[9]

1.2K 196 5
                                    

VOTE GAK 😒
KALAU ENGGAK SAYA NGAMBEK!! 😣

HAPPY READING ENJOY!

SPESIAL PART AJI-ALIZA
_______________________________

Nadhira dan teman-temannya sedang bermain-main ditaman cuma sekedar main Truth Of Dare, namun saat sedang asik bermain, tiba-tiba dirga dan aji datang menghampiri mereka, aliza menaikkan alisnya kala melihat dua cecunguk itu menghampiri mereka, aliza tau kok kalau aji suka sama dia, dan aliza juga begitu. tapi entah kenapa ia selalu kesel kalau liat muka aji, tapi kalau jauh pasti yang dikangenin wajah songong aji, aneh memang.

Aliza itu terlalu gengsi buat ngutarain perasaannya, lagi pula pacaran sebelum halal kan dosa. apalagi tadi kala aji dan dirga yang datang dengan embel-embel pengen bertemu aliza dan nadhira, aliza mati-matian menahan getaran perasaan aneh dalam tubuhnya, ia tak menampik jika ia memang benar jatuh hati pada pria yang kurang lebih 2 tahun belakangan ini terusan mengejarnya.

"Ish kenapa sih ada perasaan kayak gini" gumamnya masih dapat didengar oleh nadhira "perasaan apa za?" tanya nadhira bingung, aliza gelagapan ditempatnya " eh--em itu gak ada apa-apa kok, aku pamit dulu nadh bentar lagi dzuhur" cepat-cepat aliza pergi dari sana

Bruk

"Asshh" aliza tersandung sebuah akar yang entah sejak kapan ada dijalan itu "nasib banget" ucapnya kala melihat jempol kakinya berdarah, dan tiba-tiba sebuah tangan terarah didepan matanya, aliza mendongak menatap tangan kekar itu, didepannya aji berdiri sambil tersenyum manis ke arahnya "Biar aku bantu" ucap cowok itu lalu mengambil tangan aliza dan membantu gadis itu bangun, aliza sedikit kaku dan gugup.

Setelahnya aji berjongkok didepan aliza, sebenarnya sedari tadi aji sudah memperhatikan gerak-gerik aliza dan tepat setelah aliza tersandung, aji langsung berlari ke uks untuk mengambil kapas serta obat biru "e-eh kamu mau ngapain" tanya aliza kala aji berjongkok didepannya "obatin luka kamu, nanti infeksi udah diem aja" setelah itu aji benar-benar membalut kaki aliza dengan kapas beserta hansaplast "selesai".

"Lain kali jalannya hati-hati, jangan lari-larian kayak tadi kan jadi luka kakinya" inilah yang membuat aliza jatuh cinta dengan aji, sikap cowok itu seakan berubah 100% kala bersamanya, aji yang bobroknya bukan main bakal lembut dan tenang jika bersama aliza, dulu memang aliza risih dengan aji yang selalu mengintilinya,namun entah kenapa saat aji sakit selama 1 bulan lebih, dan tak kembali ke pesantren membuat aliza merasa hampa.

Dan tanpa aliza sadari ia telah jatuh hati kepada aji, tak ada yang pernah tahu akan hal itu, aliza sangat baik dalam menyimpan rahasia.
"Makasih" ucap aliza tanpa sadar tersenyum tulus kepada aji, membuat cowok itu seketika terpana, telinganya seketika memerah. tak menunggu balasan aji, aliza langsung pergi dari sana sedikit berlari.

"Gila jantung gue jedag jedug kayak abis lari marathon" aji memegang dadanya, bisa dibilang aji jarang sekali melihat aliza tersenyum kepadanya "Ahhh gila gue"

__________________

1 bulan sudah dirga berada dipesantren ini, dan setiap hari pula ia selalu mengikuti kemanapun nadhira pergi, saat ini cowok itu tengah berada diruang guru karna dipanggil ustazah nafisha 
"Saya tuh udah sering bilang sama kamu kalau selesai sholat magrib tuh samperin ustadz hardi buat belajar ngaji, masa kamu Al-Qur'an aja gak hatam-hatam" omel ustazah nafisha.

"Yang penting saya udah hatam iqro buu, ibu tau gak dulu pas saya hatam papa saya ngerayainnya dihotel pake tumpeng yang gede segini" dirga membalas dengan melebarkan kedua tangannya,  gak nyambung memang.

TUK

Dengan kesal ustazah nafisha menabok pergelangan dirga membuat sang empu mengaduh "Sakit tau buk" protesnya
"makanya kalau orang tua ngomong tuh yang serius kek!" dirga benar-benar bikin semua guru disini pusing 10 keliling "Saya belum siap nyeriusin anak orang buk, kalau saya serius sama ibuk nanti malah suami ibuk mukul saya" gurau dirga "Saya kan cuma pengen serius sama nadhira doang"

Ustazah nafisha menarik nafas dalam-dalam, mungkin darahnya akan naik sangat tinggi jika diperiksa nanti "sekarang ibu tanya kalau kamu gak mau diajarin ustadz hardi, kamu maunya diajarin siapa?" tanya ustazah nafisha "Sama nadhira buk, kalau sama dia saya ikhlas lahir dan batin" jawab dirga semangat "Gak bisa!" tekan ustazah nafisha "nggak papa , biarin aja nanti saya suruh nadhira untuk mengajarinya jika memang dirga ingin diajarin nadhira"

Orang yang menyahut adalah ustadz dzaki yang kebetulan masuk keruang guru dan mendengar percakapan keduanya "Serius tadz??" tanya dirga dengan mata berbinar "iya tapi kamu harus rajin belajarnya agar cepat hatam" jawab ustadz dzaki "Kalau diajarin nadhira sih, mau setiap waktu ngajinya pun saya jabanin tadz!!!"

TBC

_alana_

PERFECT NADHIRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang