wes.
aunty tebak kalian
pasti lagi rebahan kan?
eum, salah juga gak papa sih.spam Yusra! 👉
[ Mafia Romance ]
Sesampainya di Depok, Yusra langsung merenggangkan badannya yang terasa pegal karena sudah duduk dimotor sekitar satu jam lamanya. Layaknya cewek kebanyakan, ia segera mengeluarkan ponselnya untuk update status wa dan ig tidak lupa dengan caption 'hello depok!'.
Sedang asik asik membalas komentar teman-temannya, Yusra dibuat heran akan wajah pucat Yesha yang orangnya entah datang darimana. Soalnya tadi, Juna dan Yesha yang pertama sampai.
"Serius deh, Yus. Nggak lagi-lagi dah gue dibonceng Juna. Berasa ngancam nyawa sumpah." Ujar Yesha lemas.
"Habis muntah lo?" Pertanyaan Yusra diangguki Yesha, "kasian." Lanjut Yusra prihatin.
Juna menghampiri. "Yus, nanti nginepnya gimana?"
Yesha mendelik sinis dan memilih menjauh untuk duduk diteras rumah bibi Yusra. Juna menghela nafasnya saja.
Melihat keduanya, Yusra menggeleng. Lalu membalas Juna. "Mungkin kita berenam oke aja Jun nginep dirumah bibi gue ini. Karena kebetulan ada dua kamar kosong buat dibagi cewek cowok. Tapi kalo untuk nampung bodyguard lo, kayaknya nggak cukup deh."
Mereka satu ekskul, jadi ya gitu, deket. Tapi memang nggak terlalu sering interaksi.
"Iya, gue juga mikirnya gitu. Jadinya gue ada niat nanti sewa hotel atau penginapan gitu deket-deket sini. Soalnya emang nggak dibolehin jauh banget, mereka udah diberi mandat sama bokap untuk jaga gue dan saudara gue." Jelas Juna.
Yusra mengangguk paham. "Iya, sewa aja. Disini banyak kok yang deket."
"Oke deh, thanks." Ujar Juna kemudian menghampiri salah satu bodyguard yang bisa dipastikan dia adalah yang mengintruksikan bodyguard lainnya.
"Doni." Panggil Yusra pada Doni yang sedang melihat-lihat motornya. Lelaki itu menyahut, "kenapa kak?"
"Coba chat Cherly deh, kenapa belum nyampe gitu. Gue takut ada apa-apa." Benar, memang rombongan Jingga Cherly belum juga sampai.
"Siap."
Doni mengirimi pesan kepada Cherly yang tak lama langsung dibalas.
"Katanya lagi mampir dulu ke tukang bakso." Doni tahu, ini salah satu aksi modus Jingga untuk mendekati Cherly.
"Hadeh, ada-ada aja. Padahal gue udah was-was. Udahlah yuk mending masuk aja, Don." Ajak Yusra berjalan masuk ke rumah bibinya diikuti Doni dibelakangnya.
[ Mafia Romance ]
Cherly menaruh ponsel pada meja setelah mendapatkan balasan dari Doni. Sebenarnya ia ingin segera sampai, akan tetapi ajakan Jingga tidak bisa ia tolak dikarenakan ia juga tidak bisa mengelak bahwa dirinya sedang kelaparan.
Jingga melepas jaketnya karena gerah, padahal cuaca di Depok tidak panas-panas banget dan terkesan adem.
"Lo mau pesen apa aja, Cher?"
"Eum?" Mata Cherly berkedip beberapa kali, agak tidak fokus setelah melihat otot tangan Jingga yang, you know lah.
Jingga mengulas senyum merasa gemas. "Mau pesen apa, Cher?" Tanyanya sekali lagi dengan lembut.
Cherly buru-buru menunduk menatap kertas menu yang terletak disana. Suara Jingga tiba-tiba membuat perutnya terasa digelitiki dari dalam.
"Bakso biasa aja satu porsi sama es teh manis."
"Jangan es teh manis deh, teh hangat aja mau?"
Cherly mendongak dan mengerjap bingung. "Loh kenapa, Ji?"
Tolong tahan Jingga agar tidak mencubit pipi Cherly sekarang juga. Karena jujur, menurutnya Cherly sangat lucu ketika memanggil namanya untuk pertama kalinya.
"Lo kan udah manis, terus kalo minum yang manis-manis nanti tambah manis dong? Gue nggak mau ya kalo saingan gue jadi banyak."
Bahu Jingga itu Cherly pukul. Gadis itu memalingkan wajahnya yang memerah padam dengan salah tingkah. Sungguh, ia malu. Jingga kenapa seakan tidak memberinya barang sejenak untuk bernafas?! Karena digombalin gini tuh perlu siapin hati, Cherly tuh tidak kuat!
Jingga mengigit bibirnya senang, ia lalu mengacak rambut Cherly pelan. "Lucu banget deh, jadi pengen pacarin tapi belum siap digorok kembarannya."
Sekarang tolong selamatkan Cherly, sebab dirinya tiba-tiba merasa punya penyakit jantung.
[ Mafia Romance ]
"Everything i need is on the, everything i need is on the ground~"
Senandung itu terdengar dari kamar mandi. Yesha pelakunya. Sesudah sampai ia langsung mandi dikarenakan tadi pas berangkat ia memang belum sempat mandi, jorok kan? Emang.
Yesha melilit rambut basahnya menggunakan handuk. Mandinya sudah selesai. Setelah ini harus siap-siap untuk ngelilingin Depok, terus nanti malamnya akan ke pasar malam sesuai keinginan Yusra.
Cuman dikasih waktu 2 jam istirahat setelah sampai, sebab memang disini juga mereka tidak akan lama jadi ya harus dipuas-puasin meski ke Depok bisa kapan aja karena deket. Tapi vibes jalan bareng teman tuh kan suka beda kalo cuman sendirian mah, iya kan?
Clek.
Pintu kamar mandi dibuka oleh Yesha dan sedetik kemudian ia mematung melihat Juna yang sedang menyandarkan tubuhnya sambil melipat tangan didekat pintu kamar mandi.
Juna mengangkat satu alisnya ketika aroma vanilla menguar keluar dari dalam kamar mandi.
Yesha melirik sana-sini. "Ngapain?"
"Mau ke kamar mandi." Jawab Juna.
Karena memang rumah bibinya Yusra cuman punya satu kamar mandi dan juga rumahnya tidak bertingkat. Sebab rumahnya ditinggali oleh dua orang saja, anak mereka soalnya merantau.
"O-oh."
Yesha segera menggeser badannya membiarkan Juna masuk ke kamar mandi. Namun sebelum pintu menutup, Yesha dapat mendengar jelas ucapan Juna yang membuatnya terpaku.
"Btw, suara lo lumayan juga." Gitu katanya, terus pintu menutup.
Yesha sukses melotot dan menangkup wajahnya menggunakan kedua tangan lalu berjongkok. Selain malu, sebenarnya Yesha ini merasa bersalah sama Juna karena udah benci tiba-tiba padahal orangnya nggak ada salah apa-apa. Tapi ya dia kesannya nggak tahu diri kalo tiba-tiba baik ke Juna.
Dan tadi, dia digituin sama Juna malah seneng, karena ya kapan lagi suaranya dipuji bagus?! Deg-degan gitu.
Lalu, yang belum Yesha sadari adalah, bagaimana degup itu nantinya akan begitu menyenangkan bila dirasa.
Karena sungguh, Depok... amat mengagumkan.
Sebab dapat mengukir kisah bagi orang-orang yang masih belajar apa itu cinta. Hingga bisa mengundang debaran indah dihari pertama mereka menginjakkan kakinya di kota yang dikenal sebagai kota belimbing ini.
[ Mafia Romance ]
A/N:
ditengah-tengah ngetik ini
tiba-tiba dichat kakel. anjir,
deg-degan bukan mainn.takut ditanya-tanya, pek teh
bener wee.keitungnya ini double up
tidak sih kawan?aplikasi universe tidak ngotak
ya mb nya. padahal mau vote. :)see you when i see you.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Romance [Hiatus]
Teen FictionKisah cinta antara anak-anak dari mafia dan orang yang dicintainya. ••• › Characters: Kim Junkyu, Choi Yena, Park Jihoon, Kim Chaewon, Kim Doyoung & Jo Yuri. › Genre/Warning: Romance, Crime, Hurt/Comfort & Friendship. © 2021, duckieyen.