Keisya membuka gerbang rumahnya, gadis itu ingin membeli beberapa camilan di warung untuk menemani kegiatan rebahannya. Saat keluar dari pekarangan rumahnya, Keisya langsung berpapasan dengan Jendra yang tengah duduk di atas motornya di depan gerbang rumah Dean. Suasana langsung awakard ketika Jendra menyadari keberadaannya.
Cowok itu tersenyum enteng, seperti tidak terjadi apa-apa. Padahal, ya memang tidak terjadi apa-apa. Keisya saja yang terlalu baper. "Eh Keisya, mau kemana?" Tanya Jendra. "Mau ke warung kak." Jawab Keisya.
Tiba-tiba Dean muncul membawa beberapa sebuah dokumen, cowok itu menyapa Keisya. "Eh ada Keisya," Keisya hanya tersenyum menanggapi kakak kelasnya itu. "Keisya duluan yaa!" Pamitnya. Namun gadis itu ditahan oleh Dean.
"Mau jajanan kan?" Dean bertanya dahulu. Keisya mengangguk.
"Nah pas banget! Sekalian aja nebeng sama Jendra ke minimarket depan!" Kata Dean sembari menepuk pundak Jendra. Cowok yang tengah memasukkan dokumen tadi ke dalam jaketnya itu mengangguk. "Boleh, boleh." Jendra mengiyakan.
"Eh enggak usah kak! Orang mau ke warung doang kok," kata Keisya menolak sungkan. Pengen jadi dokumennya aja. Batin gadis itu melihat dokumen yang berada dibalutan jaket Jendra.
"Tanggung, mendingan ke minimarket, lebih lengkap, ya gak ndra?" Jendra mengangguk. "Udah ayo naik!" Seru Jendra. Mau tidak mau Keisya akhirnya ikut dengan Jendra. Dibonceng untuk pertama kalinya di atas motor dengan gaya klasik yang sering Keisya perhatikan.
Akhirnya mereka sampai di minimarket. Keisya turun dari atas motor Jendra. "Makasih ya kak," Keisya langsung berbalik meninggalkan Jendra masuk kedalam minimarket. Lagi-lagi ia di tahan. "Eh tungguin dong!" Kata Jendra sembari menyusul Keisya.
Gadis itu bingung, kenapa Jendra ikut-ikutan masuk kedalam minimarket? Ah mungkin cowok itu juga ingin membeli scank untuk dirinya. Pikir Keisya. Namun Jendra malah mengikutinya mengambil snack bak bodyguard.
"Ka Jendra ngapain sih?" Jendra menatap Keisya polos. "Nungguin kamu belanja lah," jawabnya. Keisya mengacuhkan cowok itu. Gadis itu segera menuju kasir setelah merasa snack yang ia beli cukup. Jendra hanya mengikutinya.
Namun ketika mbak-mbak kasir sedang men-scan belanjaannya, Jendra meninggalkan Keisya. Cowok itu mencari mesin pendingin, mengambil satu kotak susu tanpa rasa. Lalu ikut membayarnya di kasir.
Selesai belanja, Keisya berjalan menuju pintu keluar, di parkiran, gadis itu menoleh ke belakang. "Keisya duluan ya ka Jendra, makasih tumpangannya," seru Keisya sembari melambaikan tangan. Lagi-lagi ketika ingin melangkah, Jendra menghentikan langkahnya. "Mau ngapain?" Tanya cowok itu.
"Pulang lah kak!" Kata Keisya bingung.
"Ngapain jalan?" Jendra bertanya sembari mengenakan helm nya. Cowok itu mulai menghidupkan motornya. "Ayo naik, aku anter pulang!" Seru Jendra. Keisya menolak, "enggak! Enggak usah aku jalan aja. Ka Jendra duluan aja," kata Keisya sungkan. Gadis itu merasa tidak enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJENDRA
Teen FictionKeisya menyukai Jendra tanpa harapan apapun. Disaat cowok itu memiliki pacar, bahkan setelah Jendra putus dengan pacarnya, Keisya tidak berharap apapun. Namun saat tiba-tiba cowok itu dan keluarganya mendadak menempati rumah disamping rumah tanteny...