35 ~ Keputusan

96 26 0
                                    

Sedikit sulit untuk menemukan fakta, bahwa kita ingin selalu terlihat sempurna. Dengan mengorbankan mimpi, cita-cita dan semuanya. 

Sangat sulit untuk melupakan masa-masa sulit, sulit sekali dan membuat kita terkekang di dalamnya. 

Sangat hancur bila melihat orang yang kita percaya adalah orang yang membuat keadaan kita sulit. 

QS

***


Rabu, 28 Juli 2021

Aku melihat ayah dan mama yang sedang menatapku dengan raut wajah bersalah dan juga khawatir mereka. Tapi pertanyaannya, kenapa aku bisa berada di sini? Dimana Edward dan Harry? Apa yang terjadi dengan mereka. Terakhir kali, aku melihat mereka berdua pingsan usai penyerangán besar itu. Lantas, kenapa aku tidak menemukan keberadaan mereka. Aku berdiri, membuat Hana dan Fred—orangtuaku—menatapku, hatiku bergetar melihat air mata yang jatuh dari wajah mama.

Aku hendak menyentuh wajah mama, namun, tiba-tiba aku merasakan semuanya berputar dan aku terjatuh di atas ranjang di salah satu kamar yang cukup familiar. Warna kuning, warna kesukaan Edward. Aku menatap semua pajangan yang ada di kamar saudaraku ini. Semua fotoku dengannya bergantungan di dinding kamar, bahkan bisa dikatakan hanya fotoku yang dominan ada di dalam kamar kuning ini. Hampir mengimbangi dengan karakter spongebob yang terpajang di hampir semua sudut kamar Ed. Tes, rasanya hening, aku tahu Edward mengutamakanku di atas segalanya.

Tanganku hendak meraih fotoku dan Ed, namun seperti semula. Aku kembali merasakan semuanya berputar begitu saja, dan aku tiba di sebuah ruangan dengan penerangan cahaya yang minim. Hanya ada sebuah ranjang dan beberapa buku berserak di ruangan ini, lalu aku melihat pintu terbuka. Aku terkejut, dia adalah Travold. Tatapannya tertuju luruh padaku, seolah keberadaanku di kamar ini adalah sebuah kesalahán besar.

"Trav, ak—!"

Sssss—Tubuh Travold melewatiku, aku menatap kemana arah Travold berjalan. Aku bahkan terkejut bahwa tubuhku bisa ditembus, aku berbalik dan menatapnya. Ternyata dia menatap ke arah sebuah gambar yang terpajang tepat di belakangku tadi, itu sebabnya aku tidak melihat gambar itu tadi. Travold memegangi gambar itu, lalu di sudut wajahnya. Mengalir cairan bening yang berubah menjadi kristal salju. Hampir sama dengan warna dárah Travold. Namun Travold tidak berkata apa-apa, dia hanya terlihat sangat sedih dan hampa? Ruangan ini juga terasa menggambarkan kekosongan di dalam hati Travold.

Tapi, kenapa aku bisa melihat ini?

Bruk—aku terkejut mendengar suara pintu Travold yang dibuka dengan paksa. Lalu aku menatap sesuatu yang abstrak memasuki kamar ini. Travold tidak peduli, dia masih fokus dengan apa yang dilihatnya. Lalu tiba-tiba tubuh Travold terbakár oleh api panas, sosok tadi menyeringái sembari memunculkan wujudnya.

Tidak!

Aku hendak meraih tubuh Travold yang seolah pasrah dengan keadaan itu, dia bahkan tidak melawán sosok itu. Tapi usahaku sia-sia, tanganku menembus api dan tubuh Travold, teriakanku juga tidak mengubah suasana dan tiba-tiba, aku terbangun di sebuah tebing yang cukup tinggi.

Dimana ini? Perasaanku sedih, kenapa tubuh Travold terbakár begitu saja? Perasaanku begitu sedih, tapi kenapa? Aku merasakan angin dingin membelai kulitku, air mataku tiba-tiba saja menetes.

"Kau harus membawa gadis itu kepada kami Travold, jika tidak, maka hidupmu akan berakhir sama seperti saudaramu dan juga orang tuamu. Kau harus menjalani takdir yang sudah diberikan oleh dewa padamu. Kau tidak boleh jatuh terlalu dalam dan melakukan kesalahan, jika kau mengulangi kesalahan seperti keluargamu. Kau sudah tau bahwa kepalámu akan menjadi gantinya. Semua tergantung padamu!"

The Spesial Bride of DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang