86 ~ Memikirkan Rencana Berikutnya

56 15 2
                                    

30 Agustus 2021 

Travold POV

Aku terjatuh terjun dari atas, badanku membentur dahan-dahan pohon. Bruk—badanku membentur bebatuan. Aku berusaha untuk bertahan dari rasa sakit yang melanda tubuhku. Semuanya kacau, aku kehilangan keseimbangan ketika berada di atas dan melawan para penyihir itu, sepertinya aku masih belum bisa untuk menggunakan wujud nagaku dalam waktu yang lama. Aku mengambil jubah yang tergeletak di sebelah tebing tempat aku terjatuh dan menutupi badanku. Aku berusaha untuk menghindar dari serangan para penyihir hitam itu. Mereka terus mengejarku.

"Travold, kemari!"

Dari arah samping, aku melihat Harry yang berada di atas Jaguarnya. Aku mengangguk dan lekas menaiki hewan itu. Berlari di antara serangan yang hampir mengenai kami. Serangan itu tidak sehebat tadi ketika sebuah suara siulan keras terdengar. Para penyihir hitam yang tadi sedang mengejar kami tiba-tiba berhenti dan segera pergi.

"Apa yang terjadi?" ujarku pelan, merasa ada sesuatu yang aneh. Kenapa tiba-tiba mereka mundur dan tidak menyerang lagi?

Aku dan Harry memacu jaguar yang sejak tadi gelisah itu menuju perbatasan, begitu tiba di sana, aku menatap keindahan di perbatasan sudah rusak. Para klan drakula dan hewan aneh yang tadi menyerang juga mundur dengan perlahan dan pergi menghilang memasuki hutan lebat di depan perbatasan. Aku menatap Jae dan Jack yang sedang menggoyangakn tubuh seseorang di sana.

"Mike?" seruku terkejut mendapati bahwa yang tergeletak di bawah mereka itu adalah tubuh Mike yang mulai di selimuti oleh kabut putih. Sama seperti ketika kematian Aragon.

Aku menatap ke semua arah, Edward dan Logan tidak berada di sini. Aku juga tidak melihat keberadaan Kirey di sini, dimana dia? Apa dia masih belum kembali ke sini, atau apa jangan-jangan dia terluka?

"Dimana Edward, Kirey dan Logan?"

Jack tertunduk, membuat perasaanku semakin tidak enak. "Apa yang terjadi?" Ulangku

"Mereka membawa Kirey dan Edward bersama dengan mereka, Logan di sana. Dia terluka cukup parah!" seru Jack dengan suara pelan.

Mendengar Kirey di bawa pergi oleh mereka membuat kemarahanku memuncak, bodoh, tidak seharusnya aku membiarkannya jauh dariku. Aku hendak berlari menuju utara, namun Lebolas menahan tanganku. Aku lekas menghempas tangan Lebolas dan menarik tanganku, menatapnya tajam, tujuan mereka adalah Kirey. Aku yakin, meskipun sudah berhasil membangkitkan si bayangan dari segalnya, dia masih membutuhkan tenaga untuk melakukan siasatnya itu. Dan itu sebabnya mereka menyerang dengan tiba-tiba.

"Jangan bertindak bodoh sekarang Travold, kita harus membuat rencana yang matang untuk menyerang mereka!"

"Tapi...."

"Klan lainnya sudah hampir tiba, sebaiknya kita kembali dulu. Apa kau tidak melihat klanku yang terluka cukup parah karena serangan tadi? Aku tahu kau mencemaskan Kirey dan Edward, aku juga sama. Sebelum melangkah, kita tidak lagi boleh melakukan hal ini!"

Lebolas menatapku dengan tatapannya yang tidak menyiratkan apa-apa, aku menghela nafas dan memejamkan mataku. Keadaanku yang tidak baik-baik sama saja dengan menyerahkan pada kematian jika bertindak bodoh seperti ini dan jika bersikeras untuk tetap pergi seorang diri. Aku menatap Lebolas dan mengangguk, "Maafkan aku jika tadi suaraku meninggi, aku hanya cemas dengan keadaan Kirey. Kau tahu sendiri bahwa si bayangan itu memang menginginkan kekuatan dari Kirey untuk bisa mengambil kesempurnaannya!"

"Aku tahu nak, sekarang kita harus memikirkan recana dengan matang lebih dulu. Jangan gegabah dan malah berakhir dengan penyesalan!"

Lebolas membantu para penduduk klan elf yang terluka cukup parah, tubuh tidak bernyawa Mike dibawa menuju Rivendell. Harry segera membantu Logan yang juga terluka parah. Semuanya berjalan kembali, menuju Rivendell, dan aku masih berada di perbatasan. Menatap hutan indah yang sekejab sudah berubah menjadi daerah kering dan bersimbah darah. Perang ini masih hanya sebatas perang kecil saja, aku tidak bisa membayangkan akan serusak apa dimensi ini jika harus berperang dengan bayangan.

"Travold!"

Aku berbalik dan menatap Jack yang memanggilku. Untuk sekali lagi, aku menatap ke arah pegunungan utara, lalu lekas berbalik dan berjalan bersama dengan Jack. Kuda-kuda yang sebelumnya membawa kami sudah banyak yang terluka. Perhatianku tertuju pada hewan tunggangan Kirey, iguana itu berdiri di sebelah pohon. Lalu berjalan mendekatiku dengan tatapan yang khawatir. Aku tahu, dia juga menghawatirkan pemiliknya.

"Maafkan aku, untuk sementara, ikut dulu denganku!"

Tanganku meraih iguana itu, namun hewan besar itu lebih dulu menghindar dan mendorong tubuhku. Jack ikut mengerutkan keningnya melihat tingkah iguana ini. Tapi aku yakin sepertinya hewan ini ingin menunjukkan sesuatu padaku.

Aku dan Jack yang berjalan paling belakang berbalik lagi ke arah perbatasan dan mengikuti kemana iguana itu memberikan perintah padaku. Hewan besar itu kembali berhenti dan menarik leher jubahku, hampir saja membuatku kembali telanjang.

Jack dan aku berjalan mendekat, menatap ke arah yang di tunjukkan oleh hewan tadi. "Trav, bukankah kalung itu milik Kirey? Apa dia sengaja melepaskannya?"

Perhatianku tertuju ke arah yang ditunjuk oleh Jack, aku segera mengambil kalung itu dan menatapnya. Benar, ini adalah kalung milik Kirey. Kenapa dia melepas kalungnya? Setahuku, sejak Anna—Luna klan werewolf—memberikan kalung itu padanya, dia hanya sesekali melepasnya. Aku tahu bahwa di dalam kalung ini terdapat sesuatu yang begitu berbahaya. Apa mungkin? Aku lekas menatap hewan besar milik Kirey itu, dia mengangguk seolah tahu apa yang sedang aku pikirkan saat ini.

"Kirey memang sepertinya sengaja meninggalkan kalung ini Trav, maafkan aku, jika bukan karena melindungiku. Dia pasti tidak akan lengah dan mengalami hal ini, aku sungguh merasa bersalah!"

Helaan nafas terdengar memecah keheningan di antara kami, aku menatap Jack yang menatapku penuh dengan rasa bersalah"Tidak apa, kita harus segera kembali. Jae sepertinya menunggumu juga!" seruku ketika menyadari ada sosok lain yang berjalan ke arah kami.

"Maafkan aku Trav, sekali lagi maaf!"

Aku mengangguk dan lekas menaiki iguana Kirey, aku jadi teringat dengan perjalanan yang kami lakukan sebelumnya. Kirey berhasil di rebut oleh mereka dua kali, ini mungkin tidak akan semudah ketika pertama kali mereka melakukannya. Aku bahkan curiga, apakah para penyihir itu membawa Kirey menuju si bayangan itu, atau mereka memiliki rencana lain.

Jae ikut naik di belakang Jack, kami diam dan tidak ada yang memulai percakapan. Sebagian dari Rivendell rusak, namun beruntungnya mereka tidak menyerang sampai di wilayah penduduk. Jadi masih setengah dari Rivendell yang di rusak oleh mereka. Kami melewati air terjun, aku berharap Kirey masih bisa bertahan dan pasukan lainnya lekas datang. 

TBC 

Halo, selamat Malam hehehe
Maaf up akhir2 ini tidak menentu ya. 
Author lagi sibuk sekalii, tapi makasih kalo kalian tetap nagih buat up 
Itu semacam penyemangat buat aku :D

Maaf jika ada Typo, aku gak sempat ngeditnya. Mungkin setelah tamat baru aku revisi lagi. 
Anyway, jangan lupa mampir di cerita aku di Innovel juga ya 
Penulis : Queen_sland 

Makasih buat yang terus kasih dukungan 
XOXO 

The Spesial Bride of DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang