i miss chaewon so bad.
lagi nunggu kabar dari
siapa nih?[ Mafia Romance ]
Yusra nampak membolak-balikkan kertas yang berada ditangannya sambil berjalan di lorong sekolah, berniat pergi menuju ruang padus. Ia mengecek isi dari kertas itu beberapa kali.
"Bagian ini ditambah falsetto, terus ini dinyanyiin rendah." Gumamnya menunjuk beberapa tulisan dalam kertas yang ditandainya.
Kemudian Yusra mendongak untuk fokus melihat jalan, namun ia malah bertemu tatap dengan Doni yang berjalan berlawanan arah dengannya. Gadis itu menggulirkan tatapannya sambil menggigit bibir bawahnya kesal.
Tuhan, ngapain harus ketemu gini sih?
Mencoba tidak peduli, Yusra pura-pura tidak menyadari keberadaan Doni dan berniat berjalan begitu saja, akan tetapi malah dihadang lelaki itu secara sengaja.
Yusra menghembuskan nafasnya sabar, ia memilih bergeser ke kanan untuk melewati Doni tapi Doni malah ikut bergeser hingga ia tidak bisa lewat.
Mau nih bocah apa sih?!
Gadis itu bergeser ke kiri, kekeh tidak ingin menatap Doni. Namun, kali ini juga Doni menghalanginya. Begitu terus sampai tiga kali dan Yusra menyerah lalu menatap Doni sepenuhnya dengan ekspresi keruh.
"Ngapain sih?! Ngehalangin jalan tahu!" Kata Yusra risih akan kelakuan Doni.
Doni terlihat menanggapinya dengan serius. "Harusnya gue yang nanya. Lo ngapain jadi ngehindar gini? Bukannya lo bilang, lo suka sama gue, kak?"
Yusra terkekeh geli merasa tidak percaya. "Lucu lo." Lalu mendatarkan wajahnya dalam sekejap, dan melanjutkan, "Awas, gue mau lewat."
Gadis itu melewati Doni, namun pergelangan tangannya segera Doni genggam untuk menahan kepergiannya. "Jawab dulu, kak."
"Lepas." Ujar Yusra menghiraukan ucapan Doni.
"Jawab dulu." Doni masih tetap pada pendiriannya.
"Lepas." Kini Yusra mengatakannya sambil berusaha melepaskan tangan Doni, namun sia-sia, karena Doni menggenggamnya begitu erat.
"Jawab dulu." Kata Doni semakin mengeratkan genggamannya.
Yusra menatap wajah itu sepenuhnya dengan letupan emosi yang selama ini ia tahan. "Ternyata aslinya lo tuh gini ya? Egois!" Ujar Yusra menggebu-gebu.
Ia melanjutkan dengan rahang mengeras. "Iya gue emang suka sama lo! Tapi sebenernya mau lo apa sih, Don? Apa perasaan gue semain-main itu sampai-sampai lo nggak peduli dan malah deket sama orang lain?! Kalo memang dari awal lo nggak serius, nggak usah ngasih harapan lewat kata-kata basi lo itu, anjing!"
Selayaknya orang yang terus memendam segalanya selama ini, Yusra jadi tidak bisa mengontrol ucapannya sendiri.
Yusra memejamkan matanya merasa ia seharusnya tidak mengatakan hal tersebut kepada Doni. Sebab sejak awal ia yang terlalu berlebihan menanggapi perlakuan Doni padanya.
Ia membuka matanya dan menatap Doni yang terdiam, gadis itu menyentakkan tangannya hingga genggam Doni terlepas. Tanpa berucap apa-apa, Yusra memilih berlalu begitu saja, takut bila terus berada didekat Doni, ia malah berbicara yang tidak-tidak seperti tadi lagi.
Yusra harus menyadarkan diri sendiri, bahwa ekspetasinya akan Doni terlalu tinggi.
[ Mafia Romance ]
"Buru-buru amat, bro." Tegur Yoga di bangku yang berada di sebelah Jingga.
Jingga menyampirkan tasnya pada bahu, lalu menepuk bahu Yoga sekali. "Iya nih, bro. Ada perlu gue. Duluan, ya." Pamitnya tanpa menunggu balasan dari Yoga dan pergi keluar kelas sambil berlari.
Sejak tadi yng dipikirkannya hanya ada Cherly dan Cherly. Dalam hati sudah mewanti-wanti jika hari ini ia harus melihat wajah Cherly dan mengetahui keadaan gadis itu. Mangkanya saat bel pulang berbunyi tadi, ia sudah rusuh duluan membereskan perlengkapan belajarnya.
Kini, lelaki yang berlari bagai kilat tadi sudah berada di parkiran, mengeluarkan kunci motornya lalu naik dan menyalakan mesinnya. Tapi gerakannya terinterupsi oleh dering ponselnya pertanda ada yang meneleponnya.
Tanpa mematikan motor dan menahannya dengan kedua kaki, Jingga merogoh saku mengambil ponselnya dan mengangkat teleponnya saat nama mama tertera di sana.
"Halo? Kenapa, ma?"
"..."
"Eh, kenapa Taty yang jawab? Mama mana?"
"..."
"Mama nangis? Terus ada bapak-bapak dateng ke sana? Maksudnya gimana?"
"..."
"Tapi kakak hari ini nggak bisa pulang cepet, mau mampir ke rumah temen."
"..."
"Eh, yaudah kakak pulang sekarang. Taty jangan ikut-ikutan nangis!"
"..."
"Iya, iya."
Tut!
Jingga menutup panggilannya. Lelaki itu menghela nafas panjang seraya memijat pangkal hidungnya pening. Hadeh, ia tidak tahu siapa yang Taty maksud. Akan tetapi kehadiran orang yang dipanggil bapak-bapak oleh Taty itu menjadi alasan mamanya menangis.
Meski Cherly penting, tapi mamanya adalah prioritas utama. Jadinya ia akan pulang ke rumah untuk memastikan bahwa mamanya baik-baik saja, lalu setelah itu Jingga bisa pergi menemui Cherly.
Ia memasukkan kembali ponselnya dan memakai helm, menggas motornya beberapa kali sebelum benar-benar meluncur pergi.
Dalam hati hanya bisa berdoa, semoga kedua perempuan yang ia sayangi baik-baik saja.
[ Mafia Romance ]
A/N:
nako-chan lucu banget di dramanya.
minju juga katanya mau fokus jadi aktris.
hyewon main drama dan aktif youtube.
dan yang lainnya juga kabarnya
ke arah positif semua.seneng sih kalo mereka memilih
jalan karir masing-masing yang
memang jalan terbaik bagi diri sendiri.always support mereka ya.
see you when i see you.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Romance [Hiatus]
Teen FictionKisah cinta antara anak-anak dari mafia dan orang yang dicintainya. ••• › Characters: Kim Junkyu, Choi Yena, Park Jihoon, Kim Chaewon, Kim Doyoung & Jo Yuri. › Genre/Warning: Romance, Crime, Hurt/Comfort & Friendship. © 2021, duckieyen.