15 ~ PERJALANAN PERTAMA DENGAN IGUANA

110 38 0
                                    

Sabtu, 10 Juli 2020

Malam sudah turun total, Edward mulai membakar persediaan makanan yang diberikan oleh Anna. Luka Logan dan Harry sembuh lebih cepat dari biasanya, Travold membantu Edward untuk menyiapkan makan malam kami. Kami memilih untuk beristirahat di dekat air terjun, sembari menikmati pemandangan malam yang benar-benar indah. Namun, aku sedikit bersalah karena membentak Travold tadi. Mendesaknya untuk membantu Harry. Sejujurnya, aku penasaran dengan wujud asli Travold. Sebelumnya, dia juga tidak menjawab pertanyaan dari Harry. Aku memperhatikan kalung pemberian Anna, sejak kalung ini bisa berbicara dan memanggilku putri. Aku masih belum memberitahu siapa-siapa, aku yakin mereka akan menertawakanku jika aku memberitahu bahwa kalung ini adalah kalung ajaib.

"Tapi, apa yang kalian lakukan di dalam air itu Harry? Kenapa tiba-tiba iguana tadi naik ke permukaan dan seolah merasa bersalah telah menyerang kita?" Aku bertanya pada Harry yang masih kebanyakan diam sejak tadi. Sepertinya dia cukup traumâ tadi.

"Aku juga tidak tahu apa yang membuat dia tiba-tiba berhenti untuk menyerang kami. Itu terjadi begitu saja."

"Tapi, kenapa kau tiba-tiba melompat ke dalam air?"

"Logan memanggilku!"

"Itu adalah komunikasi di antara klan siren Kirey, jika dalam keadaan terdesak atau apapun. Kami bisa mengeluarkan suara itu untuk meminta bantuan. Beruntung Harry lekas datang membantuku, jika tidak, aku yakin aku sudah tidak berdaya lagi melawan iguana itu!" jelas Logan, ikut dalam pembicaraanku dan juga Harry.

Sejak kejadian tadi sore, Logan memang sedikit lebih terbuka padaku. Tidak memasang wajah datarnya lagi seperti biasanya. Sejujurnya aku juga tidak terlalu peduli akan hal itu, namun aku jadi merasa bahwa Logan tidak menyukai keberadaanku sebelumnya. Namun, setelah mendengar penjelasannya. Dia memang sering memasang wajah seperti itu, dan itu seolah sudah menjadi kebiasaannya.

"Apa yang kalian lakukan di dalam air itu sebelumnya?"

"Kami berenang ke dasar, menghindari serangân dari iguana itu. Harry datang dan menyerâng iguana itu dari belakang sebelum dia mėmbunuhku. Dia berbalik dan menyerang Harry, aku naik ke permukaan karena tubuhku tidak bertahan dalam bentuk siren. Dan setelah itu, aku tidak tahu lagi apa yang terjadi pada Harry! Karena iguana itu mengejarnya kemanapun Harry berenang!" jelas Logan, menatap Harry dengan tatapan bersalah

"Sebelum aku kehilangan kesadaran, aku seolah melihat ada makhluk lain yang datang. Lalu iguana itu berhenti menyerangku dan malah membawaku yang terlempar membentur batu menuju permukaan!" Harry menambahkan

Aku terdiam, "Mahluk? Apa kau sempat melihat bagaimana bentuknya?"

Harry menggeleng, aku berhenti bertanya karena Edward sudah memanggil kami untuk makan malam. Dengan patuh, kami merapat ke arah Edward. Suasana kembali hening, aku memberikan setengah dari jatahku pada Harry karena dia terlihat sangat lapar dan bahkan menghabiskan dagingnya dengan sangat cepat.

"Seharusnya kita membawa alat-alat camp Kirey, setidaknya daging ini tidak hanya dibakar saja. Tapi bisa digoreng dan diberi penyedap rasa. Itu akan jauh lebih nikmat daripada hanya memakan daging gosong ini!" Harry lagi-lagi cerewet

"Kita tidak sedang berada di bumi Harry, jangankan alat camp. Pakain saja hanya yang kita pakai ini!" aku menjawab pertanyaan menyebalkan Harry.

"Sudah, makan saja dan tidak usah banyak komentar. Kita disini tidak sedang camping, tapi bertahan hidup. Jangan terlalu banyak mengharapkan sesuatu yang tidak bisa kita dapatkan disini!" Edward akhirnya membuat mulut nyinyir Harry terdiam.

Malam semakin larut, kami mendekat ke arah api unggun untuk menghangatkan badan. Kabut terlihat semakin jelas, membuat udara semakin lembab. Dan itu bukan kabar baik, pakaianku sangat tipis. Meskipun sangat nyaman dan tahan dari goresan, tetap saja pakaianku tidak bisa menahan angin malam yang mulai menusuk sampai ke tulang-tulang. Tidak berbeda jauh dengan Harry dan Logan, karena pakaian mereka rusak ketika mereka berubah menjadi siren. Jadilah mereka mengenakan pakaian kami apa adanya. Setidaknya bisa menutupi aurat mereka.

The Spesial Bride of DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang