VOTE+KOMENT
HAPPY READING
Playing
~Fire on Fire -Sam Smith~"Jangan harap lo bisa nyentuh
milik gue"~Dirgantara Maheza~
______________________________
Hari ini dirga berniat kekelas, entah apa mimpi anak itu, bahkan ia bangun lebih dulu dari biasanya, aji,alfi,dan farel sampai kebingungan melihatnya, kerasukan roh apa cowok itu sampai serajin ini, bahkan sholat subuh pun tak perlu dibangunin.
dirga juga udah sembuh sejak kemarin, pinggangnya sudah gak sesakit waktu itu
"Ga lo kesambet apa?" tanya aji bingung "Gak kesambet apa-apa, buruan lo pada ntar telat lagi" balas dirga seraya menatap jam tangannya, jika hari biasanya dirga bakal pake celana robek baju hitam, dan bergaya bak preman, maka hari ini dirga terlihat berbeda.Sarung beserta baju kokonya tampak sangat pas ditubuh dirga, ditambah kopiah berwarna hitam dengan ukiran huruf arab disana menambah kesannya sebagai santri, tak bisa dipungkiri jika dirga terlihat sangat tampan dan rapi hari ini, bahkan sikap tengilnya seketika hilang.
Disepanjang jalan menuju kelas, dirga tak berhenti menyunggingkan senyuman mempesonanya, bahkan santriwati yang lewat tak bisa mengalihkan pandangannya dari seorang Dirgantara Maheza, cowok urakan yang kini berubah jadi santri tampan dan keren seantero pesantren.
Aji, alfi,dan farel masih tak mengerti situasi ini, ya emang bagus sih kalau dirga berubah. tapi kenapa kayak ada yang nggak srettt gitu "Si dirga serius sehat nggak sih?" tanya farel sedikit berbisik "gue udah ngecek keningnya tadi, gak panas tuh" sahut alfi ikut-ikutan "Kayaknya dirga kejedok pintu deh makanya jadi gitu" ujar aji lalu berjalan menyamai langkah dirga.
Namun beberapa langkah saat akan sampai dikelas, dirga berhenti seketika pandangannya tertuju kepada dua orang yang tengah bergurau diujung koridor sana, seketika rahangnya mengeras kala lelaki didepan sana memperbaiki jilbab sang gadis yang sedikit tertiup angin.
Begitu melihat dirga berhenti, aji juga ikut berhenti, matanya menatap objek yang sama dengan yang ditatap dirga, aji menghela nafas, alfi dan farel lewat seraya bertanya tapi aji hiraukan dan menyuruh kedua sahabatnya tersebut masuk terlebih dahulu kedalam kelas.
Kini aji menatap dirga yang sepertinya tersulut emosi "Dia devan" ujar aji seketika membuat dirga menoleh kearahnya "Siapa?" tanya dirga terkesan dingin "Dia devan, temennya abang nadhira. kata orang² devan udah suka sama nadhira dari dulu, dan banyak rumor yang bilang kalau nadhira juga suka sama devan" balas aji, membuat dirga semakin tersulut emosi.
"Gak bakal bisa dia ngerebut nadhira dari gue" tekan dirga dengan suara rendahnya yang terkesan menyeramkan, aji bahkan sampai meneguk ludahnya sebanyak mungkin, suasana nampaknya sangat mencekam saat ini, dengan penuh keberanian aji mengelus punggung dirga berusaha meredamkan emosi sang sahabat.
"Sial kenapa dada gue sesak banget" ucap dirga seraya memegang dadanya, entah kenapa rasanya sesak sekali saat melihat nadhira tertawa bersama devan didepan sana, rasanya dirga ingin sekali menerkam devan sekarang juga, seraya mencabik-cabik isi tubuhnya, jangan sampai devan membangunkan sisi lain dari dirinya.
"NADHIRA" Panggil dirga seraya berteriak, membuat kedua insan yang tengah tertawa tadi menoleh mendapati dirga yang menatap datar keduanya, nadhira gelagapan kenapa rasanya ia baru saja dipergoki selingkuh? dengan langkah besar dirga menghampiri keduanya tak menghiraukan aji yang berteriak memanggilnya karna ustazah azizah sudah masuk.
"Nadhira lo ada kelas pagi ini, jangan lupa ntar lo dihukum ustadz hardi" ucap dirga, lelaki itu sudah paham betul dengan jadwal nadhira "E-em iya aku lupa kalau gitu aku pergi dulu, makasih dirga udah ngingetin, kak devan juga aku pamit dulu Assalammualaikum" pamit nadhira lalu pergi dari sana meninggalkan dua orang yang saling menatap datar lawannya.
"Jangan harap bisa ngambil nadhira dari gue, dia cuma milik gue, bahkan gue rela mati demi perjuangin dan dapetin restu untuk bersama nadhira" ucap dirga sambil menatap devan tajam, yang ditatap hanya terkekeh lalu menjawab "Kita liat aja nanti, Tuan Dirgantara Maheza, ketua dari geng motor Alvelios" balas devan lalu pergi dari sana.
"Mari kita bermain-main Devano Rodrigio~~" gumam dirga seraya menyeringai.
TO BE CONTINUED
GAKTAU KENAPA PENGEN AJA ADA GENG MOTORNYA BIAR SERU AJA GITU~ TAPI BAKAL JARANG MUNCUL DEH KAYAKNYA.
SPAM NADHIRGA DISINI
SEE U NEXT CHAPTER
JAN LUPA MASUK GC BIAR MAKIN SERU
085245736846
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT NADHIRA [END]
Ficción General[Follow sebelum baca] [Cerita ini hanya untuk orang-orang yang bermental baja] Dendam dari masalalu belum usai! Nyawa dibalas nyawa! Kematian harus dibalas kematian! Anissa Khalisa Nadhira atau yang biasa dipanggil nadhira, siapa yang tahu gadis sep...