10 Agustus 2021
"Biarkan saja mereka berdua!"
Aku menatap Travold, dia tersenyum padaku, wajahnya masih pucat. Aku terpaku sembari menatapnya, begitu sadar aku langsung memeluknya erat, "Kau akhirnya sadar juga!" seruku dengan suara serak. Aku menangis, tetap memeluk Travold, tidak peduli apakah lelaki itu membalasku atau tidak. Intinya aku legah, Travold sudah sadar.
"Hey, kau tidak memelukku juga, Na?"
Aku menatap ke belakang Travold, dan menatap Edward yang merentangkan tangannya sambil menatapku. Aku melepas pelukanku dari Travold dan berlari memeluk Edward. "Ed ... kau akhirnya sadar!" isakku, memeluk Edward dengan begitu erat. Edward—saudaraku itu balas memelukku dengan erat. Perasaanku begitu legah, mendapati mereka berdua sudah terbangun.
"Sudah, jangan menangis lagi. Apa kau baik-baik saja, Na?"
Aku mengangguk, melepas pelukanku dari Edward. Memejamkan mataku ketika Edward mengelus rambutku dengan lembut. Wajah Edward tidak berbeda jauh dari Travold, wajah mereka berdua masih sama-sama pucat. Tapi setidaknya mereka sudah sadar. Perhatianku tertuju pada Travold yang berjalan mendekat.
Sementara di depan sana, Logan dan Harry masih saja terus berkelahi tanpa ada tanda-tanda untuk berhenti. Mereka saling mengumpat dan saling berteriak, membuat beberapa perhatian tertuju pada mereka berdua. Bahkan jaguarku, dia berdiri di atas batu dan menatap pertengkaran Logan dan Harry sembari memakan ikan segarnya. Seolah hewan itu sedang menonton acara live.
"Aku lapar, sebaiknya kita membakar ikan dulu!" seru Travold
"Tapi, bagaimana dengan Harry dan Logan? Aku khawatir mereka terus berkelahi dan melukai satu-sama lain!"
Edward dan Travold menatap ke arah depan, dimana Logan dan Harry masih sibuk berkelahi. Saat ini posisi Harry terlihat mendominasi, dia berada di atas Logan dan berusaha untuk menarik rambutnya. Aku menatap Ed, apa yang akan dia lakukan? Tapi melihat Ed dan Trav yang saling menatap dan menggeleng, membuatku hanya bisa menatap mereka berdua. Edward dan Travold tidak ada tanda-tanda ingin memisahkan mereka.
"Biarkan saja, jika lelah, mereka akan berhenti juga. Aku yakin Harry yang lagi-lagi bertingkah, bukan begitu Na?" seru Edward yang sudah mulai membakar ikan
Aku duduk di atas tumpukan daun kering, lalu sesekali menatap ke arah Harry dan Logan yang masih saja berteriak dan saling mengumpat. "Begitulah, Harry memang sudah keterlaluan. Dia berpura-pura tidur dan tidak mau membantu kami untuk membakar ikan, setelah ikan kami matang, dia malah dengan enaknya mencurinya. Dia juga berdebat dengan Logan karena masalah peta dan juga karena bunyi siulan yang kami dengar beberapa menit lalu, jadilah mereka bertengkar dan saling baku hantam!"
"Siulan?" tanya Travold yang duduk di sebelahku dengan ikan bakarnya yang sudah matang
Aku mengangguk, "Siulan itu terdengar beberapa menit lalu, sebelum kalian sadar dan sebelum mereka bertengkar. Logan bilang itu sepertinya adalah siulan dari klan Siren atau klan penghuni asli daerah ini, analisa Logan hampir sama denganku. Ketika kami mendengar siulan itu, hewan di sekitar kami tidak merasa takut seolah mereka sudah sering mendengarnya dan tidak menganggapnya sebagai sebuah ancaman. Aku merasa bahwa itu sepertinya klan Siren, jika tidak salah. Daerah tujuan kita memang tidak jauh lagi. Tapi Harry berpikiran lain, dia mengatakan bahwa itu adalah anak buah Theron dan memaksa untuk kembali ke klan kurcaci sampai kalian berdua sadar. Tapi Logan menolak dan mereka langsung bertengkar, aku bahkan tidak sempat menengahi mereka berdua!"
"Apa ... tunggu, apa kalian baru saja mendengar siulan lagi?" seru Edward yang lekas waswas
Aku mengangguk, begitu juga dengan Travold. Sementara Harry dan Logan juga berhenti saling memukul, mereka berlari ke arah kami. Tatapan mereka terkejut begitu melihat Edward dan Travold yang sudah sadar, namun siulan yang terdengar mendekat itu mengalihkan perhatian kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Spesial Bride of Dragon
Fantasy~ Part Lengkap Sebuah Dimensi yang berisi kehidupan para makhluk mitologi sedang berada di dalam ancaman perang besar. Sosok yang selama berabad-abad tersegel di dalam kegelapan, bangkit karena darah sosok anak manusia yang melakukan kesalahan. ...