BAGIAN 101 || EKSTRA PART 1

104 13 0
                                    

"Lalu, apa yang akan kamu lakukan ke depanya?"

"Tidak tahu", jawab di pemuda dengan tubuh dan jiwa yang lelah.

"Apa kau akan tetap begini?"

Pemuda tadi berdiri, dan menatap sosok di depannya "Kita jalani saja!"

****

Travold POV

A year later

Pagi ini, aku bangun dengan hari yang sebelum-sebelumnya. Sama-sekali tidak punya semangat, aku menatap rambutku yang semakin memanjang dan kumis-kumis tipis yang menumbuhi area sekitar daguku. Sepertinya, aku harus memotongnya, agar terlihat sedikit rapi.

Usai mencukur kumisku, aku berjalan ke aula istana. Setelah peráng besar itu, semua klan yang tersisa memutuskan untuk membangun istana bersama. Mereka menginginkanku sebagai Raja, namun dengan tegas aku menolak tawaran itu. Sehingga, Jack, yang kini tengah menatapku, bersedia menerima mandat sebagai raja. Tanpa ada rasa isi dari klan apapun.

Ini sudah setahun, dan bayang-bayang peráng itu, termasuk bagian paling menyakitkan adalah—ketika Kirey menghilang di pelukanku. Tapi rasanya tetap baru kemarin malam aku kehilangan gadis itu.

"Sudah bangkit dari ranjangmu Tn.Dragon?"

Aku yang sedang duduk di bangku sambil memakan sarapan pagi menatap ke arah pintu, itu adalah sapaan khas dari Harry. Tangannya berdarah, sepertinya dia sudah berburu pagi-pagi sekali ini. Aku masih ingat seperti apa tangisan Harry saat mengetahui Kirey sudah tiada. Butuh beberapa bulan bagi Harry untuk menyesuaikan dirinya dan menerima keadaan. Aku juga terkejut saat mendapati kepala Edward saat penguburan. Dan juga Luna Anna.

Selama berbulan-bulan, hampir semua berduka dengan kehilangan mereka, termasuk aku. Bahkan tadi malam, aku masih mengira jika Kirey—kekasihku yang cantik—masih bisa melihatku dengan tatapan tajamnya.

"Kami akan melakukan perjalanan ke arah klan hobbit, mereka sedang membangun pertanian untuk bertahan. Aku tertarik dengan mereka, kira-kira perjalanan kami akan berjalan sekitar sebulan. Apa kau ikut dengan kami, Trav?"

Jack yang baru bergabung, menatapku. Entahlah, apakah aku harus ikut atau tidak. "Tidak, aku ingin melakukan perjalanan sendiri!" tolakku, sembari memakan roti.

Jack mengangguk, lalu mengambil roti yang masih hangat, Zura baru saja meletakkannya di atas cawan, wanita paruh baya itu bergabung dengan kami. Meja makan dengan perlahan mulai penuh, semuanya makan dengan hening. Sesekali Harry akan melontarkan candaannya, dan ditanggapi dengan kekehan dari beberapa klan. Suasana memang selalu bisa mencair jika Harry sudah berulah. Sekarang aku sadar, jika orang seperti Harry memang sangat diperlukan. Aku sekarang sadar, kenapa Kirey tidak pernah marah dengan tingkah konyol Harry.

"Aku pergi dulu!"

Aku selesai lebih dulu, dan pergi dari ruang makan. Iguana besar yang sedang tiduran di bawah pohon lekas mendekatiku ketika aku baru saja keluar dari istana. Keadaan lofoten sudah lebih baik daripada setahun lalu. Banyak perubahan yang terjadi, termasuk sistem keamanan di dimensi ini. Harry juga memilih untuk tetap berada di sini, aku pikir setelah dia lebih baik, dia akan pergi ke bumi. Namun, sampai sekarang, sama-sekali tidak ada pembicaraan mengenai hal itu dari Travold.

"Apa kau merindukanku, sobat?" tanganku mengelus leher hewan besar itu dan menyatukan kening kami. Aku jadi teringat dengan kebiasaan Kirey satu ini. Semua laku Kirey tidak pernah hilang dariku. "Mau berjalan-jalan sebentar? Kita mungkin akan melihat klan werewolf lebih dulu, aku tidak tahu seperti apa mereka kali ini!"

The Spesial Bride of DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang