20: Sianida

222 53 15
                                    

morning!

ada yang bacaau di twitter gak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ada yang baca
au di twitter gak?

spam Juna! 👉

[ Mafia Romance ]

Di lorong rumah sakit yang disetiap ujungnya dijaga ketat oleh bodyguard, Cherly hanya bisa memandang kosong pintu didepannya yang kini masih tertutup rapat.

Jingga disampingnya diam membisu seakan tahu ini bukan saatnya mengajak Cherly untuk mengobrol. Meski tidak dipungkiri, tangannya diam-diam merangkul Cherly dan membawa gadis itu dalam dekap hangat.

Cherly tidak ingin menangis lagi, tetapi matanya malah memanas dan tanpa berucap isak itu mulai terdengar kembali oleh Jingga. Ia cukup lemah ketika Jingga seakan memberinya kekuatan tanpa perkataan.

Kini Jingga benar-benar mendekap Cherly menggunakan kedua tangannya. Dagunya ia simpan di kepala Cherly, memejam merasa ikut sakit ketika suara tangis orang disukainya begitu pilu untuk didengar.

Suara langkah kaki terdengar nyaring kemudian, diikuti gema yang cukup menyadarkan keduanya bahwa ada orang lain yang mendekat.

Cherly menolehkan kepalanya dengan derai air mata. Dan ketika sosok Juna tertangkap oleh netranya, ia segera melepas pelukan Jingga untuk memilih berlari kearah Juna dan memeluk lelaki itu yang nafasnya masih memburu akibat berlarian dari parkiran tadi.

Yesha menyaksikan sebentar lalu menghampiri Jingga.

"Doni gimana?"

"Masih diperiksa. Doain semoga dia baik-baik aja."

Yesha mengangguk. "Pasti."

Yusra menoleh kearah pintu, lalu menghela nafas panjang. Ia menunduk dan menggigit bibir bawahnya cemas. Kejadian pagi tadi begitu cepat, hingga membuat Yusra seakan-akan kehilangan indra pergerakannya ketika melihat Doni terkapar tak berdaya secara langsung.

Juna melepaskan pelukannya dan mengusap air mata Cherly. "Udah, jangan nangis lagi. Doni nggak bakal kenapa-napa. Percaya sama gue." Ujarnya begitu lembut.

Yesha yang memperhatikan dalam diam cukup dibuat terpaku sejenak melihat sisi lain dari Juna yang baru ia ketahui.

Ceklek.

Pintu ruangan Doni dibuka dari dalam. Keenam orang itu menjadi fokus serentak ketika dokter keluar disertai suster dibelakangnya.

"Dengan keluarga saudara Riandoni Bhaqari?"

Juna maju selangkah. "Saya pak."

Dokter itu mengangguk menatap Juna. "Kondisinya sudah mulai membaik dan untung kalian cepat membawanya ke rumah sakit, jadi racunnya tidak menyebar hingga ke seluruh tubuh. Akan sangat bahaya bila telat beberapa detik saja."

"Kalo boleh tau, racun apa yang tertelan oleh adik saya, pak?" Tanya Juna.

Dokter itu membaca catatan digenggamnya, kemudian menjawab. "Sianida."

Senyap. Semuanya kaget akan fakta tersebut.

"S-sianida?" Gagu Cherly.

Dokter itu mengangguk. "Benar, sianida."

Kemudian melanjutkan. "Ditubuh saudara Doni sendiri racunnya ditemukan dalam dosis rendah yang tetap akan membahayakan bila terlambat diobati. Akan tetapi jika dilihat dari hasil pemeriksaan, racun itu jelas diniatkan untuk membunuh orang."

Jingga meneguk ludahnya sendiri merasa ngeri. Disisi lain, tangan Juna mengepal erat dikedua sisi tubuhnya. Amarah yang sempat reda, kini kembali datang.

Yesha dan Yusra bersitatap. Sebenarnya, siapa yang melakukan ini pada Doni?

[ Mafia Romance ]

Disebuah mansion, lelaki paruh baya itu mengeraskan rahangnya ketika kabar Doni sudah sampai ke telinganya. Dengan cepat tangannya menyambar telepon yang berada diatas meja kerjanya.

"Halo?" Sapa orang disebrang sana.

"Kenapa bisa Doni keracunan, sialan?!" Tanpa membalas sapaan, lelaki paruh baya itu menyemburkan emosinya.

Disebrang sana, nyali orang itu menciut mendengar teriakan majikannya. "Maaf."

"Cari pelakunya. Bawa dia kehadapan saya hidup-hidup. Dan maaf kamu akan saya terima." Ujarnya dingin.

"B-baik."

Segera, setelahnya lelaki paruh baya yang dikenal bernama Sultan itu membanting teleponnya dengan emosi. Diantara rasa marah, terselip kekhawatiran mendalam dan Sultan tidak ingin anaknya kenapa-napa.

Jika musuh sudah bertindak sejauh ini. Sultan tidak akan tinggal diam. Lalu, bagaimana cara dia memberitahukannya kepada Jiu sang istri tercinta soal ini?

[ Mafia Romance ]

A/N:

untuk informasi perihal medis,
saya kurang ahli dan saya minta
koreksinya dari kawan semua bila ada
kesalahan dalam penyampaiannya.

akhirnya ya, sesuai sama judul
juga ini cerita. muehehe.

pengen bikin au di twitter, heem.

see you when i see you.

Mafia Romance [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang