farel kian emosi, dadanya naik turun, niatnya kesini ingin mengantarkan makanan untuk tiara, namun ia malah mendapatkan tiara yang sedang menggoreskan cutter ketangannya sendiri.

"Kalau gue mati juga gak ada yang peduli sama gue didunia ini" tiara menunduk membiarkan air matanya tumpah, farel mengangkat kepala tiara membuat mata keduanya saling bersitatap.

"Lo liat mata gue ra!"

"Apa lo gak liat ada cinta dimata gue? Apa lo gak liat betapa sayangnya gue sama lo ra? Apa lo gak liat seberapa pedulinya gue sama lo? Sampai kapan lo gak bisa buka hati buat gue ra?" tanya farel membuat tiara terdiam.

Sejujurnya farel sudah dari dulu mencintainya, farel dan tiara tinggal satu komplek, rumah keduanya bersebrangan, yangmembuat keduanya terbiasa bersama sejak kecil, dan hal itu membuat farel jatuh cinta kepada tiara, sudah sering bahkan sangat sering farel menyatakan

"Gue gak bisa rel" jawab tiara membuat farel menghela nafas dalam.

"Lo tau ra? mungkin gue bisa bersaing dengan berjuta-juta lelaki yang mencintai lo, tapi gue gak bisa bersaing dengan lelaki yang lo cintai, apalagi  dia temen gue" balas farel

"Lo boleh kejar dirga, tapi satu hal yang harus lo tau ra, kalau lo udah capek ngejar dirga lo cukup noleh kebelakang,disana ada gue yang  bakal
nunggu lo" ujar farel lagi, hal itu berhasil mencubit sedikit hati tiara.

"kenapa lo suka sama gue rel?" tanya tiara sendu

"gak ada alasan logis kenapa gue suka sama lo, gak ada alasan kenapa gue begitu  cinta dan begitu sayang sama lo, semua rasa itu datang tiba-tiba tanpa gue minta" balas farel

"Hapus perasaan lo rel, gue gak mau ngecewain lo hanya karna gue gak balas perasaanhmmpph" belum selesai tiara menjawab farel sudah membungkam mulut tiara dengan bibirnya.

Tiara berontak tapi farel tetap menahan, sampai keduanya sama-sama kehabisan nafas dan farel. Melepaskan ciuman itu.

"Lo milik gue" ujar farel

"Semua yang ada di diri lo milik gue tiara, jangan pernah berpikir kalau lo bakal bisa dekatin dirga" lanjut farel, jantung tiara berdetak 3 kali lebih cepat, nafasnya terengah.

"L-lo cium gue?" tanya tiara polos membuat farel mengangguk.

"itu tandanya lo milik gue, selesai pernikahan nadhira dirga, kita yang bakal nikah" ucap farel membuat tiara tercengang dengan mata melotot sempurna, seenak jidat banget si farel mengklaim dia.

"gak mau!!" protes tiara membuat farel menatapnya tajam.

"Kalau lo gak mau,  gue perkosa lo sekarang" ancam farel membuat tiara membelalakan matanya lagi, ini kok farel jadi kayak om om mesum ya?

"Terserah lo" balas tiara sok santai padahal ia tengah mengambil siaga satu sekarang.

"Tenang aja gue gak bego, gue gak bakal ngerusak lo,soal ciuman tadi gue minta maaf,  asal lo tau ra segimana sulitnya gue menahan diri untuk gak nyentuh lo dan milikin lo detik ini juga,  jadi sekarang gue obatin luka lo, setelah itu gue pulang" farel lalu mengambil kotak P3K diatas nakas dan membalut tangan tiara dengan perban.

"Selesai" kata farel, hal itu membuat tiara tersenyum kecil, sangat kecil.

Baru kali ini tiara diperhatikan, apakah ia harus membuka hati untuk farel? atau tetap kekeh mengejar dirga?

"gue pamit, kalau butuh apa-apa telfon gue" ujar farel lalu menutup pintu rumah tiara dan pergi dari sana.

Tiara menutup pintu lalu bersandar disana

"Apa gue harus buka hati buat farel?" tanya kepada diri sendiri.

"Apa gue lupain aja dendam gue sama nadhira?"tanya nya lagi

"gue bakal usahain deh"

TO BE CONTINUED

GESER KEBAWAH AMEL DOUBLEUP!!

PERFECT NADHIRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang