Cinta itu konsekwensinya ya patah hati
•••
Malam hari, Keisya sudah rebahan manis di kasur tercinta nya. Senyum dan pipi blushing nya tak pernah luput dari wajah manis ayu nya. Walau sedang sendirian, Keisya tetap saja salting saat kembali memikirkan hal yang di lakukan nya bersama Jendra tadi.
Keisya mengambil ponsel nya. Gadis itu berencana untuk menelpon Nayla. Sesaat sudah tinggal menekan tombol panggil, pintu kamar Keisya terbuka. "Lah ayah?! Kapan pulang nya?" Tanya Keisya heran.
"Dari tadi! Kamu, ayah panggil-panggil enggak di buka-bukain pintu nya! Yaudah ayah masuk pakai kunci aja." Fathan berjalan mendekat ke arah Keisya. Duda satu anak itu duduk di pinggir kasur Keisya.
"Udah lama ya berarti? Tuh udah ganti baju." Fathan mengangguk. "Iya."
"Lagian kamu lagi ngapain sih?"
Lagi ngehalu-in ka Jendra. Batin Keisya. Gadis itu terkikik kecil sendiri. Kembali melamun sembari senyum-senyum. Fathan menggerutkan kening nya. Ia menggerak-gerakkan tangan nya di hadapan wajah Keisya.
"Hoi! Hayo ngapain senyum-senyum sendiri?!"
"Lagi jauh cinta ya kamu?" Tuduh pria itu. Keisya tersadar dari lamunan nya.
"Enggak! Apaan! Ayah sok tahu ah!" Gadis itu melempar bantal ke arah Fathan, di tangkap cekatan oleh si ayah. "Ngaku aja deh! Ayah juga pernah begitu!"
"Enggak!" Keisya tetap membantah.
"Halah! Dasar ABG puber!"
"ISH AYAH!!" Fathan segera kabur keluar dari kamar anak nya sebelum terkena lempar super dari si ABG puber.
Setelah Fathan keluar, Keisya menutup muka nya dengan bantal dan menendang udara berkali-kali. "Ish malu, malu malu!!"
•••
Setelah kejadian menyenangkan kemarin, Minggu demi Minggu kemudian berlalu. Ujian Nasional untuk kelas Xll telah berlalu. Sedangkan ujian kenaikan kelas untuk kelas X dan kelas Xl masih dua Minggu lagi.SMA Sejahtera akan mengadakan class met sebelum Ujian kenaikan. Saat ini Keisya sedang duduk di bangku depan koridor yang mengarah ke arah lapangan. Ia baru saja selesai latihan Voli bersama teman-teman lain nya.
Lapangan tampak ramai diisi oleh anak-anak Sejahtera yang sedang latihan secara berkelompok maupun sedang duduk-duduk di sisi lapangan. Keisya menyeka keringat nya.
Gadis itu memperhatikan seisi lapangan, mencari gebetan nya, Jendra. Saat rekor mata nya menangkap keberadaan cowok itu, Keisya tersenyum kecil. "Nay, temenin kuy ke toilet." Keisya menarik tangan Nayla tanpa menunggu jawaban nya.
"Heh tuyul! Main tarik-tarik aja lo!" Umpat Nayla.
Keisya tak menghiraukan Nayla. "Beser banget dah lo kei! Perasaan tadi udah kencing, sekarang kencing lagi." Nayla tetap nyerocos.
Tapi Keisya tetap enggak peduli. Gadis itu sedang senyum-senyum sembari menatap-- eh tunggu, menatap?! Hah menatap siapa? Nayla mengikuti arah pandang Keisya.
"OHH MAU MODUS SAMA KA JENDRA." Keisya yang terkejut segera menutup mulut petasan milik sahabat nya itu.
"Shut up! Malu-maluin banget lo Naylaaaa!" Keisya berbisik pelan, semua orang yang berada di sekitar nya menoleh ke arah mereka.
"Duh muka gue mau taro dimana?" Keisya berjalan cepat meninggalkan Nayla di belakang nya.
"Muka taro nya ya di pala. Masa mau taro di dengkul?" Cerocos Nayla dengan bego nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJENDRA
Teen FictionKeisya menyukai Jendra tanpa harapan apapun. Disaat cowok itu memiliki pacar, bahkan setelah Jendra putus dengan pacarnya, Keisya tidak berharap apapun. Namun saat tiba-tiba cowok itu dan keluarganya mendadak menempati rumah disamping rumah tanteny...