19 ~ ULAR BERBULU

109 37 0
                                    

Rabu, 14 Juli 2021

Karena Tori dan Tana ikut membantu kami sampai ke perbatasan, aku kembali mengeluarkan iguana yang ada di dalam kalungku. Mereka berdua, tidak hanya mereka, tapi klan penunggang itu terlihat terpesona dengan kalung milikku. "Baru kali ini aku melihat benda langka itu, apa sebenarnya klanmu? Yang aku tahu, hanya ada beberapa orang yang pernah berhasil berbicara bahkan mengendalikan kalung itu!" Tana menatapku dengan tatapan penuh dengan rasa ingin tahu.

Aku menaikkan bahuku, "Aku tidak tahu, semua ini terjadi begitu saja. Termasuk pada iguana ini, aku tidak tahu kenapa aku seolah bisa berkomunikasi dengan mereka!"

"Kau juga bisa mengendalikan pada iguana itu? Bahkan Tamus saja, butuh bertahun-tahun agar bisa menaklukan makhluk besar dan berbahaya itu!" ujar Tori, terlihat tertarik dengan pembahasan kami.

"Aku juga tidak tahu dan kagum padanya, aku rasa dia bukan berasal dari klan biasa seperti makhluk bumi. Aku rasa dia lebih dari itu!" jelas Tamus

Aku menaikkan bahuku, sedikit risih karena tatapan para klan penunggang itu. Aku menyatukan keningku dengan iguana yang baru saja keluar dari dalam kalungku. Tori dan Tana lekas menaiki iguana itu, awalnya aku pikir iguana itu akan melawan dan tidak suka. Namun mereka nyaman-nyaman saja, bahkan terlihat nyaman dengan mereka.

"Kirey, kita harus segera berangkat. Kita tidak boleh lebih dari 7 hari untuk sampai ke klan vampire!" Travold mengingatkanku. Aku mengangguk, kali ini aku yang menunggangi iguanaku. Aku mengelus lehernya, dan tidak lama iguana kami lekas melesat dari daerah itu.

"Kita ke arah mana sekarang?" seruku

"Kita ke arah utara, ikuti saja kami!" seru Tamus yang langsung memacu iguana mereka lebih cepat. Logan yang duduk bersama dengan Tamus terlihat biasa saja, dan tidak sekhawatir Harry yang ada di belakang kami.

Kami memasuki wilayah hutan semakin dalam, di perjalanan yang kami lalui. Aku melihat beberapa tangkai pohon yang terbelah. Aku mengalihkan perhatianku, auranya juga semakin terasa lembab. 30 menit perjalanan, belum ada apa-apa dan aku sedikit bersyukur. Bulu kudukku sudah berdiri sejak beberapa menit yang lalu, lebih tepatnya saat mataku menangkap ada yang melintas cepat dari belakang kami. Namun, Tamus tetap berlari dengan iguananya. Bahkan menambah kecepatan iguana mereka. Tana dan Tori di belakang kami, mereka tidak terlalu kerepotan untuk menyesuaikan kecepatan dengan Tamus. Aku rasa mereka memang sudah terlatih dengan alam ini. Tamus masih tidak berhenti, hari semakin larut setelah tadi kami menghabiskan siang di padang rumput tandus. Hutan ini terasa sangat lembab semakin kami memasuki hutan ini, aku rasa banyak sumber air di hutan ini. Pohon besar berlumut semakin menguatkan argumenku. Dan satu hal yang pasti, tumbuhan disini benar-benar berbeda dengan tumbuhan yang ada di bumi. Selain dari bentuk ukurannya, warnanya semakin memasuki hutan juga semakin khas.

"Berhenti!" ujar Tamus tiba-tiba

Aku lekas menghentikan iguanaku, lalu mensejajarkan diri dengan iguana Tamus. "Ada apa? Kenapa berhenti tiba-tiba?" Travold bertanya lebih dulu dariku

"Aku merasa ada yang mengikuti kita dari tadi! Tana, bagaimana ciri-ciri hewan yang memasuki daerah hutan ini?"

Tana mendekati Tamus, "Yang pastinya, tidak seperti ini. Rasanya yang mengikuti kita kali ini lebih berbahaya dari hewan itu. Atau mungkin, hewan yang lebih besarnya memasuki hutan ini? Kami sudah 3 hari tidak memasuki hutan ini Tamus!"

Tamus mengangguk, lalu mengambil sesuatu dari balik saku kulitnya. "Apa itu?" tanyaku

"Ini adalah serbuk garam, jika yang mengikuti kita tadi adalah hewan melata. Maka mereka akan muncul jika mencium aroma garam ini!" jelas Tamus

The Spesial Bride of DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang