||Chapter 19||

545 69 0
                                    

HALO GAISU!!! KANGEN BANGET GANGERTI LAGI😭 MAAFKAN IBUMU YA NAK, KARENA UPLOADNYA LAMA SEKALI:(

HAPPY READING!

•••

Kabar tentang Jendra dan Tasya yang putus sudah tersebar luas se-sentro sejahtera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kabar tentang Jendra dan Tasya yang putus sudah tersebar luas se-sentro sejahtera. Berita itu menjadi topik terpanas dalam beberapa menit, dapat Jendra dengar beberapa siswa-siswi yang membicarakan hal itu. Mereka berasumsi bahwa ada orang ketiga, namun Jendra tak perduli.

Orang ketiga apanya? Tasya sendiri yang menghilang berhari-hari tanpa kabar. Dan memang sih, Jendra sudah merasa bosan dengan gadis itu. Namun, dirinya sendiri tak ambil pusing. Karena dalam pacaran itu, wajar 'kan ada kata putus?

Memang mereka saja yang mengada-ada! Huh! Namun, lain halnya dengan Jendra yang merasa santuy, Keisya merasa telinganya panas mendengar gosip-gosip yang mengatakan ada orang ketiga dihubungan Jendra dan Tasya.Ia merasa bersalah.

Keisya malah berfikir, Jendra dan Tasya putus karena doa-doa yang ia panjatkan selama ini. "Gue nyesel udah berdoa kaya gitu," lirihnya.

"DOR! Hayo! Kenapa lo?" Nayla tiba-tiba datang dan duduk di samping Keisya.

"Ka Jendra.."

"Psst!!" Nayla menempelkan telunjuknya di bibir. "Jangan dibawa pusing! Santay aja! Biarin orang berasumsi, lo, cukup tutup kuping." Keisya mengangguk.

"Lagian, emang lo ngerasa rebut Jendra dari Tasya?" Keisya menggeleng sekilas.

"Gue, gue enggak pernah caper sama ka Jendra. Gue juga enggak pernah ada niatan rebut ka Jendra dari Tasya.." Keisya menghentikan ucapannya.

"Enggak kan?, Yaudah santay aja kali!" Nayla berujar dengan santainya. Kemudian gadis itu mengajak Keisya untuk menemaninya ke kantin.

Sampai di kantin, Keisya duduk di bangku paling pojok, menunggu Nayla yang tengah memesan makanan. Keisya tengah sangat mager sekarang. Jadilah gadis itu menelungkupkan kedua tangannya di atas meja dan menenggelamkan wajahnya di lekukan tangannya.

"Pssssstttt!" Keisya mengabaikan kode tersebut. Ia sudah berada diantara setengah tidur.

"Pssst! Keisya!"

"Hmmm..." Gadis di depannya ini hanya meresponnya dengan deheman! Huh! Jendra menggoyangkan pundak Keisya dengan gemas.

"Manis.., bangun!" Keisya sontak saja membuka matanya ketika mendengar suara berat khas lelaki dari sampingnya. "Hah?!" Otaknya masih belum konek.

RAJENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang