Senin, 11 Juli 2021
Aku menyatukan keningku dengan para iguana itu, mereka segera keluar dari kalungku begitu aku memikirkan mereka keluar. Mereka terlihat lebih segar daripada semalam, aku mengusap punggung mereka bergantian. Tamus bilang, dia akan menemani kami di perjalanan.
"Sudah siap? Apa mereka mau untuk berpetualang?" tanya Harry antusias. Tangannya hendak terangkat dan menyentuh tiga iguana yang datang dengan Tamus, namun mereka menatap Harry dengan tajam. Menjulurkan lidahnya, seolah tidak ingin Harry dekat dengan mereka. "Aihss, dasar makhluk tidak tahu diri. Menyebalkan sekali!"
Aku terkekeh menatap Harry yang menjauh dari kami. Aku menatap iguana besar yang pertama kali kami tunggangi, dia tidak seagresif itu pada Harry. Meskipun tidak suka disentuh olehnya, namun dia tetap tidak pernah menjulurkan lidah panjangnya pada Harry. Aku mengeluar kulit tebalnya, lalu iguana itu segera naik dari air. Tubuh besarnya sudah ada di hadapanku, aku menyatukan kening kami lagi dan semua iguana ini terlihat senang saja dengan petualangan kami dan tidak keberatan.
"Mereka bersedia, bagaimana dengan Logan? Apa dia sudah lebih baik?"
"Dia sudah siuman, tubuhnya merespon lebih cepat karena dia adalah klan siren. Klan yang memiliki sistem pertahanan tubuh yang cukup baik!" Travold menjelaskan sembari berjalan mendekatiku dan juga para iguana.
Berbeda dengan Harry, sikap iguana ini terlihat lebih hormat pada Travold. Mereka seolah tau bahwa Travold itu berasal dari klan tertinggi di Lofoten ini. Aku tidak bisa berkata, iguana besarku ini seolah senang ketika Travold menyentuh kulitnya. Meskipun tidak menyatukan kening mereka, tapi aku tahu bahwa mereka menyukai Travold. "Ada alasan mengapa aku tidak bisa membantu sore itu Kirey, aku tahu seberapa besar amarahmu karena aku tidak terlalu bisa membantu. Sama halnya dengan kejadian di air terjun ungu itu. Aku tidak bisa menjelaskannya untuk sekarang. Tapi—!"
Travold menatapku dengan dalam, aku masih diam. Menunggu kelanjutan dari ucapan Travold yang terputus.
"Tapi terima kasih sudah percaya padaku semalam, aku pikir kau akan menyerangku karena ucapan si mata merah itu. Tapi kau melakukan hal yang tidak terduga, terima kasih!"
Aku terdiam, menatap punggung Travold yang ada di depanku. Dia sedang menyapa tiga iguana lainnya yang terlihat langsung akrab dengannya. Aku tidak bisa merespon apa-apa, masih terdiam membatu di tempatku berada.
"Kita berangkat sekarang? Apa mereka sudah siap Na?"
Aku baru sadar dan kembali ke kesadaranku saat Edward tiba-tiba bertanya, aku lekas mengangguk. Seolah tahu apa tujuanku, para iguana itu langsung menundukkan badan mereka. Karena peta ada para Travold, aku menunggangi iguana yang sama dengannya. Logan dan Harry menunggangi satu iguana, sementara dua iguana lainnya ditunggangi oleh Tamus dan Edward. Aku menatap Edward yang awalnya canggung, namun aku lekas menyentuh iguana itu. Dia terlihat tenang dan tidak meronta lagi, Ed sempat memutari tempat kami dua kali. Untuk mengetes iguananya.
Namun Harry dan Logan terlihat kesulitan, iguana yang mereka tunggangi seolah tidak nyaman dengan mereka. Harry sudah panik dari tadi, "Kirey, astaga! Bagaimana ini, dia tidak menyukaiku!" teriaknya heboh.
"Jangan panik Harry, dia akan ikutan panik jika kau panik. Cobalah untuk tetap rileks dan tidak gugup. Dia pasti akan menurut padamu!" seru Tamus yang masih berada di bawah.
Bruk—Harry terjatuh dari atas, Logan masih bisa bertahan. Aku menghela nafas, sepertinya Tamus tidak bisa membuat Harry tenang, iguana mereka semakin terlihat marah.
"KIREYNA! BANTU AKU!" Harry berteriak, hampir menangis karena iguana itu lagi-lagi menjatuhkannya dan tidak terlalu suka dengan Harry, juga Logan.
"Kirey, sebaiknya mereka menunggang bersama saja. Kau bisa menyuruh iguana itu untuk kembali ke kalungmu bukan? Aku rasa, klan iguana memang tidak terlalu menyukai klan siren. Lihatlah mereka, jika kau tidak segera membantunya, maka mereka bisa bahaya!" seru Travold dari belakangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Spesial Bride of Dragon
Fantasy~ Part Lengkap Sebuah Dimensi yang berisi kehidupan para makhluk mitologi sedang berada di dalam ancaman perang besar. Sosok yang selama berabad-abad tersegel di dalam kegelapan, bangkit karena darah sosok anak manusia yang melakukan kesalahan. ...