Haii kangen gaakk?? 😆
Happy Reading gaiss🥰
•••
"Lia?"
Jendral menduduki kursi meja makan berhadapan dengan Syiha dan Aurel. Gadis yang ia panggil itu tersenyum pada Jendra, "hai kak!" Sapanya. Jendra menaikan alis sembari tersenyum kecil, "hai! Ngapain kesini?" Tanyanya pada Aurel.
Belum sempat Aurel menjawab, bunda Jendra yang kembali dari dapur meletakan piring lauk terakhir lalu menepuk pundak putranya itu. "Kok tanya kenapa! Ya gapapa atuh emang biasanya main kesini." Aurel tersenyum menatap bunda temannya itu.
"Haha, iya ka Jendra, main aja sama Syiha," Jendra hanya menganggukan kepalanya. Kemudian masing-masing dari mereka menyendok lauk dan mulai memakan makanannya.
Ditengah kegiatan menyantap makan siang, bunda Jendra bertanya, "abang udah jarang main sama tetangga kita yaa yang cowok itu? Siapa namanya, Satria?" Jendra menghentikan gerakan sendoknya, "Satrio bun, iya udah ngga terlalu sering main, semenjak kenaikan kelas 12, jadwal abang agak padet. Jadi jarang main," Jawabnya pada sang bunda.
"Ohh iya iya Satrio, sama saudaranya yang cewek waktu ikut main kesini, siapa namanya? Keisya yaa?" Jendral mengangguk, bunda melanjutkan kata-katanya, "akhir-akhir ini bunda lewat rumahnya bu Ranti sepi loh bang, biasanya ada motor atau pintunya dibuka, tapi sekarang lagi tumben banget sepi!" Cerita sang Bunda menyadari bahwa rumah tetangganya itu terlihat sepi.
Jendra mengiyakan dalam hati, setuju bahwa rumah Ranti akhir-akhir ini terlihat sepi. "Iyaa Keisya, mungkin karena Satrionya sekarang kan kuliah ya bun, jadi sepi terus, biasalah maba sibuk." Jawabnya lagi.
"Eh iya loh bang! Di sekolah, aku juga jarang lihat Keisya akhir-akhir ini, biasanya selalu papasan dikantin pas istirahat bareng temennya yang waktu kita ke main Timezone bareng itu! Tapi sekarang malah lihat temennya doang kalo ke kantin, ka Nayla ya kalau nggak salah namanya!" Syiha ikut nimbrung obrolan bunda dan kakaknya.
"Aku belum chat Keisya sih, coba aku chat sekarang deh!" Gadis itu mengambil ponselnya yang diletakkan diatas meja makan samping piringnya. Mengetikkan sebuah chat bertanya kabar yang ia kirimkan kepada Keisya.
"Keisya?" Suara Aurel terdengar ragu.
Syiha menatap Aurel sembari mengangguk, "iya, Keisya, kakak kelas kita, gebetannya abang." Katanya kembali fokus menatap layar ponsel. Aurel membulatkan mulutnya, "Ohh.. " Katanya kemudian melanjutkan suapan lauknya.
"Iya abang udah ada gebetan, dikit lagi juga jadian tuh, cuma dianya aja agak oon dikit mengulur-ulur waktu terus!" Kata Syiha lagi mengejek abangnya. Kemudian secara tiba-tiba gadis itu menengok ke arah Aurel membuat temannya itu bingung, "kenapa?" Tanya Aurel.
Mata Syiha mulai memincing meneliti wajah Aurel, kemudian beralih ke wajah Jendra. "Kamu jangan suka sama abangku loh rel!" Kata gadis itu tiba-tiba membuat Jendra sedikit tersedak.
"Apaan sih!" Sewot cowok itu.
Jendra merasa jengkel pada adiknya itu, apa-apaan mengatakan hal tersebut! Membuat mereka canggung saja. Lagipula, Jendra tidak memiliki rasa apa-apa pada Aurel, hanya karena gadis itu adalah teman baru adiknya yang sekarang sering main kerumahnya saja, jadinya Jendra mencoba untuk mengajaknya mengobrol.
"Hah? Nggak lah, siapa juga yang suka sama abangmu! Ada-ada aja deh pikiran kamu tuh!" Bantah Aurel, mencoba menghentikan obrolan seputar topik itu.
Mata bunda memincing menatap ketiga remaja yang ada di dekatnya ini. "Whattt? Ada apa ini yang bunda nggak tau? Cinta segitiga yaa?!" Goda ibu dua anak tersebut. "Lagi emang sejak kapan abangmu ini ngegebet anak gadis orang sejak putus sama mantan pacarnya itu?" Tanya bunda kepo.

KAMU SEDANG MEMBACA
RAJENDRA
Genç KurguKeisya menyukai Jendra tanpa harapan apapun. Disaat cowok itu memiliki pacar, bahkan setelah Jendra putus dengan pacarnya, Keisya tidak berharap apapun. Namun saat tiba-tiba cowok itu dan keluarganya mendadak menempati rumah disamping rumah tanteny...