"Syiha!"
Keempat remaja itu menoleh ke arah suara. Lalu ketiga dari empat remaja itu- Satrio, Nayla dan Keisya, menyeritkan dahi nya saat melihat Jendra yang ikut bergabung di tengah-tengah mereka.
"Lah? Bukannya abang lagi arisan tuh sama your girlfriend's family?" Tanya Syiha dengan bahasa campuran nya. Mewakili pertanyaan dari ketiga teman nya.
"Enggak jadi." Jendra menjawab dengan nada malas.
Syiha mengangguk. "Tuh kan! Lagian enggak percayaan sama aku!"
"Mending ngumpul kek gini ya, ya kan, ya kan?" Syiha menaik-turunkan alis nya.
"Iyain aja biar cepet!" Satrio menjawab.
"Jadi ga Timezone nya?" Nayla bertanya kepada dua teman nya. Ya hanya Keisya dan Satrio, karena menurut nya, tadi kan Jendra sudah menolak.
"Jadi lah! Ayo ayo, ikut Syiha, ka Jendra!" Ajak Keisya.
"Tap-" Saat Nayla hendak protes, Keisya sigap memotong.
"Shhh! Mau ikut gak?" Keisya memberikan tatapan tajam pada sahabat bermulut chill nya itu.
"Emang boleh?" Syiha bertanya dengan nada ragu. "Eng-"
"Nay!" Syiha sedikit meringis mendengar nada tegas Keisya.
"Ck! Yaudah yaudah boleh! Tapi abang nya enggak!" Sahut Nayla sebal di akhir gumaman yang hanya di dengar diri nya sendiri.
"Abang mau ikut atau mau pulang?"
"Kalo ikut boleh?" Tanya Jendra ragu-ragu seraya menatap Nayla.
"Enggak lah! Iya boleh." Nayla menjawab dengan nada terpaksa.
"ASYIAP AYO LET'S GO!" Ajak Satrio menghilangkan kecanggungan.
•••
Sekarang, Keisya Satrio dan Jendra tengah bermain basket. Sedangkan Syiha dengan Nayla, Kedua gadis itu sedang bermain motor GP. Namun, Keisya sudah 2 kali menggesekkan kartu Timezone nya dan bola basket yang masuk baru 3.
Gadis itu tengah menahan kesal karena saldo kartu nya terbuang sia-sia. "Akh! Udah deh jangan main ini lagi! Masa enggak masuk-masuk!"
"Mana kartu kamu?" Jendra tertawa kecil melihat Keisya. Gadis itu menyerahkan kartu nya. Lalu Jendra menggesekkan kartu milik Keisya lagi.
"Lah kok di gesek lagi sih?! Percuma kak, aku enggak bisa main nya." Sebal Keisya.
"Sans kei! Jendra ajarin! Kata nya kan dia anak basket." Kata Satrio sembari memasukkan bola ke dalam ring.
Keisya beralih menatap Jendra. "Iya aku ajarin!" Keisya tersenyum senang.
"Sini!" Keisya mengambil bola. Jendra memegang kedua tangan Keisya yang memegang bola dari belakang. Posisi seperti memeluk Keisya dari belakang. Kemudian cowok itu memberi aba-aba untuk melempar bola tersebut dan masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJENDRA
Novela JuvenilKeisya menyukai Jendra tanpa harapan apapun. Disaat cowok itu memiliki pacar, bahkan setelah Jendra putus dengan pacarnya, Keisya tidak berharap apapun. Namun saat tiba-tiba cowok itu dan keluarganya mendadak menempati rumah disamping rumah tanteny...