35. PENGAKUAN

912 145 4
                                    

VOTE+KOMENT
SORRY JARANG UP,AKU SKRG UDAH SEKOLAH OFFLINE DAN MENYIAPKAN DIRI UNTUK PKL FEBRUARI TAHUN DEPAN, DOAIN:)

"Gue masih gak nyangka" nadhira menyeka air mata diujung matanya, gadis itu sampai menangis sendiri mendengar cerita dari tiara, bagaimana perjuangan hidup tiara yang sudah terbiasa sendiri dari dulu, bagaimana tiara tumbuh tanpa kasih sayang orang tua, jika dibandingkan dengan dirinya, ia tentu kalah jauh dengan kuat dan tegarnya seorang tiara.

"Om yang selama ini gue percaya dan gue sayangi sama seperti ayah ternyata gak kalah brengseknya" nadhira menunduk,sedangkan tiara yang berada didepannya tengah menangis tergugu, menceritakan pahit dan kelamnya kehidupan dirinya sendiri, tentang bagaimana ia diejek saat masih duduk dibangku taman kanak-kanak, sampai dibully karna kesalahan yang sama sekali tak pernah tiara buat.

Pahit, asam, dan manisnya kehidupan sudah ia lalui dengan ketegaran dan ketabahan,tiara ingin menyerah dulu,bahkan sempat hampir bunuh diri beberapa kali, namun farel selalu berhasil mengagalkannya.

"Gue salut sama lo, mungkin kalau gue jadi lo gue udah nyerah duluan" ujar nadhira seraya menggenggam tangan tiara.

"Kalau ditanya capek apa enggak, ya gue capek banget, gue selalu iri ngeliat orang lain yang bisa ngerasain kasih sayang kedua orang tuanya, gue paling gak kuat kalau udah bahas orang tua" tiara menunduk membuat nadhira dengan sigap memeluk gadis itu dengan erat.

"Gue bakal nyari keadilan buat lo ra, gue janji setelah ini lo bakal diakui sebagai cucu dari keluarga gue"

(灬♥ω♥灬)

Tok Tok Tok

Mendengar ketukan dari arah pintu ella yang tengah menidurkan putra bungsunya pun bangkit dan membuka pintu, didepan sana ada nadhira bersama dirga,farel,dan tiara.

"Loh Dhira? Nyari nora ya? tadi lagi jalan bareng zahwa gatau kemana" ujar ella, namun nadhira diam tak menjawab "dhira pengen ngomong sama tante"ucap nadhira lalu masuk kedalam rumah ella diikuti yang lainnya.

"Mau ngomong apa nadh?" tanya ella bingung,tak biasanya putri dari sahabatnya itu serius seperti ini.

"Tante kenal moza?" nadhira mulai bertanya, ella tentu terkejut, setelah lama tak mendengar nama moza baru kali ini ia mendengar nama tersebut lagi.

"Kenal kenapa?" tanya ella

"Tentu tante ingat kejadian saat malam setelah kematian bunda?" nadhira tersenyum miring sedang kan ella kaget.

"Tante ingat kann?" tanyanya lagi

"i-ingat"-ella

"Tante tau dia siapa?" nadhira menunjuk tiara yang tengah menunduk  "tante gak tau"balas ella, ia benar-benar tak tau siapa gadis yang duduk tepat disamping nadhira.

"Dia anak moza!"

"a-anak? moza punya anak!? " ella mematung menatap lurus kearah tiara

"Tante tau apa yang dilakukan om fadlan setelah tante keluar malam itu!?" tanya nadhira lagi, ella menggeleng tak tau, sebab setelah memukuli moza ia langsung keluar dan pulang tanpa peduli apa yang fadlan lakukan.

"DIA NGEHAMILIN TANTE MOZA!!" bentak nadhira dengan nafas menggebu-gebu, lagi dan lagi ella terdiam dengan ekspresi yang sangat terkejut, nafasnya seakan tercekat.

"DAN ANAK INI" nadhira kembali menunjuk tiara

"DIA ANAK OM FADLAN!!" ella menggeleng ia tak percaya,bagaimana mungkin fadlan melakukan hal sebejat itu?

"enggak, gak mungkin" ella masih tak percaya sungguh.

"Seharusnya malam itu tante gak pergi gitu aja! seharusnya tante mantau apa yang dilakuin om fadlan!" nadhira melemparkan sebuah kartu memori berukuran kecil ke arah ella "tonton sendiri!" setelah mengucapkan itu nadhira langsung menarik pergelangan tangan tiara membawa gadis itu pergi dari rumah ella diikuti farel dan dirga.

GESER KEBAWAH DOUBLE UP!

TINGGALKAN JEJAK BERUPA VOTE.

PERFECT NADHIRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang