26 Agustus 2021
Aku berada di sini
Hah...aku terbangun dengan nafas ngos-ngosan, lalu menatap ke arah jendela yang masih menunjukkan gelapnya langit malam, sepertinya ini masih subuh. Aku menghela nafas, mimpi tadi seolah nyata. Aku melihat sosok wanita yang berlumuran darah, terbaring lemah. Sosok yang diselimuti kegelapan membunuhnya dengan tidak ada ampunan. Teriakan sosok itu membuat seluruh nadiku bergetar, aku bahkan ikut menangis melihat sosok wanita itu, lalu siapa gerangan sosok itu dan kenapa dia muncul di dalam mimpiku? Karena, wanita itu sama-sekali tidak pernah aku lihat sebelumnya.
Aku bangkit berdiri, dan berjalan ke arah kaca. Perhatianku tertuju pada pantulan diriku sendiri, rambutku memutih? Tidak. Ini pasti adalah ilusiku. Aku mengerjapkan mata, lalu kembali menatap pantulan diriku di dalam cermin. Ternyata, ini benar dan bukan ilusi semata. Sebagian rambutku memutih, rambut pirangku hanya tertinggal sedikit lagi. Aku juga menatap tanganku yang terlihat semakin putih dan pucat.
"A—apa yang terjadi?" bisikku pelan sembari menatap tanganku. Badanku sedikit gemetar melihat perubahan ini. Tidak hanya itu, aku juga merasakan badanku semakin terasa ringan.
Klik—pintu kamarku terbuka, aku menatap Travold yang juga terkejut melihatku berdiri di depan kaca. Jubah hitamnya, ia buka dan melelakkannya di sebelah tempat tidur. Travold menutup pintu kamar pelan, lalu berjalan ke arahku. Perhatiannya tertuju pada rambutku.
"Apa yang terjadi dengan rambutmu?"
Aku menggelengkan kepala, sama-sekali tidak tahu kenapa rambutku berubah warna seperti ini. Lalu menatap Travold dengan penuh pertanyaan. Dia mengelilingi tubuhku, memperhatikan apa saja yang berubah dariku.
"Na, kamu juga tambah tinggi. Selain dari rambutmu yang memutih, kau juga bertambah pucat dan putih!"
Travold benar, ternyata bukan hanya perasaanku saja. Aku memang seperti bertambah tinggi beberapa centi. Bahkan aku tidak lagi sebahu Travold, tapi sudah hampir sejajar dengannya. Aku jadi sedikit takut jika terjadi apa-apa padaku.
"Mungkin ini adalah efek dari lepasnya segel itu, bahkan aku merasakan auramu yang terasa sangat kuat, Na. Auramu seperti tidak bisa di tutupi, aku jadi takut jika para penyihir hitam itu dan para bawahan bayangan akan semakin gencar untuk mencarimu. Tapi, tidak usah takut okey? Aku berada di sisimu, aku tidak akan pernah meninggalkanmu apapun yang terjadi!"
Senyuman Travold membuat hatiku terasa nyaman. Aku langsung memasuki dekapan Travold dan menyandarkan kepalaku di bahunya. Perasaanku mulai nyaman, dekapan Travold terasa seperti dekapan Edward. Akhirnya, aku menemukan tempat yang nyaman selain Edward.
"Apa kau ingin mengetahui kekuatanmu, Na?"
Pelukanku terlepas, aku menatap Travold dengan kening berkerut "Apa kau tahu bagaimana mencari tahu kekuatanku?"
Travold mengangguk, "Aku tidak tidur karena mendapatkan rekomendasi buku di perpustakaan, Aragon memberitahu padamu buku-buku itu saat kau sedang berlatih dengan Jack!"
Mendengar kata Aragon, perasaanku kembali di ombang-ambingkan. Antara sedih atau merasa bersalah, aku masih merasakan kedua hal itu berkecamuk di dalam hatiku. Kepalaku tertunduk, menatap kakiku yang telanjang. Namun Travold lebih dulu mengambil daguku dan membuatku menatap matanya yang merah dengan campuran warna biru dan hijau. Aku baru sadar bahwa mata Travold tidak pernah kembali terlihat normal sejak dia berubah dan mengetahui jati dirinya.
"Maaf Kirey, aku tidak bermaksud untuk menyinggung masalah itu!"
"Tidak apa-apa, aku saja yang terlalu lebay dan cengeng. Aku sepertinya menyusahkan kalian dengan sifatku ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Spesial Bride of Dragon
Fantasy~ Part Lengkap Sebuah Dimensi yang berisi kehidupan para makhluk mitologi sedang berada di dalam ancaman perang besar. Sosok yang selama berabad-abad tersegel di dalam kegelapan, bangkit karena darah sosok anak manusia yang melakukan kesalahan. ...