Hari libur adalah hari yang di idam-idamkan oleh banyak orang. Termasuk Keisya. Namun rencananya untuk bermalas-malasan hancur sudah sejak kedatangan Nayla di rumahnya pada pukul delapan pagi.
Suasana tentram, aman dan damai seketika berubah gaduh sejak Fathan mengizinkan Nayla masuk ke kamar Keisya dan membangunkan gadis itu dengan cara melompat-lompat di kasur sembari berteriak-teriak.
Keisya yang sedang nyaman-nyamannya bergelung dalam selimut frustasi karena tidurnya terganggu. Gadis itu melempar gulingnya ke arah syaiton yang mengganggunya. Sedangkan Nayla yang terkena lemparan bantal cukup kuat itu terjembab jatuh ke lantai.
"Aduh! KEISYA OON!" Nayla segera bangkit dari jatuhnya dan balas dendam dengan Keisya dengan cara memukul-mukul bantal ke arah Keisya.
"Adow! Adaw! Enghh! NAYLAAAA!"
"Rasain nih bales dendam! Nih! Nih rasain! Euh! Tuh rasain!" Racau Nayla.
Pada akhirnya Keisya menyerah, dan bangun dari tidurnya. Gadis itu mengucek matanya. "Mau apa lo? Pagi pagi buta udah ke rumah gue?! Ga punya rumah ya?" Keisya memberi tatapan sinisnya dengan muka bantal sehabis bangun tidur.
"Berisik! Iler tuh bersihin!" Keisya langsung meraba-raba sekitar mulutnya. "Ih enak aja! Gue enggak ileran!" Nayla berdecak sebal.
"Udah kering tuh! Lo sih kebo! Pagi buta apanya, udah jam delapan pagi!" Keisya memutar bola mata malas.
"Mau ngapain sih?!"
"Mau nongkrong!" Ucap Nayla asal. Keisya tersentak dan refleks memukul Nayla. "Hehehe, ya enggak lah!"
"Plis deh Nayla biarin gue ngebo sehari aja!" Saat ingin kembali merebahkan dirinya, Nayla segera menarik tangan Keisya. "Eh eh! No way! Bangun bangun!"
"A--"
"Ayo Keisya bangun! Temennya udah dateng pagi pagi masa kamunya mau tidur lagi sih?" Fathan tiba-tiba muncul dan memotong alasan Keisya.
Enggak tau aja si mereka kalo semalem aku begadang. Batin Keisya kesal. Pasalnya gadis itu baru tidur pukul 3 pagi dan bangun lagi untuk Sholat subuh lalu tidur lagi.
"Dasar pengganggu!" Decak Keisya sebal. Akhirnya ia bangun dan pergi ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandi.
Airnya dingin bat sama aku kek dia.
Keisya cekikikan sendiri memikirkannya. "KEISYA MANDINYA JANGAN LAMA-LAMA!" Suara Nayla memecahkan pikirannya. "Bawel bat dah, kek emak-emak!" Keisya bergumam sebal.
•••
Setelah mandi, Nayla menggeret paksa Keisya menuju rumah Satrio. Mereka berangkat menggunakan angkutan umum. Tiba di depan jalan rumah Satrio, mereka jalan kaki untuk menuju rumah Satrio.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJENDRA
Novela JuvenilKeisya menyukai Jendra tanpa harapan apapun. Disaat cowok itu memiliki pacar, bahkan setelah Jendra putus dengan pacarnya, Keisya tidak berharap apapun. Namun saat tiba-tiba cowok itu dan keluarganya mendadak menempati rumah disamping rumah tanteny...