Mafia Romance [Hiatus]

29: Who?

annyeong.

look so pretty much!

[ Mafia Romance ]

"Jingga ada urusan dulu."

Yesha buka suara ketika Cherly datang-datang malah terus melihat kesana-kemari seakan-akan mencari sesuatu.

Merasa tertangkap basar, Cherly pura-pura berdeham dan menyodorkan satu tangannya mempersilahkan untuk memulai rapat. Gadis itu duduk tepat di samping Juna.

"Gimana, Don? Mau gue atau lo duluan?" Tanya Juna.

"Karena gue mau bahas tragedi di Depok sama teror pertama, jadi gue duluan." Jawabnya diangguki oleh Juna.

Semua mata mulai fokus pada lelaki itu, hanya Yusra yang memilih menatap lurus ke depan.

"Oke, pertama-tama gue mau bahas jawaban interogasi kalian waktu gue keracunan. Yang waktu itu kalian ditanya-tanya sama bang Juna. Kata kalian, selain orangtua, kalian nggak ngasih tahu siapa-siapa perihal jalan-jalan ke Depok, iyakan?"

Yesha dan Yusra mengangguk selaras. Memang benar, mereka berdua tidak memberi tahu siapapun perihal jalan-jalan ke Depok selain keluarga. Waktu Yusra membuat status pun, ia hanya memotret pemandangannya, bukan mereka berenam, jadi otomatis orang-orang tidak tahu jika Yusra jalan-jalan bareng mereka.

"Disitu gue mulai curiga sama, ayah kak Yesha."

Yesha yang anteng mendengarkan jadi duduk tegak dengan mata yang seperti akan copot dari tempatnya. "Kok tiba-tiba ayah gue?!" Protesnya.

Doni mengangkat satu tangannya menyuruh Yesha sabar terlebih dahulu. "Iya, tapi itu awalnya. Karena sebelum kak Yesha deket keluarga gue, ayah kak Yesha selalu maksa buat deket sama bang Juna, kan? Ayah kak Yesha juga terus nyuruh begitu demi mendapatkan keuntungan dari orangtua kita."

Kini Yesha melotot sepenuhnya, apa-apaan ini? Padahal Yesha ingat jelas ia tidak pernah menceritakan tentang itu kecuali pada Cherly dan Yusra, ah! Benar, mereka!

Yesha memberikan tatapan tajam kepada keduanya, Cherly mengerjap lalu menggeleng cepat menandakan bukan ia yang memberitahu saudara-saudaranya ini, Yusra ikut panik karena ialah pelakunya dan segera mengaku.

"Gue minta maaf! Sumpah!"

"Ember banget."

Dikatai seperti itu Yusra makin meringis dan kembali membela diri, "Gue juga awalnya nggak mau ngasih tahu! Cuman Juna maksa, jadi gue terpaksa cerita! Seriusan!"

Mengetahui faktanya, Yesha hari ini jadi makin kesal kepada lelaki itu. Ck, bikin hati panas saja dari tadi. Yesha mengedikan dagunya mengkode Doni untuk melanjutkan omongannya.

"Tapi, setelah gue nyuruh seseorang untuk memata-matai ayah kak Yesha, hasilnya nggak sesuai sama apa yang kita cari. Yang artinya, ayah kak Yesha bukan dalangnya."