52 ~ Pohon dan Ramalan

83 28 5
                                    

08 Agustus 2021

Perayaan di klan kurcaci berjalan dengan penuh suka cita. Semua rakyat klan itu begitu semangat dengan kabar gembira itu. Mereka mengelilingi Harry dan juga Logan sejak tadi, memuji mereka. Harry yang begitu senang dengan pujian itu kembali mengatakan pencapaiannya selama ini. Jadilah dia pusat perhatian pada gadis di klan kurcaci. Entah apapun itu, tapi aku senang mereka berhasil karena sudah membebaskan klan ini dari kekurangan air jernih. Rencananya, besok, klan kurcaci itu akan kembali membuka saluran air segera ke hutan.

Aku menatap Edward yang sudah kembali beberapa jam lalu, dia terlihat lebih tenang daripada sebelumnya. Aku senang, setidaknya masalah kami harus cepat diselesaikan. Travold juga sudah kembali bersama dengan Edward. Aku yakin mereka sudah berbicara empat mata dan saling mengatakan asalan masing-masing. Cara Cinema mendekatiku, dan duduk di sebelahku. Auranya terasa berbeda dari klan kurcaci lainnya, bahkan lebih kuat daripada aura Caraci.

"Kau terlihat lebih baik, benar begitu?" serunya

Aku mengangguk dan tersenyum, "Aku sudah lebih baik, dan memang harus lebih baik!" tambahku

"Kau benar sekali nak, terlebih lelaki bernama Harry itu. Sepertinya dia menyukai pujian dari para gadis-gadis itu, dia terlihat lebih menonjol daripada Logan. Aku jadi teringat dengan masa mudaku, aku juga suka menjadi lebih menonjol. Sekalipun dengan pamer dan membuat orang yang masih jauh lebih pintar dariku merasa ilfil. Harry memang benar-benar seperti cerminanku dulu!"

Aku menatap Cara Cinema dengan terkejut, aku pikir dia seperti Edward. Tapi menyadari dia dulunya seperti Harry membuatku terkekeh.

"Ada yang ingin aku tunjukkan padamu nak, mau ikut denganku? Aku pikir hanya ini waktu yang tepat untuk memberitahu padamu, karena besok pagi kalian akan berangkat lagi!"

Aku menatap Cara Cinema yang sudah berjalan lebih dulu, aku lekas bangkit dari dudukku setelah mendapat izin dari Edward lewat tatapan mata. Aku mengikuti Cara Cinema yang berjalan menuju ke arah bawah pohon. Entah kenapa dia membawaku kemari, tapi dari sejak kami tiba di sini. Aku sudah tertarik dengan pohon ini. Sendiri di tengah keramaian dan besar, juga mencolok. Cara Cinema berhenti tepat di depan pohon besar itu, menatap pohon itu sampai ke atas. Aku juga menatap ke atas, melihat apa yang sedang ditatap olehnya.

"Bisa berikan aku tanganmu, Kirey?"

Aku menyerahkan tanganku, menatap Cara Cinema yang meletakkan tanganku di atas tangannya. Lalu meletakkan tangan kami di depan kayu itu. Aku terkejut, aku merasakan pohon ini begitu hidup. Cahaya keluar dari tangan kami, aku tetap meletakkan tanganku. Sama-sekali tidak berniat untuk melepasnya. Cara Cinema juga terlihat bersinar daripada sebelumnya, sekarang aku tahu kenapa dia yang menjadi tetua klan kurcaci ini. Cara Cinema memiliki sebuah kekuatan yang sangat besar.

Cukup lama kami meletakkan tangan di atas batang pohon itu, Cara Cinema melepaskan tangannya lebih dulu, dan tetap memerintahkan padaku untuk meletakkan tanganku sendiri. Ini sangat damai, pohon ini memiliki kekuatan begitu damai. Aku tidak tahu ini pohon apa, tapi dia berbeda daripada yang lain.

"Kau bisa melepaskan tanganmu nak!" seru Cara Cinema sambil tersenyum padaku

Aku menatapnya dengan kening berkerut, sebenarnya apa yang terjadi dan kenapa tanganku mengeluarkan cahaya ketika menyentuh pohon itu? Tapi Cara Cinema masih tidak menjelaskannya padaku, dia malah menyuruhku untuk mengikutinya kembali ke perayaan. Edward terlihat lega saat sudah melihatku. Aku kembali duduk di sebelah Cara Cinema.

Perayaan yang tadi begitu meriah langsung berhenti ketika Cara Cinema memukul tongkatnya pada sebuah benda yang menghasilkan bunyi keras. Aku saja sampai menutup kedua telingaku, saking kerasnya.

Cara Cinema berdiri, semua penduduk klan kurcaci memperhatikannya dengan seksama. Caraci segera mendekat ke arah kami, ikut berdiri di belakang Cara Cinema. Aku ikutan berdiri, Harry tiba-tiba ikut berdiri di sebelahku. Menatap Caraci dan Cara Cinema dengan kening berkerut, tidak lupa dengan tangan Harry yang penuh dengan makanan. Aku menggelengkan kepala, dari tadi aku sudah memperhatikan Harry makan sembari menggoda pada gadis itu. Tapi dia masih tidak kenyang? Dasar Harry.

"Wahai rakyatku, kita tahu bahwa kita tidak pernah berperan di dalam perang manapun. Termasuk perang ribuan tahun lalu, yang mengakibatkan klan kita hampir punah saat itu. Tapi kali ini, aku mendapatkan pesan dari alam. Pohon kehidupan kita memberi pesan, bahwa perang besar itu akan terjadi lagi. Bayangan, yang tidak pernah terlihat akan segera bangkit. Aku sudah melihatnya tadi!"

Semua rakyat klan kurcaci terlihat terkejut, yang tadi wajah senang terlihat pada mereka kini berubah menjadi wajah kuatir. Aku juga memikirkan hal yang sama, apanya yang perang dan kenapa Caraci juga menatapku?

"Wahai, aku tidak tahu apakah ini akhir dari semuanya. Tapi Dia bersama kita, kita harus berperan di dalam hal ini. Apa semua kalian bersamaku?"

Kami bersamamu, apapun yang terjadi.

Aku mengerutkan kening, Dia siapa?

"Kalian bisa kembali, dan nikmati waktu yang tersedia!" seru Cara Cinema

Rakyat klan Kurcaci kembali ke perayaan, namun tidak seperti keadaan semula. Mereka terlihat khawatir dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Cara Cinema. Semua orang khawatir, termasuk aku, kecuali Harry. Dia bahkan terlihat santai-santai saja dengan memakan hidangan yang ada di atas meja tanpa peduli dengan anak-anak kecil yang menatap Harry kesal. Harry pasti merebut makanan mereka lagi. Aku menggelengkan kepala, andai kesantaian Harry bisa sedikit menular pada kami. Pasti keadaan tidak akan seperti ini.

"Tidak usah terlalu dipikirkan nak, apa yang terjadi kita tidak tahu, tapi yang pasti hari itu akan terjadi. Aku hanya melihat apa yang akan terjadi dari pohon itu, sejak kalian tiba, aku ingin sekali membawamu kesana. Tapi malam ini adalah waktu yang tepat untuk membawamu kemari, ingatlah bahwa kau tidak akan sendirian. Semua klan akan membantumu, apapun yang terjadi. Terlebih kau memiliki saudara seperti Edward, dia tidak akan membiarkan apapun terjadi padamu! Benar begitu nak Edward?"

Edward yang sudah berdiri di sebelahku hanya mengangguk, entah dia paham dengan maksud Cara Cinema atau hanya asal mengangguk saja seperti Harry. Tanpa tau artinya.

Aku merenung, menatap rakyat klan kurcaci yang sesekali tersenyum padaku. Apa yang sebenarnya akan terjadi pada dunia indah ini? Siapa yang akan menghadapi siapa? Aku menatap Travold yang duduk bergabung bersamaku dan Edward.

"Kirey, aku minta maaf soal kejadian tadi. Aku tidak bermaksud untuk melukaimu atau membuat traumamu. Aku juga kesulitan untuk mengontrol diriku!"

Aku tersenyum, "Tidak masalah Trav, lagipula aku juga salah. Aku tidak mendengarkanmu, padahal kau sudah melarangku lebih dulu. Lagipula, aku harus belajar melawan traumaku!"

Kami kembali terdiam, menghabiskan malam ini dengan suasana sedikit legah dan juga pikiran yang melayang entah kemana. Aku sendiri masih memikirkan masalah kuliahku, entah apa yang akan aku katakan nantinya pada pihak kampus. Aku juga khawatir dengan mama dan juga ayah di bumi.

Apa mereka mencari kami? 

Holaa, dobel up hari ini. 

Semoga Suka, love you all. 

The Spesial Bride of DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang