1. ANISSA KHALISA NADHIRA

2.5K 290 10
                                    

VOTE+KOMENT

HAPPY READING

🎶 NCT U||MY EVERYTHING

udah paling ngena ini!

Enjoy!


"Nadh nanti malem ajarin gue baca al-qur'an ya" ucap seorang santriwati bernama Nora yang baru saja menghampiri nadhira.

Nadhira yang tengah membaca buku pun menyahut "iya nanti aku ke sana" balasnya.
gadis berpakaian syar'i itu kembali melanjutkan bacaannya.

"Udahan deh nadh bacanya, ayok jalan jalan diluar" ajak nora, nadhira menghela nafas lalu menutup buku ah ralat novel yang sedang ia baca tadi.

"Sebentar aja ya, bentar lagi ashar soalnya" balas nadhira seraya melihat jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 14.16 WIB.

"Gampang, kita keliling keliling sini aja"

"Gak ke asrama santri kan?" tanya nadhira was-was, pasalnya sahabatnya ini selalu membawanya kesana, dengan alasan pengen liat abang nadhira---alta dan cakra.

Nora adalah anak dari ella dan vito, nadhira dan nora hanya berbeda umur 11 bulan. ella sengaja menitipkan sang putri kepesantren, agar nadhira bisa memiliki teman disana, nora pun tak keberatan.

"Enggak elahh, yok buruan" nora menarik tangan nadhira ke arah taman, nadhira pasrah aja.

Saat mereka berjalan menuju taman, tiba-tiba sebuah mobil mewah masuk dari arah gerbang, nadhira mengernyitkan dahinya, perasaan yang sering bawa mobil keluar masuk pesantren hanya ayahnya, tapi kok ini mobilnya beda.

setelah sampai diparkiran mobil itu berhenti dan pintu mobil terbuka, nadhira dan nora masih asik menatap siapa orang yang keluar dari mobil itu.

Orang itu keluar dari mobil dengan pakaian urakan serta kacamata bertengger dikedua matanya "Astagfirullah halazimm" gumam nadhira.

Beberapa menit setelah itu ustadz dzaki, ustadz hardi dan ustazah nafisha keluar dari kantor dan menghampiri orang itu, mereka berbincang-bincang, nadhira yang tak mau terlalu kepo pun segera mengajak nora ke taman.

"Ayok nor" ajaknya lalu menarik tangan nora
"Nar nor nar nor, callme rara nadh!" memang nora tak ingin dipanggil nor, katanya nama itu terlalu kampungan,jadilah gadis itu menyuruh semua orang memanggilnya rara.

"Bawel kamu, udah yuk katanya mau keliling-keliling"

_________

Sedangkan diruang guru, orang-orang tadi duduk berhadapan dengan para guru.

"Emm jadi kedatangan saya kesini untuk menitipkan putra saya dipesantren ini" ucap pria paruh baya dengan setelan jas kantornya itu, yang diketahui bernama Wijaya Maheza.

"Ini putra saya, namanya Dirgantara Maheza, saya pengen anak saya berubah tadz, jujur saya gak sanggup ngurus dia lagi, liat aja penampilannya udah kayak preman pasar" Dirga memutar bola matanya malas, bukannya memuji sang papa malah menjelek-jelekkannya.

"Pak wijaya nggak perlu khawatir, kami akan membimbing putra bapak" tutur ustadz dzaki sambil tersenyum.

"Baik terimakasih ustadz, saya titipkan putra saya mulai hari ini"

________

Setelah papanya pergi, dirga memilih mengelilingi pesantren ketibang pulang ke asrama, cowok berumur 17 tahun itu terlihat menendang nendang batu yang ada dijalanan.

"Argh sial banget sih gue, coba aja kemarin malem gue gak ketahuan lagi tawuran, pasti sekarang gue gak ditempat kek gini" dumelnya lalu menendang kaleng bekas air cincau sembarang arah, tanpa tau kaleng itu mengenai kepala orang lain.

"Aduh siapa sih yang ngelempar" nadhira yang tengah duduk ditaman sambil menunggu nora yang kebelet pipis, mengaduh karna kepalanya dilempar kaleng cincau.

Dirga yang mendengar itupun mendekat ke taman, ia melihat seorang gadis tengah mengaduh sambil memegang kepalanya.

"Kaleng tadi kena dia?" gumam dirga, cowok itu menghampiri nadhira "Sorry gue gak sengaja" ucapnya membuat nadhira terperanjat kaget, karna dibelakangnya sudah ada seorang laki-laki.

Refleks nadhira mundur kebelakang, dirga yang melihat nadhira pun terpesona dengan ciptaan Allah swt satu ini.

Wajah putih mulus, bulu mata lentik, bibir pink alami, alis terpahat rapi, sangat sempurna.

"Jaga tatapan kamu" ucap nadhira kala sadar dirga menatapnya.

"Emangnya kenapa?" tanya dirga tak tau.

"Zina mata namanya, seharusnya kamu menjaga pandangan kepada wanita yang bukan mahrommu" dirga melongo mendengarnya

jangankan menjaga pandangan, liat cewek mulus dikit aja dirga langsung ngep. astagfirullah halazimm...

"Nadh ayo udah ashar" nora tiba-tiba datang lalu membawa nadhira pergi, namun sebuah kertas terjatuh dari bukunya.

Dirga yang melihat itupun membungkuk lalu mengambilnya, baru saja ingin berteriak memanggil, tiba-tiba nadhira dan nora sudah tak terlihat lagi.

Kertas itu merupakan sebuah note

"Anissa Khalisa Nadhira" Gumam dirga sambil tersenyum, setelah itu ia pergi dari sana

TBC

*NOTE*

Jadi masih banyak yang bingung sama cerita ini,kenapa ustadz dzaki gak dipanggil kyai padahal dia pemilik pesantrennya, jadi pemilik pesantren itu bukan ustadz dzaki yaa,lebih tepatnya abi dan pamannya ustadz dzaki, dan kenapa anak" ustadz dzaki gak dipanggil gus/ning,ya karna mereka emg bukan anak pemilik pesantren, ustadz dzaki hanya sekedar pengajar dan pengelola pesantrennya, kyainya ya jelas paman sama abinya ust dzaki, jadi paham sekarang? Jangan nanya lagi saya mager jawabnya.

Tinggalkan vote+koment

PERFECT NADHIRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang