Drdtt drdtt!
Keisya meraba-raba kasurnya, setelah menemukan ponselnya yang di silent, Keisya menekan tombol guna mengangkat telepon tanpa membuka kelopak matanya.
Bip!
"KEISYA GUE MAIN KE RUMAH LO YA!" teriakan suara melengking itu membuat Keisya menjauhkan ponselnya dari telinga. Refleks, gadis itu membuka matanya dan ikut berteriak.
"ASTAGHFIRULLAH!"
"Santai lur! Bye otw!"
Tut.. Tut..
Nayla, gadis itu mematikan sambungan telepon seenak jidatnya. Keisya mengangkat tubuhnya duduk. Melalui kaca di atas nakas samping ranjangnya, ia melihat, maskernya retak!
"NAYLAAA!!"
•••
"Hosh! Hosh! Gila lo nay! Aduh hosh! Capek gue!" Keisya terduduk lemas di teras rumahnya.Kedua gadis itu baru saja pulang dari warung. Lalu berlari karena di kejar anjing milik seorang yang Keisya pun tidak ingat siapa namanya. Nayla yang memancing anjing imut nan lucu tersebut menjadi anjing liar, sebab gadis itu menggoda seekor anjing dengan ikut menggonggong.
Si anjing juga ikut darah tinggi. Kebetulan yang membuat kedua gadis itu lebih sial lagi, ternyata anjing tersebut tidak di ikat. Hingga akhirnya anjing itu mengejar Keisya dan Nayla.
"Ehehe, gue hosh! Kan enggak tahu kalo anjingnya enggak di rantai! Emang dasar anjing!" Kata Nayla dengan nada kesal.
Keisya geleng-geleng kepala. Gadis itu mengajak Nayla masuk ke dalam rumahnya yang sepi bagai tak berpenghuni. Fathan sedang tidak ada di rumah karena bekerja, dan Keisya masih dalam mode liburnya.
Kedua gadis itu masuk kedalam kamar Keisya yang terletak di lantai 2. Keisya langsung menjatuhkan diri ke atas kasur. Sedangkan Nayla memilih untuk melihat-lihat pemandangan yang tidak ada indahnya sama sekali dari balkon kamar Keisya.
"Fyuhh! KEISYA MASAK MIE NYA SANA!" Nayla merenggangkan otot tangannya.
"ENAK AJA! BIKIN SENDIRI!" Keisya ikut berteriak.
"Iyeew! Anak gadis pemalas!" Celetuk Nayla.
"Lo juga males kutu!" Suara Keisya terendam oleh bantal.
Nayla tidak lagi menanggapi, cewek itu sibuk mengamati rumah yang berada di depan rumah Keisya, rumah Dean. Nayla tahu hal itu. Gadis itu menggerutkan keningnya sesekali, "Nay! Nay! NAYLA!"
"Buzet santai lur!"
Keisya bangun dari tidurnya. "Lo ngapain si?" Nayla menunjuk ke arah yang ia amati tadi.
"Itu,.. Jendra bukan sih?" Nayla bertanya tidak yakin.
"YAAMPUN IYA!" Keisya terlonjak histeris.
Nayla menyerit jahil. "KA JENDRA!" Keisya gelagapan dengan teriakan Nayla yang dua kali lebih besar dari biasanya.
"Eh eh eh lo ngapain?!" Keisya semakin melebarkan matanya ketika melihat Jendra yang menatap ke arahnya dan Nayla.
"Aduh malu-maluin banget kenapa sih?!"
•••
"Ndra! Beneran udah mau pulang lo?" Dean kembali bertanya setelah ketiga kalinya bertanya dengan pertanyaan yang sama.Jendra memutar bola matanya bosan. "Enggak gue nginep!" Celetuknya asal. Cowok itu mengambil helmnya dan bergerak untuk memakainya.
Sebelumnya, Jendra menyisir rambutnya ke belakang dengan menggunakan jari-jari tangannya. Namun, matanya menatap dua sosok gadis yang terciduk sedang menatapnya dari atas balkon depan rumah Dean.
Jendra menyerit, sebelum kemudian, "KA JENDRA!" Gadis yang berada di samping Keisya, iya Jendra tau itu Keisya, namun tidak tau siapa nama gadis yang berada di sampingnya, yang berteriak memanggilnya.
"Ndra, di panggil tuh!" Dean menepuk pundak Jendra dengan jari telunjuknya yang mengarah ke balkon kamar Keisya.
"Iye gue denger, gue enggak budek!" Jendra mendengus, kemudian melanjutkan acara memakai helmnya yang tertunda.
Tapi Jendra masih melihat, sesudah gadis yang Jendra tidak ketahui namanya itu berteriak memanggil dirinya, Keisya langsung buru-buru menarik tangan gadis itu, menutup pintu balkon kamarnya.
Memikirkan hal itu membuat Jendra tersenyum kecil, syukur dia sudah menggunakan helmnya sehingga Dean tidak melihat dirinya tersenyum, bisa-bisa dia ikut salting seperti Keisya.
"Udah sono lo pegih!" Dean berlagak mengusir Jendra, padahal cowok itu tengah ketar ketir dalam hatinya karena takut sendirian di rumah. Mamahnya sedang pergi arisan soalnya.
"Awas! Ada mbak-mbak mampir!" Jendra menepuk pundak Dean.
"Mbak-mbak siapa?"
"Mbak Kunti! Bye!"
Brum brum
•••
"Kita putus!"Tasya ternganga ditempatnya. Kemudian cewek itu menjerap-jerapkan matanya. "Kenapa?" Tasya bertanya pada pacarnya, eits maksudnya calon mantan pacarnya.
Jendra memutar bola mata malas. "Masih tanya kenapa setelah dua Minggu enggak ada kabar?" Jendra mengabaikan banyak teman sekelas barunya yang melihat adegan tersebut di meja Tasya.
Yap benar! Jendra dan Tasya kembali satu kelas, karenanya Jendra mengumpat sebal. Kenapa harus sekelas lagi dengan calon mantan pacar? Merepotkan!
"Tapi aku bisa jelasin je!" Tasya membela dirinya. "Enggak ada yang perlu di jelasin lagi! Gue cowok, juga butuh kepastian!" Jendra menarik nafasnya.
"Walaupun setelah ini lo jelasin apa yang lo lakuin setelah dua Minggu itu enggak ada kabar! Gue udah enggak terima alasan apapun lagi!" Jendra melanjutkan ucapannya yang membuat hati Tasya tergores.
Gadis cantik di depannya itu berkaca-kaca. "Kenapa? Apa selama dua Minggu ini kamu lagi deket sama cewek lain? Dan kamu putusin aku pakai alasan ini padahal sebenarnya kamu udah bosen sama aku? Dan abis ini kamu jadian sama cewek itu?!" Tasya ikut meninggikan suaranya.
"Terserah! Gue muak!" Setelahnya, Jendra pergi meninggalkannya. Tasya menenggelamkan wajahnya di meja sembari terisak.
•••
"KA JENDRA PUTUS SAMA PACARNYA OH MY GOD!" teriakan melengking Nayla membuat Keisya yang tengah menelungkupkan wajahnya ke meja, bangun dengan kasar."Boong!"
"BENERAN! KALO BOONG NGAPAIN GUE TERIAK TERIAK!" Nayla menjawab sembari teriak.
Keisya menoleh mencari temannya. "Eh lu! Sini deh!" Keisya memanggil teman perempuannya.
"Emang betul, ka Jendra sama pacarnya putus?" Siswi tersebut mengangguk antusias.
"Bener! Tadi temen gue lihat sendiri!" Balas siswi tersebut antusias.
"YESSSS!!!" Keisya bangun dari duduknya. Berdiri di atas bangku, dan melompat-lompat.
Dug!
"ADUH!!"
•••

Hello semuanyaa kiw kiw! Aku balik lg nih.. maapkan yg ude kangen, soalnya semenjak masuk syekolah baru SIBUK BANGET!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
RAJENDRA
Teen FictionKeisya menyukai Jendra tanpa harapan apapun. Disaat cowok itu memiliki pacar, bahkan setelah Jendra putus dengan pacarnya, Keisya tidak berharap apapun. Namun saat tiba-tiba cowok itu dan keluarganya mendadak menempati rumah disamping rumah tanteny...