Mafia Romance [Hiatus]

10: The Day After Yesterday's Incident

ketika orang lain nggak mau dipanggil tante, berbanding terbalik dengan saya yang pengen dipanggil aunty. buru panggil. 💔

sadar nggak si kalo
teume Indonesia yang
sering lewat di fyp tiktok
pada gans ama cans?

atau saya doang yang merasa
begitu? tau ah.

mending spam Juna! 👉

[ Mafia Romance ]

Kejadian dimana Yusra mengatakan bahwa Doni lucu sudah tersebar di seluruh penjuru sekolah. Mulut ke mulut pasti ada yang dilebih-lebihkan. Bahkan sekarang sudah ada rumor jika mereka berdua sebenarnya pacaran. Tidak masuk akal bukan? Ya memang begitulah orang-orang.

Namun, belum cukup reda tentang berita tadi. Berita tentang Juna dan Yesha mengudara tak kalah hebohnya. Banyak anak dari sekolah Banara salah paham karena melihat secara langsung keduanya mengobrol di koridor waktu lalu.

Ck, ck. Tidak tahu saja seberapa bencinya Yesha terhadap lelaki itu. Bisa-bisa kena caci maki tuh orang sama Yesha karena sudah berspekulasi macam-macam.

Cherly yang sedari tadi mendengarkan dalam jalannya menuju kelas itu cukup terkejut. Kedua saudara laki-lakinya dirumorkan dekat dengan kedua sahabat barunya. Sungguh mengesankan.

Memasuki kelas, ternyata anak kelas juga sedang bergosip ria. Cherly jadi penasaran akan kebenarannya.

[ Mafia Romance ]

"Sekali ini aja, Sha. Kamu deketin Ju—"

"Ayah, plisss. Ini masih pagi dan aku mau berangkat sekolah. Berhenti bujuk aku untuk deket sama Juna karena sampai kapanpun aku nggak akan mau deket sama dia." Potong Yesha lelah.

"Apa salahnya sih? Dia ganteng, anak dari ketua mafia terkenal. Nggak ada kurangnya."

"Bukan masalah fisiknya, ayahhh. Ngerti nggak sih aku nolak terus itu karena aku nggak mau ayah kerja beginian. Selain bahaya, pekerjaan kayak gini tuh nggak baik, ayah."

"Kamu kenapa bicara begitu? Melenceng dari pembicaraan sekali. Intinya, kalo nanti setelah kamu deket sama dia, ekonomi kita juga bakalan lebih maju lagi."

"Ayah diingetin responnya malah gitu mulu. Emangnya ayah mau sekaya apasih? Uang haram aja bangga."

"Apa kamu bilang?!"

Mendengar suaminya mulai membentak Yesha, Ibu segera memisah. "Udah, udah. Sana kamu berangkat gih, Sha. Hati-hati loh ya."

Yesha menatap Ayahnya bengis lalu beralih pada Ibunya. "Yaudah, aku berangkat sekolah dulu ya. Dadah," pamitnya tak lupa mencium pipi Ibunya dan mendelik kearah Ayahnya yang sama menatapnya tajam.