||Chapter 15||

608 79 5
                                    

Maunya apasih?

•••

"SERIUS? BAJINGAN TAMPAN ITU PLAYBOY BANGET!"

Suara histeris Nayla di telepon membuat Keisya menjauhkan ponselnya dari telinga. "Nayla udah ganti hobi jadi teriak-teriak."

"Ehehe, tapi beneran?"

"IYALAH! masa gue boong!" Keisya kembali mengingat saat dirinya mendapat pesan dari Jendra tadi.

Flashback on

"HUAAA ANJIR INI-- Ini siapa yang kangen sama gue?" Bingung Keisya saat melihat pesan Jendra.

Ka Jendra

Ha? Siapa yang kangen ma aku?

Beberapa menit Keisya menunggu balasan hingga akhirnya bunyi notifikasi yang di tunggu-tunggu muncul juga.

Ka Jendra


Depannya dari S
Eh maksudnya J.

S sama J jauh banget kak.

Ah gtw deh pokoknya ada yang kangen.

Flashback off

Keisya hanya me-read pesan Jendra yang termasuk dalam kategori tidak masuk akal. Tapi Keisya juga sempat kesenangan sih, saat Jendra bilang yang kangen dengannya berawal dari huruf J.

Bisa jadi Jendra kan? Tapi senyumnya hilang lagi saat mengingat yang Jendra dengan Tasya lakukan tadi di pinggir lapangan. "HELLO!"

"Agsjx kaget gue!"

"Maaf nay, lo bisa sans dikit enggak?" Kata Keisya lagi.

"Maaf juga kei, udah bawaan lahir." Nayla mengatakan itu seolah tidak ada beban.

"Terserah. Bye!"

Tut!

Keisya mematikan sambungan telepon begitu saja. Tanpa memperdulikan Nayla yang tengah mengumpat di sebrang sana.

•••


"Eh Abang! Pinjem lagi dong hp nya! Bentar ajaaa, plis!" Syiha mendadak panik. Bagaimana jika Keisya membalas pesan yang ia kirim tadi?! Lalu bagaimana jika Jendra melihatnya?!

Itu bahaya. Bisa-bisa Keisya di anggap caper sama abang chill nya. "Buat apaan? Kamu kan punya hp, mainin hp nya sendiri lah!"

"Sekali lagi dah, pinjem," Jendra memberikan ponselnya. Syiha segera membuka ponsel abangnya itu.

Tuh kan bener. Dugaannya yang mengatakan Keisya pasti sudah membalas pesan itu benar adanya.

Syiha mengetikan jawaban. Namun ia menyadari, Jendra sedang mengintip, melihat apa yang di lakukannya di ponsel milik Jendra itu. "Ih kepo!" Syiha mendorong kening Jendra dengan jari telunjuknya.

"Songong!" Kata Jendra. Syiha menjauhkan ponsel Jendra dari sang pemilik. "Nanti dulu apa bang! Sabar-sabar! Enggak bakal aku curi!" Adiknya itu malah ngegas.

Keisya

Mengetik...

                                         Depannya dari S

RAJENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang